[AkhirZaman.org] Dalam perumpamaan tentang penabur, Kristus melukiskan hasil yang berbeda beda dari penaburan, bergantung atas tanah itu. Dalam setiap perkara penabur dan benih adalah sama. Dengan begitu Ia mengajarkan bahwa jika firman Allah gagal untuk melaksanakan pekerjaannya di dalam hati dan kehidupan kita, alasannya terdapat dalam diri kita sendiri. Tetapi hasilnya bukan di luar pengendalian kita. Benar, kita tidak dapat mengubah diri kita sendiri; tetapi kuasa memilih ada pada kita dan terserah kepada kita untuk menentukan apa jadinya kita. Para pendengar di pinggir jalan, tanah yang berbatu batu, tanah yang bersemak duri tidak perlu tinggal terus begitu. Roh Allah senantiasa berusaha untuk mematahkan mantera hawa nafsu yang mencekam manusia tenggelam dalam perkara perkara duniawi dan untuk membangkitkan suatu keinginan kepada harta yang tak akan binasa. Oleh menolak Roh itu yang menjadikan manusia tiada minat atau lalai terhadap firman Allah. Mereka sendiri bertanggung jawab atas kekebalan hati yang menghalangi benih yang baik itu berakar dan atas tumbuhan tumbuhan jahat yang mengekang pertumbuhannya.
Kebun hati itu harus dipelihara. Tanah harus dikerjakan oleh pertobatan yang mendalam terhadap dosa. Tanaman tanaman racun, berasal dari setan harus dicabut. Tanah yang pernah dipenuhi oleh semak duri hanya bisa dibersihkan oleh kerja keras. Dengan demikian kecenderungan kecenderungan yang jahat dari hati itu dapat dikalahkan hanya dengan usaha yang ikhlas dalam nama dan kekuatan Yesus. Tuhan memohon kepada kita melalui perantaraan nabi Nya, “Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.” “Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia!” Pekerjaan ini ingin dilaksanakan Nya bagi kita dan Ia meminta kita untuk bekerja sama dengan Dia.
Penabur penabur benih itu mempunyai suatu pekerjaan untuk mempersiapkan hati menerima injil itu. Dalam pekerjaan firman itu, terlalu banyak yang bersifat khotbah dan terlalu sedikit diadakan pekerjaan dari hati ke hati. Perlu ada pekerjaan perorangan terhadap jiwa jiwa yang tersesat. Dalam rasa simpati Kristus kita harus datang dekat kepada orang secara perorangan dan berusaha membangkitkan perhatiannya dalam perkara-perkara yang besar dari kehidupan yang kekal. Hati mereka mungkin sekeras jalan raya dan tampak sia sia berusaha mempersembahkan Juruselamat kepada mereka itu; tetapi sementara logika gagal untuk menggerakkan dan pembahasan tidak kuasa untuk meyakinkan, kasih Kristus, yang dinyatakan dalam pekerjaan perorangan, dapat melembutkan hati yang berbatu batu, agar benih kebenaran bisa berakar.
Jadi begitulah sang penabur mempunyai sesuatu pekerjaan untuk dilaksanakan agar~ benih itu tidak terhimpit oleh duri duri atau binasa sebab kedangkalan tanah. Pada permulaan kehidupan kekristenan setiap orang yang percaya harus diajarkan azas azas dasarnya. Ia harus diajari bahwa ia bukan sekedar diselamatkan oleh pengorbanan Kristus, melainkan bahwa ia harus menjadikan kehidupan Kristus kehidupannya dan tabiat Kristus menjadi tabiatnya. Hendaklah semua orang diajar bahwa mereka harus memikul beban dan menyangkal kecenderungan kecenderungan sifatnya. Hendaklah mereka mempelajari kebahagiaan bekerja bagi Kristus, mengikut Dia dalam penyangkalan diri dan melalui kesukaran sebagai laskar laskar yang perkasa. Hendaklah mereka belajar percaya kepada kasih Nya dan meletakkan beban mereka kepada Nya. Hendaklah mereka merasakan kesukaan menarik jiwa jiwa bagi Dia. Dalam kasih dan minatnya bagi orang yang tersesat, mereka akan kehilangan pandangan terhadap diri sendiri. Kepelesiran dunia akan kehilangan kuasa untuk menarik dan beban beban kehilangan kuasa untuk menawarkan hati. Bajak kebenaran akan melakukan pekerjaannya. la akan merombak tanah yang tandus. Ia tidak hanya sekedar memotong pucuk pucuk duri, tetapi akan mencabutnya dari akar akarnya.
(26) 1 Tim. 6:9, 10;
(27) Yer. 4:3; Hosea 10:12
Disadur dari buku “Christ Object Lessons” (Perumpamaan Tuhan Yesus) Oleh: Ellen G White