Makanan Daging (1)

meat Copy

Makanan Daging, Salah Satu Akibat Dosa
[AkhirZaman.org] Allah memberi nenek moyang kita yang pertama makanan yang direncanakan supaya dimakan oleh umat manusia. Adalah bertentangan dengan rencana Nya untuk membunuh makhluk apapun. Tidak akan ada kematian di Taman Eden. Buah pepohonan di taman itu adalah makanan manusia. Allah tidak mengizinkan manusia memakan daging binatang sampai zaman sesudah Air Bah. Segala sesuatu sudah dimusnahkan, karena itu, untuk memenuhi kebutuhan mereka, Allah memberi izin kepada Nuh untuk memakan daging binatang halal yang telah dimasukkannya ke dalam bahtera. Tetapi makanan daging binatang bukanlah bahan makanan yang paling menyehatkan bagi manusia.

Orang yang hidup sebelum air bah memakan daging binatang dan memuaskan nafsu mereka sampai cawan kejahatan sudah penuh. Lalu Allah membersihkan bumi ini dari polusi moral dengan air bah. Kemudian kutuk ketiga yang menakutkan melanda bumi. Kutuk pertama sudah diumumkan terhadap turunan Adam dan terhadap bumi, karena pelanggaran mereka. Kutuk kedua ditujukan kepada tanah setelah Kain membunuh Abel saudaranya itu. Kutuk ketiga yang paling mengerikan dari Allah datang melanda bumi pada waktu air bah.

Setelah air bah, kebanyakan makanan manusia itu terdiri dari daging binatang. Allah melihat yang jalan manusia itu sudah kotor, dia mengatur dirinya sendiri. Dengan rasa sombong, dia meninggikan dirinya sendiri melawan Penciptanya dan mengikuti segala keinginan hatinya. Lalu Allah mengizinkan manusia yang panjang usia itu memakan daging hewan untuk memperpendek umurnya yang penuh dosa itu. Segera setelah air bah, manusia semakin mengecil tubuhnya dan semakin singkat umurnya.

Kebejadan Moral Penduduk Bumi Sebelum Air Bah
Penduduk Dunia Lama tidak bertarak dalam hal makan dan minum. Mereka memakan daging binatang walaupun Tuhan tidak merencanakannya. Mereka makan dan minum berlebihan, dan selera yang sudah rusak itu tidak lagi mengenal batas. Mereka menyerahkan diri dalam penyembahan berhala yang menjijikkan. Mereka menjadi liar dan kejam, begitu bejad sehingga Allah tak dapat lagi mempertahankan mereka. Cawan kejahatan mereka sudah penuh. Lalu Allah membersihkan dunia dari polusi moral dengan air bah. Setelah manusia itu berkembang biak setelah air bah, mereka melupakan Allah, dan jalan mereka tercemar di hada-pan Nya. Ketidakbertarakan dalam segala bentuk bertambah melampaui batas.

Kegagalan Israel dan Hilangnya Kerohanian
Makanan yang diberikan kepada manusia pada mulanya tidak mencakup makanan hewani. Barulah setelah air bah, karena segala tumbuhan hijau telah lenyap dari permukaan bumi, manusia diperbolehkan memakan daging.

Sewaktu Tuhan memilih makanan manusia di Eden, Dia menunjukkan makanan yang terbaik buat manusia. Dalam memilih makanan orang Israel, Dia mengajarkan pelajaran yang sama. Dia membawa orang Israel keluar dari Mesir untuk dilatih menjadi bangsa milik Nya sendiri. Melalui mereka Dia ingin memberkati dan mengajar dunia ini. Dia menyediakan makanan bagi mereka yang terbaik untuk maksud ini. Makanan itu bukan makanan daging, tetapi manna yaitu “roti dari surga.” Hanya karena perasaan tidak puas dan persungutan mereka karena makanan daging di Mesir, maka makanan daging diizinkan lagi, dan ini hanya untuk waktu yang relatif singkat. Karena makan daging, penyakit timbul dan puluhan ribu orang meninggal. Namun larangan makan daging tak pernah mereka terima dengan sungguh hati. Itu tetap menjadi sumber perasaan tidak puas dan persungutan, baik secara tersembunyi atau terang terangan. Maka pembatasan itu tidak menjadi permanen.

