[AkhirZaman.org] Setelah terjangkit dan sembuh dari COVID-19 , seseorang memiliki kekebalan untuk melawan infeksi ulang selama enam bulan berikutnya.
Hasil penelitian baru itu akan meredakan kekhawatiran bahwa kekebalan terhadap virus corona turun dengan cepat setelah pasien pulih.
Studi terhadap lebih dari 11.000 petugas layanan kesehatan di kota Newcastle, Inggris, menemukan bahwa tidak ada orang yang di tes positif COVID-19 mengalami gejala lagi beberapa bulan kemudian.
Itu artinya, kekebalan setelah infeksi berlangsung setidaknya setengah tahun.
Tim peneliti dari Newcastle University dan Newcastle-Upon-Tyne Hospital menyimpulkan, “Infeksi tampaknya menghasilkan perlindungan terhadap gejala infeksi pada orang dewasa usia kerja, setidaknya dalam jangka pendek.”
Infeksi ulang COVID-19 secara cepat setelah pemulihan telah dicatat, meskipun jarang terjadi. Penelitian sebelumnya telah menemukan contoh di mana orang di tes positif dengan cepat setelah pulih, dan bahkan ada laporan yang lebih jarang lagi bahwa beberapa orang meninggal setelah terinfeksi ulang.
Tetapi laporan tersebut sulit dibenarkan, dan studi Newcastle menunjukkan kasus seperti ini lebih jarang terjadi.
Bagi mereka yang mau memperoleh kembali kesehatan dan mempertahankannya, ada pelajaran dari Firman Tuhan, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan roh.”
Bukan melalui rangsangan ataupun dorongan yang dihasilkan oleh bahan-bahan perangsang yang tidak alami atau tidak sehat; bukan pula dengan pemanjaan selera atau nafsu yang rendah dapat ditemukan penyembuhan atau kesegaran sejati bagi tubuh atau jiwa.
Banyak di antara orang sakit yang hidup tanpa Allah dan tanpa pengharapan. Mereka menderita akibat keinginan-keinginan yang tidak terpuaskan, nafsu yang tak terkendali, dan hukuman dari hati nurani mereka sendiri; mereka kehilangan kendali atas hidup ini, dan mereka tidak mempunyai masa depan.
Janganlah mereka yang mengurus orang sakit ini mengharapkan keberhasilan dengan memanjakan kesenangan-kesenangan mereka yang tidak karuan dan merangsang. Semua ini sudah menjadi kutuk bagi kehidupan mereka.
Jiwa yang haus dan lapar akan terus merasa haus dan lapar selama mereka berusaha mencari kepuasan dalam hal ini. Mereka yang minum dari sumber kepelesiran yang bersifat mementingkan diri adalah orang yang tertipu. Mereka salah mengira bahwa rangsangan itu adalah kekuatan, dan bilamana rangsangan-rangsangan itu berhenti maka angan-angan pun berakhir, dan mereka dibiarkan dalam rasa tidak puas dan patah semangat. (Membina Keluarga Sehat, Hal.220, Pf.2)
Dalam setiap pencobaan, jika kita mencari Dia, Tuhan akan menolong kita. Mata kita akan terbuka untuk melihat janji-janji penyembuhan yang tersurat dalam firman-Nya. Roh kudus akan mengajarkan kita bagaimana memanfaatkan setiap berkat sebagai penangkal kesedihan hati. Untuk setiap teguk kepahitan yang ditaruh pada bibir kita, kita akan memperoleh suatu bagian penyembuhan. (Membina Keluarga Sehat, Hal.222, Pf.1)
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Ku-berikan kepadamu, dan apa yang Ku-berikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)