Memahami Usia, Kecenderungan, Dan Sifat Yang Berbeda-Beda Dari Setiap Anak

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Jangan Desak Anak‑anak Supaya Cepat‑cepat Meninggalkan Masa Kanak‑kanaknya. Orang tua janganlah sekali‑kali mendesak anak‑anak mereka supaya cepat‑cepat meninggalkan masa kanak‑kanak mereka. Biarlah pelajaran‑pelajaran yang diberikan kepada mereka menjadi demikian rupa coraknya sehingga akan mengilhami hati mereka tujuan‑tujuan yang luhur; tetapi biarlah mereka tetap sebagai anak‑anak dan bertumbuh dengan disertai kepercayaan yang sederhana, kejujuran dan kebenaran yang akan menyediakan mereka untuk memasuki kerajaan sorga.1

Ada Satu Keindahan yang Cocok untuk Setiap Periode. Para orang tua dan guru bertujuan demikian rupa sehingga akan memperkembang kecenderungan‑kecenderungan orang muda agar pada setiap taraf kehidupan mereka akan menampilkan suatu keindahan yang cocok dengan periode itu, yang akan berkembang dengan sendirinya, sebagaimana tanaman dalam taman.2

Salah satu perumpamaan Kristus yang paling indah dan mengesankan adalah tentang penabur dan benih…. Kebenaran‑kebenaran yang diajar oleh perumpamaan ini menjadi satu kenyataan yang hidup di dalam kehidupan Kristen sendiri. Baik di dalam keadaan jasmani dan rohani ‑Nya. Ia mengikuti aturan ilahi dalam hal pertumbuhan, seperti yang digambarkan oleh tanaman itu, sebagaimana yang Ia inginkan agar dilakukan oleh orang muda. Sekalipun Ia adalah Raja sorga, Raja kemuliaan, Ia telah menjadi seorang bayi di Betlehem, dan untuk sementara waktu menjadi serupa seperti  seorang bayi yang tidak berdaya di bawah asuhan ibunya.

Pada masa kanak‑kanak Yesus melakukan pekerjaan‑pekerjaan seorang anak yang penurut. Ia berkata‑kata dan bertindak dengan kebijaksanaan seorang anak, dan bukan sebagai seorang yang dewasa, sambil menghormati orang tua‑Nya dan melaksanakan kehendak mereka dalam cara‑cara yang menolong, sesuai dengan kesanggupan seorang anak. Tetapi pada setiap taraf perkembangan‑Nya Ia adalah sempurna, dengan disertai sifat‑sifat alamiah dan sederhana daripada satu kehidupan yang tidak berdosa. Catatan suci itu mengatakan tentang masa kanak‑kanak‑Nya, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada‑Nya.” Dan tentang masa muda‑Nya dicatat, “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat‑Nya dan besar‑Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” Lukas 9:40, 52.3

Kecenderungan‑kecenderungan yang Beraneka Ragam di dalam Anggota Keluarga. Perbedaan kecenderungan dan tabiat yang menyolok sering terdapat di dalam keluarga yang sama, oleh karena adalah merupakan aturan Allah agar orang‑orang yang sifatnya berbeda‑beda harus bergaul bersama‑sama. Bilamana demikianlah halnya, setiap anggota rumah tangga harus menjaga dengan khidmat perasaan orang lain dan menghormati  hak‑hak orang lain. Dengan cara ini maka pertimbangan yang timbal balik dan kesabaran akan dipupuk, rasa syak wasangka akan dilemahkan, dan bagian‑bagian tabiat yang kasar akan dilicinkan. Keserasian akan dicapai, dan dipersatukannya sifat‑sifat yang beraneka ragam itu akan menjadi satu keuntungan bagi masing‑masing anggota keluarga.4

Pelajarilah Tabiat dan Pikiran Seseorang. Setiap anak yang diturunkan ke dalam dunia ini menambah tanggung jawab orang tua…. Pembawaan mereka, kecenderungan mereka, tabiat mereka harus dipelajari. Kuasa orang tua untuk membedakan harus dididik dengan amat saksama, agar mereka disanggupkan untuk mencegah kecenderungan yang salah dan memperkembangkan kesan‑kesan yang baik dan prinsip‑prinsip yang benar.