Setelah menetap di Kanaan, orang Israel diizinkan memakan makanan hewani tetapi dengan pembatasan yang ketat yang nampaknya untuk mengurangi akibat dari memakan makanan tersebut. Penggunaan daging babi dilarang, begitu juga binatang lain dan unggas dan ikan yang dagingnya dinyatakan haram. Daging diizinkan, lemak dan darah dilarang dengan keras.

Hanya binatang yang dalam keadaan sehat dapat digunakan sebagai makanan. Binatang yang dirobek binatang buas, atau binatang yang mati sendiri yang darahnya tidak dialirkan, itu tidak boleh dimakan. Karena menyimpang dari rencana petunjuk Ilahi tentang makanan yang sudah ditentukan, orang Israel menderita banyak. Mereka merindukan makanan daging, dan mereka menuai hasilnya. Mereka tidak mencapai tabiat Allah yang ideal untuk memenuhi rencana Nya. Tuhan “memberikan permintaannya, tetapi mengkuruskan jiwa mereka.” Mereka menghargai dunia di atas rohani. Keunggulan rohani yang direncanakan Allah bagi mereka tidak diperoleh.

Makanan Tanpa Daging Memperbaiki Perangai
Allah dengan jelas telah mengatakan kepada umat Nya bahwa mereka akan menerima setiap berkat kalau mereka menurut segala perintah Nya, lalu mereka menjadi umat pilihan. Melalui Musa Dia memberikan amaran di padang belantara, menandaskan bahwa kesehatan adalah upah penurutan. Keadaan pikiran sangat bergantung kepada kesehatan tubuh, teristimewa kesehatan alat pencernaan. Pada umumnya Tuhan tidak menyediakan makanan daging bagi umat Nya di padang pasir, karena Dia tahu bahwa penggunaan makanan seperti ini akan menimbulkan penyakit dan sikap keras kepala. Untuk membaiki perangai itu dan membawa kuasa yang lebih tinggi kepada pikiran untuk latihan yang lebih aktif, Dia menyingkirkan dari mereka daging hewan yang mati. Dia memberikan manna kepada mereka, yaitu makanan para malaikat.

Pemberontakan dan Hukumannya
Allah selanjutnya memberi makan bangsa Ibrani dengan roti yang dicurahkan dari surga. Tetapi mereka tidak merasa puas. Selera mereka yang sudah rusak itu mendambakan daging; yang telah ditahankan oleh Allah sesuai kebijaksanaan Nya yang agung itu…. Sebagai pencipta penyakit dan kesengsaraan, setan mau mendekati umat Allah di mana dia akan memperoleh hasil yang besar. Dia telah mengendalikan selera manusia sejak kemenangannya mengadakan percobaan dengan Hawa, sampai dia berhasil menuntun Hawa memakan buah pohon larangan. Dia datang dengan penggodaannya pertama-tama kepada bangsa campuran, orang Mesir yang percaya. Dia mengacau mereka dengan persungutan. Mereka tidak akan merasa puas dengan makanan sehat yang telah disediakan Allah bagi mereka. Selera yang salah itu menginginkan varitas makanan yang lebih banyak, khususnya makanan daging.

Tidak lama kemudian, persungutan ini menulari hampir seluruh bangsa itu. Pada mulanya Allah tidak memuaskan selera mereka, tetapi Dia menghukum mereka. Dia menghanguskan yang paling bersalah dengan halilintar dari surga. Namun setelah ini, mereka semakin bersungut, bukannya merendahkan hati. Ketika Musa mendengar mereka menangis di pintu kemah mereka, dan seluruh keluarganya ikut mengeluh, dia tidak merasa senang. Dia menghadapkan kepada Tuhan situasinya yang sulit itu, dan juga roh orang Israel yang tidak berserah, dan posisi yang diserahkan Allah kepadanya, sebagai bapak asuh, dialah yang akan memikul penderitaan bangsa itu….

Allah mengarahkan Musa untuk mengumpulkan baginya tujuhpuluh orang tua-tua, yang dia kenal sebagai tua-tua bangsa itu. Mereka bukan hanya karena sudah lanjut usia, tetapi orang yang cakap, mempunyai pertimbangan sehat, dan berpengalaman yang mempunyai kualifikasi sebagai hakim-hakim dan pegawai pemerintahan.

