1. Nasib
[AkhirZaman.org] Kita mengerti bahwa manusia diciptakan Allah menurut peta-Nya, namun masih juga ada beberapa orang yang dipengaruhi oleh paham bahwa keselamatan seseorang sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Tuhan. Tuhan itu Maha Tahu. Ini benar. Tetapi tahu bukanlah menentukan.
Tuhan tahu bahwa Adam akan jatuh, itulah sebabnya sebelum dunia dijadikan Tuhan sudah menyediakan jalan keselamatan melalui Yesus Kristus. Tetapi Tuhan tidak menentukan Adam untuk jatuh.
Contoh: Mengenal sifat anak kita yang nakal, kita tahu bahwa anak kita akan ikut kawannya secara sembunyi-sembunyi ke tempat judi walaupun kita sudah melarangnya. Tetapi kita tidak menentukan anak kita untuk berjudi.
Paham nasib adalah bertentangan dengan Injil Kristus dan harus dibuang jauh-jauh dari pikiran kita.
Adalah kehendak Allah bahwa manusia selamat (Yehezkiel 18:23). Sekiranya pemerintahan Allah itu tidak dilandaskan kasih dan kebebasan untuk memilih, tidak bakal terjadi pemberontakan di sorga. Kalaupun setelah pemberontakan landasan pemerintahan Allah itu dapat diubah, dan Tuhan boleh memaksakan keselamatan manusia menurut kehendak-Nya sendiri, semua manusia akan diselamatkan-Nya; namun memaksakan kehendakNya kepada ciptaan-Nya bukanlah cara Allah.
Tuhan menghendaki manusia selamat. Setan menghendaki manusia binasa.
Dua kekuatan ini berperang mempengaruhi pikiran manusia. Manusia harus memilih. Tiap hari ia harus memilih untuk keselamatan atau untuk kebinasaan. Manusia tidak dapat mempersalahkan setan atau Adam apabila mereka binasa. Manusia juga tidak dapat mempersalahkan Tuhan. Adalah merupakan haknya dan kebebasannya untuk memilih di antara mati atau hidup. Yang mana yang akan menjadi bagiannya adalah sesuai dengan pilihannya sendiri. Pilihannya sendiri yang menentukan.
Itulah sebabnya Alkitab menegaskan bahwa Nuh hanya dapat menyelamatkan dirinya sendiri, begitu juga Daniel atau Ayub (Yehezkiel 14). Orang tua tidak dapat menyelamatkan anak-anak mereka dan anak-anak tidak dapat menyelamatkan orang tua mereka. Semua harus membuat pilihan untuk dirinya sendiri-sendiri. Ini bukan nasib!
2. Kuasa Kemauan Sumber Segala Perbuatan Kita
“Saudara perlu minum setiap hari dari sumber air kebenaran, supaya saudara dapat mengenal rahasia kebahagiaan dan kesukaan di dalam Tuhan. Tetapi saudara harus ingat bahwa kuasa kemauan saudara adalah sumber dari segala perbuatan saudara. Kuasa kemauan ini, yang menjadi unsur yang begitu penting dalam tabiat seseorang, telah diserahkan kepada kendali setan pada kejatuhan Adam; dan sejak itu setan telah bekerja di dalam manusia untuk mengerjakan kehendaknya dan kesukaannya sendiri demi kehancuran dan derita manusia.
Tetapi pengorbanan Allah dalam memberikan Yesus,….. untuk menjadi tebusan bagi dosa, telah memungkinkan Dia untuk berkata, tanpa melanggar satupun dari landasan pemerintahan-Nya: ‘Serahkan dirimu kepada-Ku; berikan kepada-Ku kuasa kemauanmu: ambillah dia dari kendali setan, dan Aku akan memilikinya: sehingga Aku dapat bekerja di dalam kamu untuk mengerjakan kehendak dan kesukaan-Ku’. Apabila Allah memberi kepada saudara pikiran Kristus, kuasa kemauan saudara menjadi kuasa kemauan-Nya, dan tabiat saudara akan diubah menjadi seperti tabiat Kristus”.— 5 T 515
Kutipan ini mengandung rahasia kebahagiaan, kesukaan, dan keselamatan kita. Oleh sebab itu perlu diteliti dengan sebaik-baiknya.
a. Apa rahasia kebahagiaan dan kesukaan kita di dalam Tuhan? Jawab: Minum setiap hari dari sumber kebenaran.
b. Apa yang membuat kita minum setiap hari dari sumber kebenaran? Jawab: Minum adalah sesuatu yang kita lakukan. Yang membuat kita minum adalah pilihan dengan kuasa kemauan kita. Kita tidak akan dapat memasukkan air ke dalam mulut kita untuk kita minum kalau kita tidak mempunyai kemauan untuk minum. Ingat bagaimana sulitnya kita membuat anak kecil minum obat yang pahit! Walaupun obat sudah kita masukkan ke dalam mulutnya, kalau ia tidak mau menelan obat itu, ia akan semburkan keluar dari mulutnya semua. Kita harus dengan paksa menyumbat lubang hidung pernafasannya sebelum ia secara terpaksa menelan obat itu.
c. Apa sebabnya kita begitu sulit menyukai air hidup? Jawab: Oleh sebab kita sudah memilih mengikuti tindakan Adam dan telah menyerahkan kuasa kemauan kita kepada setan. Sebagai akibat pilihan kita itu, setanlah yang bekerja di dalam diri kita, sehingga ia mengerjakan kehendaknya dan kesukaannya sendiri, yang membuat kita tidak menyukai air hidup.
