[AkhirZaman.org] Menurunkan berat badan bukanlah seperti ilmu roket. Ini hanyalah masalah membakar lebih banyak kalori dari yang kita masukkan kedalam tubuh melalui makanan, bukan?
Umm, ya, tetapi para ilmuwan sedang berusaha untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Saat Anda membuat komitmen untuk diet, mulai melakukan semua hal yang benar, dan mulai mengalami penurunan berat badan, itulah saat dimana “biologis kita sedang bereaksi dan berusaha untuk mencegah penurunan tersebut,” kata Dr. Donna Ryan, direktur penelitian klinis dari Pusat Penelitian Biomedis Pennington di Baton Rouge, Lousiana.
Sel-sel lemak memproduksi sebuah hormon yang bernama leptin, yang menghambat nafsu makan dan,berperan dalam pengaturan berat badan. Saat Anda mulai mengalami penurunan berat badan, jumlah leptin dalam tubuh kita merosot drastis, dan keadaan ini memberikan sinyal pada otak bahwa stok lemak Anda mulai hilang—yang secara jelas berarti bahwa Anda sedang mengalami kelaparan yang lambat laun akan membawa Anda pada kematian. Sebagai akibatnya, tingkat leptin yang rendah akan merangsang nafsu makan dan dapat menyebabkan kita mengonsumsi makanan secara tidak terkontrol. Sementara itu, layaknya seorang pahlawan yang heroik, otak mengganggap bahwa kematian karena kelaparan sudahlah dekat dan mengirimkan pesan untuk memperlambat metabolisme Anda sambil melepaskan hormon tambahan untuk meningkatkan nafsu makan Anda. Ryan menyebut perlambatan metabolisme dan rangsangan untuk meningkatkan nafsu makan tersebut sebagai “pukulan kombo ganda.”
Lalu apa dampak semua ini bagi orang-orang yang berdiet? Jika Anda telah mengalami penurunan berat badan, untuk mempertahankan berat badan Anda yang sekarang, Anda harus makan lebih sedikit daripada porsi normal Anda sebelumnya. Anda dapat disebut sebagai “cacat kalori,” kata Ryan. Kecacatan itu mungkin saja akan meningkat sesuai dengan proporsi berat yang sudah turun, dan hal ini bertanggung jawab atas paling tidak untuk sebagian alasan mengapa begitu banyak—hampir semua sebenarnya—dari mereka yang mengalami penurunan terbesar akan mengalami peningkatan kembali berat badan yang begitu susah diturunkan itu.
Strategi untuk Sukses Jangka Panjang
Seiring satu tahun berlalu dan tahun yang baru dimulai, orang-orang akan secara alami berpikir untuk membuat perubahan dalam berbagai aspek—khususnya kesehatan. (Para pemilik Klub Kebugaran mengatakan bahwa Januari adalah bulan yang yang paling sibuk dalam setahun!). Jika penurunan berat badan merupakan salah satu resolusi tahun baru Anda, maka Anda perlu melakukan perubahan yang Anda bisa terapkan untuk seterusnya, bahkan walaupun jika perubahan-perubahan itu merupakan perubahan kecil pada awalnya. Dalam kebudayaan kita, pola makan sudah menjadi lebih rumit oleh sains dan pemasaran, namun itu tidak selalu harus begitu. Bangunlah pola makan Anda dengan makanan utuh, yang tidak diproses, sedekat mungkin dengan keadaaan alaminya—sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan dan whole grains—maka konsumsi kalori Anda pastilah akan lebih rendah.
Ingatlah bahwa ½ kg lemak sebanding dengan 3,500 kalori. Untuk menurunkan ½ kg dalam 1 minggu hanya dengan mengubah pola makan Anda, Anda harus mengurangi pemasukan kalori Anda sebesar 3500 kalori—itu belum termasuk cacat kalori biologis Anda. Bagaimanapun juga, Anda juga dapat melawan biologis Anda dengan berolahraga. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal Nutrisi Klinis Amerika belakangan ini menunjukkan bahwa hanya dengan 1 jam olahraga yang tidak terlalu berat, para partisipan dapat membakar sampai dengan 450 kalori ekstra. Para ahli kesehatan merekomendasikan untuk melakukan kegiatan fisik selama 30 menit per hari untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes; namun para ahli obesitas mengatakan jika Anda ingin menurunkan atau mempertahankan berat badan Anda, Anda perlu menaikkan porsi olahraga tersebut sampai 2 kali lipat.
Jika satu jam sehari kedengaran begitu sulit, mulailah dengan rentang waktu yang kecil dahulu. Bisa jadi sangat sulit untuk menemukan keseimbangan antara membuat perubahan yang cukup besar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan membuat perubahan yang Anda bisa terapkan untuk seterusnya. Jadi, lakukan apa yang Anda bisa—namun pastikan Anda melakukannya! Dan buatlah komitmen untuk terus melakukannya, untuk menantang diri Anda, selagi kebiasaan yang baru ini mulai terasa alami. Carilah cara untuk memasukkan kebiasaan-kebiasaan sehat ke dalam rutinitas harian Anda. Jangan menjadi kecil hati jika penurunan berat badan Anda terasa sangat lambat. Dengan cara ini Anda berpeluang besar untuk dapat mempertahankan berat yang baru, dan kata Dr. Kendall, kepala petugas ilmiah dan medis dari Asosiasi Diabetes Amerika, “5 kg pertama yang turun diikuti oleh menfaat-manfaat kesehatan yang nyata bagi kebanyakan orang.”
Lebih dari semuanya itu, jangan meremehkan komponen emosi yang melatabelakangi kebiasaan-kebiasaan kesehatan Anda. Buatlah beberapa penggalian emosi untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Cara yang paling pasti untuk menyebabkan diri Anda putus asa adalah dengan menyerah kepada kegagalan kecil maupun besar. Sadarilah bahwa Anda tidak selalu bisa membuat pilihan yang ideal. (Itulah mengapa ia disebut “ideal”.) Akui kesuksesan Anda, teguhkan pilihan-pilihan yang baik, dan teruslah bertekun.
Semakin lama saya hidup, semakin saya menyadari bahwa motivasi untuk menjadi sehat haruslah datang dari seberapa senangnya saya saat saya melakukan apa yang terbaik bagi tubuh saya; yang datang dari kerinduan untuk menghormati tubuh dan Pencipta saya. Saya mendapati bahwa saat saya memiliki mindset seperti inilah saya membuat pilihan-pilihan yang terbaik!
Kebiasaan-kebiasaan Sehat yang Dapat Dimasukkan Dalam Hari-hari Anda
- Carilah parkir yang lebih jauh dari gedung tempat Anda bekerja
- Naik tangga (gantinya lift)
- Jika Anda punya jadwal meeting berdua saja, lakukan meeting di luar dan berjalan-jalanlah sembari berbicara
- Untuk membantu mengontrol kadar gula darah, ambillah waktu sekitar 10 menit untuk berjalan-jalan setelah selesai makan siang atau makan malam
- Cobalah untuk memasak sendiri makanan Anda beberapa hari dalam seminggu, gantinya jajan di luar
- Matikan TV Anda selama jam makan malam dan duduklah di meja makan bersama-sama keluarga.
- Cobalah untuk jadi orang yang makan paling lambat
- Konsentrasilah saat makan—jangan menyetir, bekerja atau menonton TV sembari makan
Oleh: Emily Simmons