FIRMAN TUHAN YANG MENGHIDUPKAN (1)

akhir zaman

(God’s Quickening Word)

           [AkhirZaman.org] Oleh karena pemeliharaan Tuhan, seorang laki-laki tua dengan sangat menakjubkan diselamatkan di salah satu acara kebaktian di gereja kami. Ia pernah menjadi orang yang sangat berdosa.  Sepanjang tahun-tahun hidupnya ia belum pernah mengenal hal-hal lain selain cara kehidupan duniawi. Namun ia menikah dengan wanita Kristen yang sangat mengasihi Tuhan yang kemudian membawanya ke jemaat kami, di mana, di sana ia mendengarkan Firman Tuhan dan menemukan Tuhan. Perubahan terjadi dengan sangat cepat. Ia menjadi manusia baru dan orang yang berbeda. Ia setia datang ibadah ke gereja di mana kami mempelajari Kitab Suci bersama dan di mana saya mengkhotbahkan Firman dari Alkitab ini. Baik di rumah atau pun di tempat kerjanya, ia secara konstan membaca Alkitab, karena ia ingin menebus tahun-tahunnya yang telah ia sia-siakan dalam dunia ini.

  Akhirnya hari dukacitapun datang. Ia terkena serangan jantung dan kemudian langsung meninggal. Saya pergi melayani pemakamannya dan mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mempertobatkan orang ini menjadi orang Kristen sejati.  Bersama dengan ratusan teman-teman yang lain, saya melihat ia seperti sedang tidur nyenyak dalam peti mati itu. Yang membuat saya terharu adalah, tangan kanannya memegang Alkitab dan meletekkannya di atas dadanya. Saya mendekati istrinya dengan hati penuh keharuan.

            “Ini adalah hal yang tidak biasa,” kataku, “bahwa ia memegang Alkitab di tangannya! Mengapa Anda melakukan ini?”

             “Oleh karena beberapa alasan,” sahutnya, “bahwa ia sangat menyukai Alkitabnya itu. Kami membaca Alkitab di gereja; kami membacanya bersama di rumah. Ia membacanya di kantornya. Sepantasnyalah bila Alkitabnya ada di tangannya sebagai kesaksian terakhirnya tentang kuasa Firman Tuhan yang telah menyelamatkannya.”

            Dan kemudian kami menguburkan dia bersama dengan Alkitab itu dalam peti mati di mana ia dibaringkan sambil menunggu hari kebangkitan, ketika hari Tuhan tiba dan ketika Tuhan dari Buku ini membawa penggenapan dari setiap janji yang tertulis dalam setiap halamannya. Bila aku percaya Alkitab, maka “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa” (Mazmur 23:6). Alkitab adalah buku yang layak baik untuk orang hidup maupun orang mati. Itu layak diterima sebagai penuntun yang tidak akan pernah gagal menuntun kita ke sorga. Alkitab adalah benar dan patut dipercaya. Alkitab adalah Firman Tuhan yang dapat dijamin kebenarannya.

            Ketika tukang post menyerahkan sepucuk surat dari seorang anak muda yang ingin mengucapkan terimakasih kepada saya yang telah memimpin pelayanan kebaktian penguburan ayahnya yang terkasih itu, ia menutup surat itu dengan kalimat berikut ini: “Ayah saya sangat senang mendengar Anda berkhotbah dari Alkitab dan sangat bahagia mengetahui bahwa Anda ada bersama dengan kata-kata yang memberikan jaminan serta damai ketika kami membutuhkan Anda. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati Anda untuk menjadi gembala yang senantiasa memberikan makanan rohani dari Firman Tuhan kepada jemaat yang Anda gembalakan.”

             Ini adalah salah satu alasan mengapa saya percaya bahwa Alkitab secara literal benar, yaitu karena efek yang luar biasa atas orang-orang yang mendengarkannya dan membacanya. Ini berisi Injil yang adalah kekuatan Tuhan yang menyelamatkan.

Kuasa Firman yang Mempertobatkan

                Alkitab bekerja. Kebenaran-kebenaranya mengubah hati serta hidup manusia. Ia mempertobatkan manusia untuk hidup lebih baik, baik bagi orang kecil maupun orang besar. Baik bagi pengemis di jalanan maupun seorang raja di tahtanya, bagi wanita miskin yang menyapu di loteng atap rumah maupun para filsuf  di kursi kehormatannya. Bagi para pemikir yang hebat maupun orang-orang awam. Mereka semua diubah oleh kuasa Alkitab ini. Para pemabuk, pencuri dan preman meninggalkan dosa mereka untuk melangkah ke dalam terang pengajaran Tuhan. Orang atheis yang sombong menjadi orang percaya yang rendah hati di dalam Kristus oleh karena kebenaran-kebenaran Alkitab.