“Tetapi kepada bangsa itu kau harus katakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan Tuhan dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? Tuhan akan memberi kamu daging untuk dimakan. Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan duapuluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak karena kamu telah menolak Tuhan yang ada di tengah tengah kamu dan menangis di hadapan Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?

“Tetapi kata Musa: Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Tetapi Tuhan menjawab Musa: Masakan kuasa Tuhan akan kurang melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman Ku terjadi kepadamu atau tidak!

“Lalu bertiuplah angin yang dari Tuhan asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas perkemahan dan disekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru dan kira kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari besoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu setiap orang sedikit-dikitnya sepuluh gomer kemudian mereka menyebarkannya sekeliling tempat perkemahan.

Selagi daging itu ada di mulut mereka sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka Tuhan terhadap bangsa itu, dan Tuhan memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

Dalam peristiwa ini, Tuhan memberi manusia sesuatu yang bukan kebutuhan mereka yang terbaik. Itu diberikan karena kemauan mereka. Mereka tidak berserah untuk menerima dari Tuhan yaitu perkara perkara yang ternyata menjadi kebaikan mereka. Mereka menyerah kepada persungutan sengit terhadap Musa dan terhadap Allah karena mereka tidak mendapat apa yang ternyata merusak mereka. Selera mereka yang sudah salah menguasainya. Lalu Allah memberi mereka makanan daging seperti yang diingini, dan Dia membiarkan mereka menderita akibat dari keinginan nafsu daging. Demam tinggi memusnahkan sejumlah besar bangsa itu. Mereka yang paling gencar bersungut sungut terbunuh langsung segera setelah mereka mencicipi makanan daging yang mereka dambakan. Sekiranya mereka berserah pada Tuhan yang akan memilih makanan untuk mereka, dan bersyukur serta merasa puas dengan makanan yang mereka dapat makan dengan bebas tanpa merusak, mereka tidak akan kehilangan rakhmat Allah. Tetapi sayang, mereka kemudian terhukum karena persungutan berbentuk pemberontakan oleh sejumlah besar yang sudah mati terbunuh.

Rencana Allah Bagi Israel
Ketika Allah memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Dia bermaksud memindahkan mereka ke Kanaan supaya menetap di sana, di mana mereka akan hidup sehat secara murni dan berbahagia. Marilah kita memeriksa sarana apa yang akan dipakai Tuhan untuk melaksanakannya. Dia menempatkan mereka di bawah satu disiplin. Jika disiplin ini dituruti dengan hati gembira, mereka akan menuai hasil yang baik, begitu juga keturunan mereka. Dalam banyak hal, Dia menyingkirkan makanan daging dari mereka. Dia memberikan makanan daging ini hanya untuk menjawab teriakan mereka, sebelum mencapai Sinai; tetapi itu hanya diberikan dalam satu hari saja. Allah dapat menyediakan daging seperti menyediakan manna, tetapi bangsa itu dibatasi demi kebaikan mereka sendiri. Adalah maksud Nya untuk memberikan makanan yang lebih baik yang cocok bagi mereka dari pada makanan yang menimbulkan demam seperti yang sudah biasa terjadi di Mesir. Selera yang sudah diselewengkan itu harus dikembalikan kepada keadaan yang sehat, supaya mereka dapat menikmati makanan yang mula mula disediakan untuk manusia. Makanan ini adalah buah buahan hasil bumi, Yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa di Eden.

Sekiranya mereka rela menyangkal selera demi penurutan akan aturan Nya, kelemahan fisik dan penyakit tidak akan terdapat di antara mereka. Turunan mereka pasti mempunyai kekuatan fisik dan mental. Mereka pasti mengerti dengan jelas tentang kebenaran dan tugas, pertimbangan yang lebih tajam dan yang lebih, sehat. Tetapi mereka tidak sudi menyerah kepada tuntutan Allah. Mereka gagal mencapai standar yang telah diitetapkannya bagi mereka, gagal menerima berkat yang seharusnya milik mereka. Mereka bersungut melawan aturan Allah dan masih mendambakan kuali daging di Mesir. Allah mengizinkan mereka makan daging, tetapi itu ternyata jadi kutuk bagi mereka.

Satu Contoh Bagi Kita
2103infus Copy“Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal hal yang jahat seperti yang mereka telah perbuat.” “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi nasihat bagi kita yang hidup pada zaman akhir.”

