Pengaruh Atas Kesanggupan Membedakan dan Memutuskan
[AkhirZaman.org] Apa saja yang mengurangi kekuatan fisik itu juga melemahkan pikiran, dan menurunkan kesanggupannya untuk membedakan yang benar dari yang salah. Kita menjadi kurang sanggup memilih yang baik, dan kekuatan kemauan menurun untuk melakukan apa yang kita tahu benar.
Penyalahgunaan kuasa tubuh akan memperpendek usia, padahal hidup kita dapat digunakan untuk kemuliaan Allah. Kita juga tidak layak melakukan pekerjaan Allah.
Mereka yang telah menerima terang tentang kesederhanaan makanan dan pakaian, dalam penurutan hukum fisik dan moral, yang masih menyimpang dari terang yang menunjukkan tugas mereka, akan menghindari tugas dalam hal-hal lain. Dengan menolak salib, yang mereka harus pikul agar selaras dengan hukum alam, mereka menumpulkan hati nurani. Mereka akan melanggar Sepuluh Hukum untuk menghindari celaan. Yang lain tidak mau memikul salib lalu menghina beban yang memalukan itu.
Mereka yang mendatangkan penyakit ke atas dirinya sendiri, dan merasa puas dengan itu, tentu memiliki tubuh dan pikiran yang tidak sehat. Mereka tidak dapat menimbang bukti bukti kebenaran atau memahami tuntutan Allah. Juruselamat kita tidak akan mengulurkan tangan Nya cukup rendah untuk mengangkat orang seperti itu dari keadaan yang merosot sementara mereka tetap berusaha menenggelamkan diri lebih dalam.
Semua orang dituntut untuk melakukan apa yang mereka dapat lakukan dalam memelihara kesehatan tubuh dan kecerdasan otak. Kalau mereka puas dengan selera kotor, dan dengan demikian menumpulkan kepekaan mereka dan menurunkan daya pikir, sehingga mereka tidak dapat menghargai tabiat Allah yang ditinggikan, atau kesukaan mempelajari firman Nya, maka mereka akan merasa pasti, bahwa Allah tidak menerima persembahan mereka yang tidak layak seperti halnya persembahan Kain.
Allah menuntut mereka supaya membersihkan diri dari segala kekotoran tubuh dan pikiran, menyempurnakan kesucian dalam takut akan Tuhan. Setelah manusia melakukan segalanya dengan kuasa untuk memulihkan kesehatan, oleh menyangkal selera dan nafsu kotor, agar dia memiliki pikiran sehat dan angan angan hati yang disucikan, agar dia mempersembahkan kepada Allah satu persembahan dalam kebenaran, maka dia diselamatkan oleh satu mukjizat kemurahan Allah seperti bahtera di atas air yang berkecamuk. Nuh telah melakukan segala yang dituntut Allah dari padanya dalam pembuatan bahtera yang tangguh; barulah Allah melakukan yang tak dapat dilakukan manusia dan melindungi bahtera itu dengan kuasa-Nya yang ajaib.
Penyalahgunaan perut untuk pemuasan selera adalah sumber utama kesusahan yang menimpa jemaat. Mereka yang makan dan bekerja secara tidak bertarak tanpa pertimbangan, biasanya bicara dan bertindak tanpa pertimbangan pula. Orang yang tak bertarak tidak dapat menjadi orang yang sabar. Tidak bertarak bukan artinya hanya sekadar minum minuman beralkohol. Dosa karena makan tak bertarak, makan terlalu sering, terlalu banyak, makan makanan mewah yang tidak sehat, semuanya merusak fungsi alat pencernaan, mengganggu pikiran, merusak pertimbangan, mengganjal pemikiran sehat yang menggunakan pertimbangan dan tindakan yang tenang. Maka inilah sumber kesusahan yang menimpa jemaat. Karena itu, agar umat Allah berada dalam keadaan yang sama seperti Dia, di mana mereka dapat memuliakan Dia dengan tubuh dan jiwa, yang sebenarnya adalah milik Nya, mereka harus dengan senang hati dan rajin menyangkal pemuasan selera dan bertarak dalam segala hal. Barulah mereka dapat memahami kebenaran dalam keindahan dan kejelasannya. Mereka membawanya dalam kehidupannya; dan dengan tujuan yang lurus, bijaksana dan masuk akal, mereka tidak memberi kesempatan bagi musuh kebenaran untuk mencela kebenaran itu sendiri.
Sekiranya kita sudah membatasi selera, kita tidak perlu melakukan kerja lembur atau mengeluarkan biaya tambahan; yang lebih menguntungkan lagi adalah memperoleh kondisi kesehatan fisik yang lebih baik dan tingkatan daya intelek yang lebih tinggi untuk menghargai kebenaran abadi, kita akan mempunyai pikiran yang lebih cerah untuk menimbang bukti-bukti kebenaran, kita akan lebih bersedia untuk memberikan kepada orang lain dasar dasar pengharapan yang ada padamu.
Sebagian orang mengejek pekerjaan reformasi ini dan mengatakan itu tidak perlu, bahwa itu adalah satu rangsangan untuk mengalihkan pikiran dari kebenaran masa kini. Mereka mengatakan bahwa hal itu terlalu dibesar besarkan. Orang seperti itu tidak tahu apa yang mereka katakan. Sementara laki-laki dan perempuan yang mengaku saleh dihinggapi penyakit mulai dari batok kepala sampai ke telapak kaki, sementara tenaga tubuh, pikiran dan roh dilemahkan karena pemuasan hawa nafsu dan pekerjaan yang terlalu berat, bagaimanakah mereka dapat menimbang bukti bukti kebenaran, dan memahami segala tuntutan Allah? Kalau kuasa moral dan intelek sudah dikelabui, mereka tidak dapat menghargai nilai pendamaian atau sifat pekerjaan Allah yang diagungkan itu, dan tidak senang pula mempelajari firman Nya.