Seorang misionaris Kristen mau mendarat di kepulauan orang-orang yang masih liar. Penduduk di sana tidak memiliki bahasa tertulis dan mereka tidak memiliki tulisan-tulisan apapun. Mereka mengganggap orang asing sebagai musuh. Mereka tidak ingin mengubah cara hidup mereka yang liar dan menganggap orang asing sebagai musuh itu. Latar belakang mereka yang adalah cannibal (memakan daging manusia) dan lebih mirip binatang buas dari pada mirip manusia dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun orang Kristen atau misionaris ini, yang telah sampai di tepi pantai tanpa uang dan tentara itu, mengerjakan mujizat yang luar biasa dalam kehidupan orang-orang di sana. Senjatanya hanyalah Alkitab. Harta milik satu-satunya hanya keselamatan dari Kristus. Ia memberitakan Injil. Ia memberikan undangan. Kemudian mujizat terjadi. Hanya dalam waktu beberapa tahun saja, orang-orang liar yang dulunya tidak pernah mengenakan pakaian (telanjang) itu kemudian mulai mengenakan pakaian yang pantas. Para pembunuh yang tak bermoral itu akhirnya berubah menjadi orang Kristen yang sangat bersahabat. Kekejaman mereka yang sungguh tragis itu sekarang berubah menjadi kebaikan yang luar biasa. Semua ini bisa terjadi tidak lain dari pada apa yang dihasilkan oleh Firman Tuhan.

Mujizat serupa berulang kali terulang di berbagai belahan bumi. Suatu sukacita yang tiada batasnya bagi saya bisa mengunjungi pekerjaan misi di antara orang-orang Indian Auca di hutan Amazon Amerika Selatan. Selama banyak generasi orang-orang Indian dari Zaman Batu ini telah memandikan tangan mereka dengan darah manusia. Mereka bahkan telah membunuh lima misionaris kulit putih yang mendarat dengan pesawat kecilnya di sana untuk memberitakan Injil. Namun itu tidak melemahkan semangat dua misionaris wanita untuk mempertaruhkan nyawanya masuk ke perbatasan hutan yang dihuni suku liar Auca itu. Setelah beberapa bulan lamanya mereka berhasil membawa orang-orang itu kepada Kristus, dan suku liar yang kejam dan telanjang ini, yaitu orang-orang Indian Zaman Batu itu telah berubah menjadi rendah hati, menjadi murid Kristus yang setia. Perubahan seperti itu tidak dapat saya bayangkan. Saya pernah pergi ke hutan Amazon tersebut untuk melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Ini benar-benar salah satu mujizat terbesar di zaman modern ini. Penciptaan pesawat-pesawat kita adalah mujizat, radio-radio kita adalah mujizat, namun tidak ada mujizat yang seagung ini, yaitu perubahan atau transformasi orang Kristen yang didemonstrasikan dalam kehidupan orang-orang primitif di Auca di Amerika Selatan ini.

Kisah perubahan yang ajaib oleh karena pertobatan ini dapat terulang di seluruh dunia. Suatu kali di sebuah gereja di pedasaan yang saya gembalakan, ada seorang Deaken yang saleh dan ia adalah seorang petani dalam suatu persekutuan, ia diberi Alkitab dalam bahasa Spanyol. Ia tidak dapat membacanya dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan itu. Kemudian inilah yang terjadi, yaitu bahwa ia akhirnya memberikan Alkitab itu kepada keluarga yang berbahasa Spanyol yang tinggal beberapa mil jauhnya dari tempat tinggalnya. Ia melakukan perjalanan menuju keluarga orang Mexico itu dan memberikan Alkitab bahasa Spanyol itu kepada mereka.  Tidak lama kemudian kepala keluarga orang Mexico itu datang mengunjungi Deaken saya yang saleh tersebut. Ia berkata bahwa ia dan keluarganya telah membaca Buku itu, dan mereka telah menemukan Tuhan, dan untuk mentaati perintah Kristus, mereka memberi diri dibaptis. Saya membaptiskan mereka “di dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.” Mereka benar-benar telah berubah dan diselamatkan.

 Setelah beberapa waktu berlalu, rumah mereka terbakar. Ketika saya pergi untuk mengunjunginya dan untuk memberi bantuan kepada mereka yang ditimpa bencana tersebut, mereka memberikan Alkitab itu kepada saya. Alkitab itu sebagian telah terbakar dan telah terendam air. Kepala keluarga orang Mexico itu berkata kepada saya, “Ini adalah satu-satunya yang dapat kami selamatkan dari kebakaran rumah kami. Firman Tuhan telah banyak memberkati kami maka yang pertama kali kami cari untuk diselamatkan adalah Alkitab ini.” Oh, betapa ajaibnya kuasa dari Kitab Tuhan ini! 

Kesaksian tentang perubahan hidup yang disebabkan oleh kebenaran-kebenaran Firman yang hidup ini terjadi di sepanjang abad. Mulai dari Saulus dari Tarsus sampai Yustinus Martyr sampai Agustinus sampai John Bunyan, sampai John Newton, sampai John Wesley, sampai B.H. Carrol, sampai Jerry McCauley – sampai kesaksian umat Tuhan hari ini, kesaksian itu selamanya tetap sama. Ada kuasa di dalam Firman Tuhan yang mempertobatkan.