Umumnya jemaat di Battle Creek tidak mempertahankan Lembaga dengan contoh kehidupan. Mereka tidak menghormati terang reformasi kesehatan dalam kehidupan keluarga. Penyakit yang menyerang banyak keluarga di Battle Creek tidak perlu timbul sekiranya mereka mengikuti terang yang Tuhan telah pancarkan kepada mereka. Seperti Israel zaman dulu, mereka telah menolak terang sehingga mereka tidak lagi melihat pentingnya pembatasan keinginan selera, lebih daripada Israel zaman dulu. Bangsa Israel menginginkan daging dan berkata sebagaimana sekarang ini banyak juga yang berkata: Kami akan mati kalau tidak ada daging. Allah memberikan daging kepada Israel, tetapi kutuk Nya menyertai pemberian itu. Ribuan di antara mereka mati sementara daging yang digandrungi itu masih melekat di gigi mereka. Kita mempunyai contoh, yaitu Israel kuno. Kita mendapat amaran supaya tidak melakukan apa yang telah mereka lakukan. Sejarah pemberontakan dan ketidakpercayaan mereka tercatat dalam sejarah sebagai amaran khusus, agar kita tidak mengikuti contoh persungutan menentang tuntutan Allah. Bagaimana kita dapat lulus dengan sikap tak peduli, memilih jalan kita sendiri, mengikuti kehendak pemandangan kita sendiri, menyimpang semakin jauh dari Allah sebagaimana telah dilakukan oleh orang lbrani itu? Allah tidak dapat melakukan hal-hal besar bagi umat Nya karena kekerasan hati mereka dan juga ketidakpercayaan yang penuh dosa itu.

Allah tidak membedakan manusia. Tetapi di setiap generasi, mereka yang takut akan Tuhan dan melakukan kebenaran, itulah yang diterima Nya. Mereka yang bersungut-sungut, tidak percaya dan memberontak, tak akan menerima rakhmat dan berkat Nya yang dijanjikan kepada mereka yang mengasihi kebenaran dan mau melakukannya. Mereka yang telah menerima terang tetapi tidak mengikutinya, lalu mengabaikan tuntutan Allah, mereka akan mendapati bahwa berkat itu akan berubah menjadi kutuk, dan kemurahan berubah menjadi penghukuman. Allah mau agar kita belajar rendah hati dan penurutan sementara kita membaca sejarah Israel zaman dulu. Israel zaman dulu adalah umat pilihan dan kesayangan Nya, tetapi mereka telah mendatangkan kebinasaan untuk diri sendiri dengan mengikuti jalannya sendiri.

Kebiasaan kita sewaktu makan dan minum itu menunjukkan apakah kita orang dunia atau termasuk bilangan orang yang telah dipisahkan Allah dari dunia, yaitu yang tetap bertaut dengan kebenaran Nya. Mereka inilah umat pilihan yang tetap setia kepada tugas. Allah sendiri telah berbicara. Dalam kasus Daniel bersama tiga orang sahabatnya, di sana terdapat khotbah tentang reformasi kesehatan. Allah telah berbicara dalam sejarah orang Israel. Demi kebaikan mereka, Allah berusaha menahankan makanan daging dari mereka. Dia memberikan roti dari surga sebagai makanan mereka. “Manusia memakan makanan malaikat.” Tetapi mereka mendukung selera nafsu duniawi. Semakin mereka mengenang akan kuali daging di Mesir, semakin mereka benci makanan yang telah diberikan Allah kepada mereka untuk memelihara kesehatan fisik, mental dan moral. Mereka mendambakan kuah daging, sama seperti kita lakukan sekarang ini.

Kembali Kepada Makanan Asli
Berulang-ulang telah ditunjukkan bahwa Allah sedang berusaha memimpin kita kembali kepada rencana Nya semula, langkah demi langkah, agar manusia bergantung kepada produk alam di bumi ini.

Sayuran, buah buahan dan biji bijian haruslah menjadi bahan makanan kita. Janganlah makanan daging memasuki perut kita, walaupun hanya sepotong. Makan daging bukanlah alamiah. Kita mau kembali kepada rencana Allah semula sewaktu menciptakan manusia.

