SETIA DALAM PERKARA YANG TERKECIL

akhir zaman

[AkhirZaman.org] “Setiap  orang yang setia dalam perkara yang terkecil, akan terbukti setia dalam perkara yang besar juga”.

Memberikan perhatian yang sesungguh-sungguhnya adalah perluh kepada apa yang dikatakan oleh dunia sebagai “perkara-perkara yang kecil”. Perbuatan kasih yang kecil, pekerjaan penyangkalan diri yang tidak seberapa, mengucapkan perkataan-perkataan sederhana yang menolong, dan yang menjaga terhadap dosa-dosa yang dianggap kecil—inilah agama Kristen.

Satu ungkapan syukur atas berkat yang diterima setiap hari, dan atas segala kesempatan yang digunakan tiap hari, untuk mempertumbuhkan dengan rajin setiap talenta yang dikaruniakan,–inilah yang dituntut oleh Tuhan.

Keseimbangan Tabiat

Boleh jadi kita suka memberikan harta benda kita untuk pekerjaan Tuhan, tetapi hal yang demikian ini tidak berarti apa-apa kecuali kita juga menyerahkan hati kita; akan cinta dan syukur kita kepadaNya.

Juga kepada semua orang yang ingin menjadi pekabar-pekabar Injil yang benar, itu dimulai dari hal-hal kecil dari dalam rumah. Setiap orang yang hendak bekerja dalam ladang Tuhan harus mengadakan persiapan diri bagi melalui pekerjaan teliti dalam mempertumbuhkan bagian kecil dari ladang yang sudah Dia percayakan kepada penjagaan mereka.

Apa yang manusia “pikirkan dalam hatinya adalah demikianlah dia adanya.” Begitu banyak pikiran yang tidak dikendalikan yang telah menjadi sejarah pendek yang tidak tertulis dalam satu hari dan semua pikiran ini banyak pengaruhnya dalam pembangunan tabiat. Segala pikiran kita patut di jaga dengan keras karena satu pikiran yang jahat meninggalkan  bekas yang jahat dalam pikiran.

Kalau pikiran itu bersih dan suci maka orang itu akan menjadi lebih baik oleh memelihara pikiran tersebut. Karenanya arus kerohanian akan terus disegarkan dan kuasa untuk berbuat baik ditambahkan. Dan sebagaimana satu tetesan disusul dengan yang lain tercurah membasahi bumi, demikianlah satu pikiran yang baik menyediakan jalan untuk pikiran yang lain.

Perjalanan yang paling jauh itu terjadi dengan mengambil satu langkah kemudian disusul dengan langka berikut. Langkah yang berturut-turut menghantarkan kita kepada ujung jalan itu. Rantai yang paling panjang adalah terdiri dari mata rantai yang banyak. Kalau salah satu mata rantai tersebut tidak baik maka rantai itu  pun tidak berguna. Demikian pula halnya dengan tabiat. Satu tabiat yang seimbang sudah dibentuk oleh perbuatan yang dilakukan dengan baik. Satu cacat yang dipelihara gantinya dikalahkan, menjadikan orang itu tidak sempurna dan menutup baginya pintu gerbang kota yang suci itu. Barang siapa yang masuk surga haruslah mempunyai tabiat yang suci dan tak bercacat cela atau yang serupa dengan itu. Sesuatu yang menajiskan tidak dapat masuk kesana. Diantara segala umat tebusan itu tidak akan terdapat satu cacat pun.