 Seorang dokter dimenangkan bagi Kristus ketika mendengarkan khotbah Dwight L. Moody. Seseorang berkata kepadanya bagaimana itu bisa terjadi dan ia menjawab: “Saya pergi untuk mendengarkan Mr. Moody berkhotbah dengan tanpa ide lain selain untuk mentertawakan dia. Saya tahu bahwa ia bukanlah seorang sarjana dan saya merasa yakin bahwa saya dapat menemukan banyak kekurangan dalam argumentasinya. Namun saya tidak menemukan itu pada orang itu. Ia berdiri di sana di balik Alkitab dan penjelasan Kitab Suci itu membakar saya dan menembus hati saya bagaikan peluru yang melesat dari senapannya, dan akhirnya saya dipertobatkannya.” Kuasa Moody terletak dalam cara ia menjelaskan Alkitabnya dengan kefasihan bicaranya dan Tuhan yang memberkati khotbah-khotbahnya yang berasal dari Firman yang kekal itu.

Ini juga ada bersama para pengkhotbah Firman Tuhan di sepanjang abad. Charles Haddon Spurgeon adalah seorang hamba Tuhan yang sangat terkenal di London. Ia adalah seorang pengkhotbah Alkitab. Ia percaya setiap yang tertulis dalam Buku ini. Ia pernah membawakan lebih dari empat ribu khotbah dari Alkitab mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Bila khotbah-khotbahnya ini dikumpulkan menjadi satu hampir menjadi commentary atau buku tafsiran lengkap Alkitab. Ia percaya setiap kalimat dalam Alkitab. Ia mengkhotbahkan Perjanjian Lama. Ia mengkhotbahkan Perjanjian Baru. Ia berkhotbah dari Kitab Kejadian. Ia berkhotbah dari Kitab Wahyu. Ia berkhotbah dari Imamat. Ia berkhotbah dari Efesus. Ia berkhotbah dari Kitab Ester. Ia berkhotbah dari Kisah Para Rasul. Apakah hasilnya? Bukankah sejak zaman Rasul Paulus begitu banyak orang telah berbalik kepada Tuhan.

Namun apa lagi selanjutnya? Berkat-berkat ini ditambahkan bagi rumah-rumah para janda dan panti asuhan anak-anak yatim piatu, dan para misionaris memberitakan Injil keselamatan ini dengan mengarungi samudera-samudera. Melalui khotbah dari Alkitab yang luar biasa dari satu orang ini, pengaruh yang luar biasa telah mengalir ke keseluruh dunia. Seseorang ditemukan mati membeku di pegunungan es Alpen. Ia sedang menggenggam salah satu dari khotbah-khotbah Spurgeon. Ketika David Livingstone meninggal, ditemukan salah satu dari khotbah-khotbah Spurgeon ditopinya. Pengaruh dari khotbah-khotbah Spurgeon dari Alkitab di Metropolitan Tabernacle di London secara literal telah menggerakan seluruh dunia berbalik kepada Tuhan.

Alkitab adalah buku yang menyatakan kepada kita kebenaran yang membawa kita ke dalam hidup bersatu dengan Tuhan. Ilmu pengetahuan dan kata-kata pengetahuan yang disampaikan tidak memiliki kuasa untuk mengubah karakter kita atau memberikan pengharapan hidup sorgawi bagi kita. Namun Firman Tuhan memiliki di dalamnya kuasa itu. Ketika menerima itu dengan ketulusan ke dalam hati dengan pengertian rohani, itu dapat menyelamatkan kita. Alkitab adalah alat atau instrumen Roh Kudus untuk melahirbarukan kita. Firman Tuhan adalah firman yang hidup yang di dalamnya terdapat kehidupan Tuhan sendiri (Yohanes 5:24).

Kehidupan Tuhan ada di dalam Firman-Nya; Firman ini hidup dan berkuasa (Ibrani 4:12-13). Firman Tuhan adalah cermin (Yakobus 1:23); Firman itu menyatakan kepada kita tentang diri kita sendiri. Firman Tuhan adalah benih (Lukas 8:11); ini berisi kehidupan dan vitalitas dari Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang (Efesus 6:17); ini menembus hati dan menelanjangi jiwa kita yang penuh dosa di hadapan Dia satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita dari kematian. Alkitab adalah firman yang memberikan kehidupan (1 Petrus 1:23); itu adalah sarana untuk memberikan kehidupan kepada kita yang ada di dalam Kristus Yesus, Firman yang menjelma. Memberikan hidup kekal bagi jiwa setiap orang yang percaya pada kesaksian Tuhan. (bersambung ke bagian 2)

Diterjemahkan dari: Dr. W.A. Criswell, Why I Preach That the Bible Is Literally True, Nashville: Tennessee, 1965, hal. 11-18.

Diterjemahkan oleh:  Dr. Eddy Peter Purwanto

www.wacriswell-indo.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top