Bukankah ini waktunya bagi kita semua untuk ambil tujuan meninggalkan makanan daging? Orang berusaha supaya dimurnikan, dibersihkan dan disucikan supaya dapat bergaul dengan malaikat surga. Tetapi bagaimanakah ini dapat terjadi kalau mereka masih tetap memakan sesuatu yang membahayakan tubuh dan jiwa? Bagaimanakah mereka dapat mencabut nyawa makhluk Allah untuk menikmati dagingnya sebagai makanan mewah? Lebih baik mereka kembali kepada makanan enak yang menyehatkan yang diberikan pada manusia pada mulanya. Biarlah mereka mempraktekkan dan mengajar anak-anak mereka untuk menyayangi makhluk yang tak tahu apa apa yang telah ditempatkan Allah dibawah pemerintahan kita.

Bersedia Untuk Diubahkan
Di antara mereka yang sedang menantikan kedatangan Tuhan, makanan daging harus ditinggalkan pada akhirnya. Daging tidak lagi menjadi sebagian dari bahan makanan mereka. Kita harus memandang kepada tujuan ini dan tetap berusaha mencapainya. Dalam praktek memakan daging, kita tidak dapat searah dengan terang yang Allah pancarkan dengan senang hati. Khususnya semua orang yang berkaitan dengan lembaga kesehatan kita, mereka seharusnya mendidik diri supaya hidup dengan buah-buahan, biji bijian dan sayuran. Jikalau kita bertitik tolak dari prinsip dalam hal ini, jikalau kita sebagai reformator Kristen mendidik selera kita sendiri dan menyesuaikan makanan kita dengan rencana Allah, barulah kita dapat menanamkan pengaruh kepada orang lain dalam hal ini, yang akan menyenangkan hati Allah.

Tujuan hidup manusia yang utama bukanlah memuaskan seleranya. Ada kebutuhan fisik yang harus dilengkapi. Tetapi untuk ini, apakah manusia perlu dikuasai oleh seleranya sendiri? Orang berusaha supaya disucikan, dibersihkan dan dimurnikan supaya dapat tergolong ke dalam masyarakat malaikat surga. Bagaimanakah ini dapat terujud kalau mereka masih mencabut nyawa makhluk ciptaan Allah dan menikmati dagingnya sebagai makanan mewah? Dari apa yang Tuhan telah tunjukkan, perlakuan ini harus diubah, umat pilihan Allah akan melakukan pertarakan dalam segala hal.

Mereka yang telah menerima petunjuk tentang bahaya dalam penggunaan makanan daging, teh, kopi, penyediaan makanan mewah yang tidak menyehatkan, dan mereka yang menentukan untuk mengikat perjanjian dengan Allah melalui pengorbanan, tentu tidak meneruskan pemanjaan selera demi makanan yang mereka tahu tidak menyehatkan. Allah menuntut agar selera disucikan, dan penyangkalan diri dilakukan terhadap hal hal yang tidak baik. Inilah satu tugas yang harus dilaksanakan sebelum umat Nya dapat berdiri di hadapan Nya sebagai manusia sempurna.

Demi kebaikan umat yang sisa, Tuhan menasihati mereka supaya tidak lagi menggunakan makanan daging, teh, kopi dan makanan lain yang berbahaya. Masih banyak yang bisa kita gunakan sebagai makanan enak yang menyehatkan.

Menyempurnakan Kesucian
Reformasi yang lebih besar harus dapat dilihat di antara umat yang mengaku sedang menantikan kedatangan Tuhan yang segera. Reformasi kesehatan adalah satu pekerjaan yang harus dilakukan umat manusia, tetapi belum dilakukan. Ada sebagian yang harus sadar akan bahaya makanan daging, tetapi masih memakan daging binatang, dengan demikian membahayakan kesehatan fisik, mental dan rohani. Banyak orang yang sekarang ini masih setengah bertobat dalam hal makanan daging, akan keluar dari kelompok umat Allah dan tidak lagi berjalan bersama mereka. Dalam segala pekerjaan, kita harus menuruti hukum yang telah diberikan Allah agar tenaga fisik dan pikiran dapat bekerjasama dengan serasi. Mungkin manusia memiliki sebentuk kesalehan, mungkin mereka mengkhotbahkan injil, namun tidak disucikan dan tidak dimurnikan. Para pendeta harus bertarak dengan ketat dalam kebiasaan makan dan minum, jangan sampai membuat jalan yang bengkok di bawah kakinya sehingga yang timpang dan yang lemah iman menyimpang dari jalan. Jikalau orang berperang melawan kebenaran dengan memanjakan kebiasaan yang salah dalam hal makan dan minum sementara mengabarkan pekabaran Allah yang paling khidmat dan paling penting yang pernah Allah berikan, maka mereka membuang segala kuasa dari pekabaran yang mereka pegang.