Bagaimanakah seorang yang mengalami gangguan saraf siap memberi jawaban kepada setiap orang yang bertanya tentang dasar dasar iman yang ada padanya, dengan sabar dan rasa takut? Berapa lamakah orang itu tidak bingung dan tersentak. Dengan imajinasinya yang sudah kabur, dapatkah ia dituntun untuk memandang segala perkara di bawah terang yang sama sekali salah? Dengan kurang sabar dan tidak tenang yang menandai hidup Kristus, dapatkah orang itu diajak menghina profesinya sementara bertengkar dengan seorang yang tidak berakal? Untuk memandang segala perkara dari sudut ukuran agama yang tinggi, kita harus menjadi reformator yang seksama supaya menjadi seperti Kristus.
Bapa kita yang di surga telah memberikan berkat besar kepada kita, yaitu terang reformasi kesehatan, supaya kita dapat menuruti tuntutan Nya kepada kita, dan memuliakan Dia dalam jiwa raga kita yang adalah milik Nya, dan akhirnya kita dapat berdiri tanpa cacat cela di hadapan takhta. Allah. Iman kita menuntut agar kita meninggikan standar dan melangkah maju. Sementara banyak orang mempertanyakan arah yang dituju reformator kesehatan lainnya, selaku orang yang berakal sehat, mereka sendiri harus melakukan sesuatu. Kita berada dalam kondisi yang menyedihkan, karena menderita berjenis jenis penyakit. Banyak orang sudah menderita penyakit. Mereka sangat menderita karena kebiasaan kebiasaan salah dari orang tua mereka. Namun, mereka tetap menuruti jalan yang salah, dan anak anak mereka menyusul. Mereka jatuh sakit dan tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka yang salah mendatangkan penderitaan besar.
Ada beberapa orang yang cukup memahami bagaimana kebiasaan-kebiasaan makan mereka yang berhubungan dengan kesehatan, tabiat, kegunaan mereka di dunia ini, dan tujuan mereka yang kekal. Adalah tugas bagi mereka, yang sudah menerima terang dari surga dan yang telah menerima keuntungan kalau berjalan di dalamnya, untuk menyatakan keinginan yang lebih besar bagi mereka yang masih menderita karena kurang berpengetahuan. Para pemelihara Sabat yang sedang menantikan kedatangan Juruselamat, seharusnya menjadi orang yang menyatakan (memiliki) minat yang besar dalam pekerjaan reformasi (kesehatan) yang besar ini.
Laki laki dan perempuan haruslah dididik dan para pendeta dan orang awam harus merasa bahwa beban pekerjaan itu terletak pada mereka untuk mengajarkan dan menekankannya kepada orang lain.
Kebiasaan kebiasaan fisik menunjang peranan penting bagi kemajuan setiap orang. Lebih teliti engkau dalam hal makanan, lebih sederhana dan tanpa bahan perangsang, maka lebih mantap pertahanan tubuh dalam kegiatan yang seimbang, dan lebih jelaslah konsep tentang tugasmu. Setiap kebiasaan dan praktek hidup haruslah diteliti dengan seksama, agar kelemahan tubuh jangan menudungi segala sesuatu.
Kesehatan kita ditunjang oleh apa yang kita makan. Jikalau selera kita tidak dikuasai oleh pikiran yang disesuaikan, jikalau kita tidak bertarak dalam hal makan dan minum, kita tidak memperoleh kesehatan tubuh dan mental untuk mempelajari firman Tuhan dengan semboyan “Beginilah Firman Tuhan!” Apakah yang akan kita lakukan supaya dapat mewarisi hidup kekal? Kebiasaan yang tidak sehat akan menghasilkan kondisi yang tidak sehat dalam organ tubuh. Lalu perutnya yang halus selaku mesin hidup akan terluka dan akhirnya tidak sanggup melakukan tugasnya dengan baik. Cara makan dan minum dekat dengan gerbang dosa dan pencobaan.
Apabila Juruselamat manusia dengan kekuatan ilahi Nya merasa perlu berdoa, betapa lebih besar manusia lemah dan berdosa seharusnya merasa kebutuhannya dalam doa yang sungguh-sungguh dan senantiasa. Waktu Kristus diserang pencobaan yang luar biasa, Dia tidak makan. Dia menyerahkan diri pada Allah. Melalui doa yang sungguh sungguh dan kepasrahan sempurna kepada Bapa Nya, Dia keluar sebagai pemenang. Mereka yang mengaku memegang kebenaran masa kini, di atas semua golongan. yang mengaku Kristen, haruslah meniru Teladan Agung dalam doa. “Seorang murid haruslah menjadi serupa dengan Gurunya.”
Beberapa orang memenuhi meja makan keluarganya dengan makanan mewah yang tidak menyehatkan dan tidak perlu, karena mereka menggandrunginya lebih daripada penyangkalan diri, bebas dari penyakit dan kecerdasan otak. Yesus dengan sungguh sungguh mencari kekuatan dari Bapa Nya. Anak Allah menganggap ini lebih berharga bagi Nya daripada duduk di meja makan yang penuh makanan mewah. Dia telah membuktikan pada kita bahwa doa sangat penting menerima kekuatan melawan kuasa kegelapan dan melakukan tugas yang dipercayakan pada kita. Kekuatan kita sendiri adalah kelemahan, tetapi yang diberikan Allah pada kita adalah kuasa, sehingga setiap orang yang memperolehnya lebih besar daripada seorang pemenang.