Kekejaman atau kekasaran tidak diperlukan dalam pekerjaan ini. Pengendalian diri harus dipupuk dan meninggalkan kesan pada pikiran dan  anak‑anak.5

Adalah satu tugas yang menyenangkan untuk berhadapan dengan pikiran manusia. Semua anak‑anak tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama, oleh karena pengekangan yang harus diadakan terhadap yang satu akan merusakkan kehidupan yang lainnya.6

Rangsang Sifat‑sifat yang Lemah; Tekan Sifat‑sifat yang Salah. Hanya sedikit saja pikiran yang seimbang, oleh karena orang tua telah lalai dalam tugas mereka untuk merangsang sifat‑sifat yang lemah dan menekan yang salah. Mereka tidak mengingat bahwa mereka berada di bawah satu tanggung jawab yang paling khidmat untuk mengawasi kecenderungan‑kecenderungan dari setiap anak, bahwa adalah tugas mereka untuk mendidik anak‑anak mereka untuk memperoleh kebiasaan‑kebiasaan yang benar dan cara‑cara berpikiran yang benar.7

Pelajari Kecenderungan Setiap Anak. Anak‑anak harus memperoleh pengawasan yang terus‑menerus, tetapi engkau tidak perlu membiarkan mereka melihat bahwa engkau selalu menjaga mereka. Pelajarilah kecenderungan setiap anak sebagaimana yang nyata dalam pergaulan mereka satu dengan yang lain, dan kemudian berusahalah untuk memperbaiki kesalahan‑kesalahan mereka dengan cara memberikan dorongan terhadap sifat‑sifat yang sebaliknya. Anak‑anak harus diajar bahwa perkembangan kesanggupan jasmani dan juga pikiran bergantung kepada mereka sendiri itu adalah hasil usaha. Mereka harus cepat diajar bahwa kebahagiaan itu tidak terdapat dalam pemuasan yang mementingkan diri; itu hanya merupakan hasil pelaksanaan tugas. Pada saat yang sama ibu harus berusaha menjadikan anak‑anak berbahagia.8

Kebutuhan Mental adalah Sama Pentingnya dengan Kebutuhan Jasmani.  Beberapa orang tua dengan saksama melayani kebutuhan yang sementara dari anak‑anak mereka; dengan manis budi dan dengan setia mereka merawat anak‑anak mereka pada waktu sakit, dan mereka beranggapan bahwa mereka telah melaksanakan tugas mereka. Dalam hal ini mereka berbuat salah. Pekerjaan mereka baru saja mulai. Kebutuhan pikiran harus dilayani. Hal ini membutuhkan keahlian untuk menggunakan obat yang sepatutnya untuk menyembuhkan satu pikiran yang terluka. Anak‑anak mempunyai ujian‑ujian yang sama beratnya untuk dihadapi, dan sama menyusahkannya seperti yang dihadapi oleh orang‑orang yang lebih dewasa. Orang tua sendiri tidak selalu mempunyai perasaan yang sama setiap waktu. Pikiran mereka sering susah. Mereka bekerja dengan disertai pandangan dan perasaan‑perasaan yang salah. Setan menyerang mereka dan mereka menyerah kepada penggodaannya. Mereka berkata‑kata dengan disertai rasa marah dan dalam satu cara yang dapat menimbulkan kemarahan di dalam diri anak‑anak mereka, dan kadang‑kadang menuntut terlalu banyak dan disertai persungutan. Anak‑anak yang malang itu mengambil bagian dalam roh yang serupa itu, dan orang tua tidak bersedia menolong mereka, oleh karena rnerekalah yang menjadi penyebab kesulitan itu. Kadang‑kadang segala sesuatu nampaknya berjalan salah. Di mana‑mana terdapat persungutan, dan semua orang mempunyai satu waktu yang nyusahkan dan tidak menggembirakan. Orang tua mempersalahkan anak‑anaknya yang malang itu dan berpikir bahwa anak‑anak mereka itu tidak menurut dan sukar dikendalikan, anak‑anak yang paling nakal di dunia padahal yang sebenarnya ialah bahwa mereka sendirilah yang menjadi penyebab persoalan itu.9