Kesetiaan dalam hidup sehari-hari

Pekerjaan Tuhan adalah sempurna seluruhnya karena itu sempurna pada tiap-tiap bahagian betapapun kecilnya. Dijadikannya pucuk rumput yang kecil dengan teliti sebagaimana Dia bertindak untuk menjadikan satu dunia. Kalau kita ingin menjadi sempurna sama seperti Bapa kita yang di surga sempurna adanya kita mesti setia dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kecil-kecil. Segala sesuatu yang berguna untuk dikerjakan baiklah itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Apapun pekerjaanmu, kerjakanlah itu dengan setia. Berbicaralah benar tentang perkara-perkara yang terkecil sekalipun. Isi hari-hari dengan perbuatan-perbuatan yang mulia dan membicarakan ucapan-ucapan gembira. Sebarkanlah senyuman sepanjang perjalanan hidup. Sementara engkau bekerja dengan cara yang demikian, Tuhan akan berkenan kepadamu,” Sabaslah, hai hamba-hamba yang baik dan setiawan.”

Pada hari penghukuman semua orang yang sudah berlaku setia dalam kehidupannya sehari-hari, yang dengan teliti melihat kewajibannya dan melakukannya, dengan tidak memikirkan pujian atau keuntungan diri akan mendengar ucapan,” Marilah kamu hai orang yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah olehmu pusaka kerajaan yang disediakan bagimu sejak permulaan dunia.” Kristus tidak memuji mereka dengan pidato-pidato yang bersemangat, kepintaran yang berapi-api yang ditunjukkannya, ataupun pemberian besar yang telah di berikannya. Adalah dengan mengerjakan pekerjaan kecil-kecil yang pada umumnya kurang mendapat perhatian, mereka itu diberikan upah.” Aku lapar, kamu beri makan kepadaKu,” kata Tuhan.” Seberapa banyak kamu perbuat itu kepada salah seorang daripada saudara-saudara-Ku yang terkecil ini, maka hal itu sama seperti kamu telah memperbuatnya kepada-Ku.

Pencobaan Bukan Satu Maaf Untuk Berbuat Dosa

Tidak boleh ada suatu gerakan hati, kuasa pikiran atau maksud hati yang berjalan dengan semaunya , tetapi masing – masing harus setiap waktu ditaklukkan dibawah pimpinan Roh Tuhan. Tidak ada satu berkat yang dicurahkan Tuhan atas manusia, atau pencobaan yang di perbolehkan-Nya datang, yang mendapat tempat sebagai godaan, menyusahkan dan membinasakan jiwa, kalau saja kita tidak memberi kesempatan biarpun sedikit kepadanya.

Oleh Sebab itu betapapun besarnya terang yang sudah diberikan kepada seseorang dan bagaimanapun besar kesukaannya dalam karunia dan berkat Tuhan itu, dia harus tetap berjalan dengan rendah hati dihadapan Tuhan, serta berdoa dengan percaya yang sungguh agar Tuhan memimpin dan mengatur tiap-tiap pikiran dan maksud.

Setiap orang yang beribadah kepada Tuhan mempunyai kewajiban yang sesuci – sucinya untuk menjaga rohnya dan menahankan diri dalam segala pencobaan yang paling besar sekalipun. Pikulan yang ditanggungkan  kepada Musa adalah amat berat; tidak banyak orang yang akan pernah  merasai ujian begitu berat seperti dia; tetapi walaupun demikian, keadaan ini tidaklah menjadi satu maaf bagi dosanya.

Tuhan sudah menyediakan  dengan limpah segala keperluan  umatNya dan kalau mereka berharap pada kuasaNya, tentu mereka tidak akan menjadi  korban dalam keadaan apapun.

Pencobaan yang paling berat tidak bisa menjadi satu maaf buat dosa. Bagaimana besarnya pikulan itu bagi jiwa untuk dipikul,  bagaimanapun pelanggaran dosa tinggal karena salah  kita sendiri.

Dunia atau neraka tidak berkuasa memaksa seorang untuk berbuat jahat . Setan menyerang kita dalam perkara-perkara dimana kita lemah tetapi kita tidak perlu kalah. Bagaimanapun hebat atau tidak terduganya penyerangan itu. Tuhan selalu sedia untuk menolong dan dalam kuasa-Nya kita bisa menang.

Oleh: Ellen White

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top