d. Apa kesukaan dan kehendak setan itu? Jawab: Kesukaan dan kehendak setan adalah agar supaya kita binasa bersama-sama dengan dia. Sebelum itu ia mengerjakan kehancuran dan derita kita! Sumber air kebenaran adalah rahasia untuk kebahagiaan dan kesukaan kita dan akan membawa kita kepada keselamatan kelak. Oleh sebab itu setan membuat kita tidak menyukai kebenaran.
e. Apakah kita yang sudah menyerahkan kuasa kemauan kita kepada setan tidak mempunyai jalan keluar untuk mengatasi keadaan kita? Jawab: Ada! Itulah sebabnya, secara resminya menurut 1 Petrus 1:20 dan Wahyu 13:8 (terjemahan lama), Yesus sudah menebus kita sebelum dunia dijadikan sehingga kuasa kemauan kita yang sudah menjadi hak milik setan, dapat kita ambil kembali dari padanya untuk kita serahkan kepada Kristus.
f. Setelah kita menyerahkan kuasa kemauan kita kepada Kristus, mengapa kita masih menjumpai kegagalan-kegagalan dalam penurutan kepada Dia? Jawab: Kuasa setan besar di dunia ini. Kuasa kemauan yang sudah kita ambil kembali dari padanya tidak akan ia lepaskan begitu saja. Ada contoh dari pengalaman bangsa Israel pada waktu Tuhan hendak melepaskan mereka dari perhambaan Mesir. Pada waktu Tuhan memukul Firaun dengan bala yang keempat, yaitu bala lalat pikat, barulah Firaun membolehkan Israel mempersembahkan korban kepada Allah. Setelah Musa mendesak agar supaya Israel dibiarkan mempersembahkan korban di padang gurun, Firaun akhirnya membolehkan dengan syarat “janganlah kamu pergi terlalu jauh”. (Keluaran 8:28). Setelah Tuhan memukul Firaun dengan bala yang kedelapan, Firaun membolehkan Israel pergi tetapi hanya laki-laki. Dengan bala yang kesembilan, orang-orangnya boleh pergi tetapi kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan. Kuasa kemauan kita yang sudah begitu lama kita serahkan kepada setan sudah sempat membuatnya membentuk sifat-sifat dan tabiat pemberontakan terhadap Allah di dalam diri kita. Sifat-sifat dan tabiat yang sudah tertanam dan terbentuk di dalam diri kita ini tidak dapat kita ubah dengan kuasa kemauan kita sendiri. Mengapa begitu? Oleh sebab kuasa kemauan kita itu otomatis akan mengikuti sifat-sifat dan tabiat kita itu kembali.
Firaunnya dosa masih akan membuntuti kita dan mengejar kita terus! Ia tidak akan mau melepaskan kita!
g. Lalu bagaimana? Jawab: Hati kita, pikiran kita yang membentuk sifat dan tabiat kita harus diperbaharui. Ini tidak dapat dikerjakan dengan kuasa kemauan kita. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh Pencipta kita, yaitu Yesus Kristus. Itulah sebabnya hamba Allah berkata: “’Serahkan dirimu kepada-Ku; berikan kepada-Ku kuasa kemauanmu; ambillah dia dari kendali setan dan Aku akan memilikinya; sehingga Aku dapat bekerja di dalam kamu untuk mengerjakan kehendak dan kesukaan-Ku.’ Apabila Allah memberi kepada saudara pikiran Kristus, kuasa kemauan saudara menjadi kuasa kemauan-Nya, dan tabiat saudara akan diubah menjadi seperti tabiat Kristus.” (5T 515). Itulah jalannya dan caranya. Di dalam pikiran kita Allah harus menanamkan di dalam pikiran Kristus. Pikiran kita yang tadinya adalah pikiran setan disebabkan ajaran-ajaran setan, harus diisi dengan pikiran Kristus oleh Allah.
h. Bagaimana caranya Allah melakukan menanamkan pikiran Kristus ke dalam pikiran kita? Jawab: Kita kembali ke pertanyaan (a) dan jawabnya, yaitu dengan memberi kita setiap hari minum dari sumber air kebenaran-Nya. Ajaran-ajaran setan harus didesak keluar sedikit demi sedikit oleh KEBENARAN FIRMAN ALLAH. Tiap hari KEBENARAN harus digali dan dicari dan dipilih. Tuhan yang menerangkan kebenaran, kita yang memilih! Begitu pentingnya peranan kebenaran sehingga Yesus berkata: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17). Itulah sebabnya penting bagi kita untuk berpegang pada INJIL KRISTUS yang kekal (Wah. 14:6-12). Namun haruslah kita berhati-hati karena rasul Paulus mengatakan bahwa ada injil lain yang sesungguhnya bukan Injil Kristus (Gal. 1:6, 7).
Semua harus dikaji kembali, diuji dan dipilih. Kita harus berpegang pada yang benar, oleh sebab hanya Injil Kristus yang benar saja yang akan menyalurkan pikiran Kristus; dan pikiran Kristus saja yang akan membuat kuasa kemauan kita menjadi kuasa kemauan-Nya; dan kuasa kemauan-Nya saja yang akan membuat kita menjadi penurut seperti DIA!!