Kembangkan Sifat yang Menyenangkan. Pikiran yang tidak seimbang, sifat yang mudah marah, persungutan, iri hati dan cemburu, semuanya ini menyaksikan adanya kelalaian di pihak orang tua. Tabiat yang buruk ini akan mendatangkan ketidak bahagiaan kepada pemiliknya. Betapa banyaknya orang yang gagal memperoleh dari sahabat dan teman‑temannya kasih yang bisa mereka peroleh, seandainya mereka bersifat lebih ramah. Betapa banyak orang yang menimbulkan kesulitan ke mana saja mereka pergi, dan dalam pekerjaan apa saja mereka terlibat!10

Sifat‑sifat yang Berbeda Memerlukan Disiplin yang Berbeda‑beda. Anak‑anak memiliki sifat yang beraneka ragam, dan orang tua tidak dapat selalu memberikan disiplin dalam cara yang sama kepada setiap anak. Bermacam‑macam mutu pikiran, dan semuanya itu harus dipelajari dengan penuh permintaan doa supaya itu dapat dibentuk demikian rupa sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan Allah.11

Para ibu, . . . ambil waktu untuk bersahabat dengan anak‑anakmu. Pelajari sifat dan kecenderungan mereka, agar engkau bisa mengetahui bagaimana caranya menghadapi mereka. Beberapa anak memerlukan lebih banyak perhatian daripada yang lain.12

Menghadapi Anak‑anak yang Tidak Memberikan Harapan. Ada beberapa anak yang memerlukan disiplin yang lebih sabar dan pendidikan yang lebih lemah lembut daripada yang lainnya. Mereka telah menerima sebagai warisan sifat‑sifat yang tidak memberikan harapan, dan oleh sebab ini mereka membutuhkan lebih banyak kasih dan simpati. Oleh usaha yang tekun anak‑anak yang tersesat ini bisa disediakan untuk memenuhi satu tempat dalam pekerjaan bagi Guru itu. Mereka boleh jadi memiliki kesanggupan‑kesanggupan yang tidak dikembangkan yang bilamana dirangsang, akan menyanggupkan mereka mengisi tempat‑tempat yang lebih maju daripada mereka yang lebih diharapkan.

Jikalau anak‑anakmu memiliki sifat‑sifat yang ganjil jangan oleh karena hal ini membiarkan keputusasaan menekan hidup mereka…Tolonglah mereka dengan menunjukkan kepada mereka kesabaran dan simpati. Kuatkan mereka dengan kata‑kata yang penuh kasih dan perbuatan‑perbuatan yang ramah untuk mengalahkan kekurangan‑kekurangan yang ada pada tabiat mereka.13

Kesempatan Mendidik Lebih dari yang Terpikirkan. Segera setelah ibu mengasihi Yesus, maka ia ingin mendidik anak‑anaknya bagi‑Nya. Engkau dapat mendidik kecenderungan anak‑anak itu lebih baik daripada yang engkau pikir dari sejak tahun‑tahun pertama hidup mereka. Nama Yesus yang indah itu harus menjadi satu kata yang biasa dalam rumah tangga.14

Oleh: Ellen White

1. Good Health, Maret 1880.

2. Education, hal. 107.

3. Counsels to Parents, Teachers and Students, hal. 140, 141.

4. Signs of the Times, 9 Sept. 1886.

5. Naskah 12, 1898.

6. Naskah 32, 1899.

7. Signs of the Times, 31 Januari 1884.

8. Signs of the Times, 9 Peb. 1882.

9. Testimonies for the Church, Jilid 1, hal. 384.

10. Fundamentals of Christian Education, hal. 67.

11. Good Health, Juli 1880.

12. Review and Herald, 9 luli 1901.

13. Counsels to Parents, Teachers and Students, hal. 115, 116.

14. Naskah 17, 1893.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top