Mereka yang bermanja makan daging, minum minuman yang tidak menyehatkan dan bersifat rakus, sedang menabur benih untuk satu panen penderitaan dan kematian. Makanan yang tidak menyehatkan yang dimasukkan ke dalam perut akan menguatkan selera yang berperang dengan jiwa dan mengembangkan sifat kebinatangan. Makanan daging cenderung membentuk sifat kebinatangan. Pengembangan sifat kebinatangan mengurangi kerohanian, sehingga pikiran tidak sanggup memaharni kebenaran.

Firman Allah dengan jelas memberikan amaran kepada kita bahwa kecuali kita membuang nafsu daging, maka alam fisik akan bergolak dengan alam rohani. Cara makan yang rakus itu bertentangan dengan kesehatan dan damai. Begitulah diumumkan perang antara sifat agung melawan sifat rendah dari manusia itu. Sifat kebinatangan yang kuat dan aktif akan menekan jiwa. Keinginan manusia yang tertinggi itu terancam bahaya karena pemanjaan selera yang ticlak disucikan oleh surga.

Mereka yang mengaku percaya akan kebenaran patut melindungi kuasa tubuh dan pikirannya dengan hati hati, supaya Allah dan pekerjaan Nya tidak dihinakan olch perkataan dan perbuatannya dengan cara bagaimanapun. Kebiasaan dan kehidupan harus dikuasai oleh kehendak Allah. Kita perlu memperhatikan makanan kita dengan teliti. Sudah dihadapkan kepada saya dengan jelas bahwa umat Allah harus berdiri teguh melawan praktek makan daging. Maukah Allah selama tigapuluh tahun memberi umat Nya satu pekabaran bahwa jika ingin memiliki darah bersih dan pikiran jernih, mereka harus meninggalkan makanan daging, jika Dia tidak mau mereka mendengar pekabaran itu? Dengan menggunakan makanan daging, sifat kebinatangan dikuatkan dan alam kerohanian dilemahkan.

Kejahatan moral sebagai pengaruh makanan daging tidak kurang nyata dibanding dengan penyakit fisik. Makanan daging merusak kesehatan. Apa yang mempengaruhi tubuh juga mempengaruh pikiran dan jiwa. Bayangkan tindakan kejam terhadap binatang yang berkaitan dengan makan daging, dan pengaruhnya terhadap orang yang menyembelih dan yang menonton. Bagaimana itu memusnahkan kelemah lembutan yang seharusnya kita tunjukkan kepada makhluk Allah!

Penggunaan daging binatang membawa pengaruh yang memerosotkan moral dan juga bangunan tubuh. Kemerosotan kesehatan dalam berbagai bentuk, jikalau akibat itu dapat ditelusuri sampai kepada penyebabnya, akan menunjukkan akibat yang pasti dari kebiasaan makan daging.

Mereka yang menggunakan makanan daging tidak menghiraukan semua amaran yang telah diberikan Allah mengenai masalah ini. Tidak ada bukti bahwa mereka sedang berjalan di jalan yang aman. Mereka tidak mendapat maaf yang paling kecilpun kalau mereka memakan daging bangkai binatang. Kutuk Allah menimpa makhluk binatang. Banyak kali terjadi, kalau daging dimakan, makanan itu membusuk di dalam perut sehingga timbul penyakit. Kanker, tumor, penyakit paru paru umumnya disebabkan oleh makanan daging.

Sekiranya setiap orang dapat melihat hal ini sebagaimana telah ditunjukkan, mereka yang sekarang bersikap tidak peduli, yang begitu acuh tentang pembangunan tabiat mereka; mereka yang ingin bermanja dalam makanan daging, tidak akan membuka mulut untuk membenarkan pemuasan selera dalam makan daging hewan. Makanan seperti itu mengotori darah dalam pembuluhnya dan merangsang nafsu kebinatangan. Makanan itu menumpulkan persepsi dan melumpuhkan kuasa pikiran untuk memahami Allah dan kebenaran, bahkan mengenal diri sendiri.

-Buku Petunjuk Diet Makanan Anda

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top