Pemisahan Secara Badani Di Antara Yang Mengikut Tuhan Dan Yang Mengikut Setan
[AkhirZaman.org] Pada tahap pencurahan Hujan Akhir, anak-anak dara yang bijaksana akan menyerukan panggilan untuk keluar dari Babel dengan suara yang nyaring (Wahyu 18). Untuk hal ini, anak-anak dara yang bodoh, yang pada saat sekarang ini meremehkan dan mentertawai di dalam hati kecil mereka akan amaran-amaran yang disampaikan Saksi Yang Setiawan kepada Laodikea, tidak dapat ikut serta mengambil bagian. Mereka bahkan ikut serta dalam menyembah binatang (kuasa setan lewat kepuasan) serta patungnya (pemeliharaan hari Minggu), dan ikut mengambil bagian di dalam namanya dan bilangan angkanya. Mereka akan terludahkan keluar. Tetapi tempat mereka akan diganti oleh domba-domba Kristus lainnya yang sekarang masih berada di kandang yang lain (Yohanes 10).
Pekabaran tiga malaikat sebagai amaran terakhir kepada dunia akan diselesaikan di bawah kuasa Roh Kudus yang besar. Umat Israel yang sejati, umat Allah, akan terbentuk. Golongan 144 ribu akan berdiri di hadapan Tuhan tanpa cacat dan tanpa kerut. Sempurna! Mereka siap untuk memasuki perang yang terakhir dan pintu kasihan ditutup!
Berperang Melawan Tuhan Atau Berperang Melawan Setan?
Siapa yang suka dikatakan oleh orang lain bahwa kita berpihak kepada setan dan berperang melawan Tuhan? Kecuali orang-orang atheis, semua orang mempunyai pandangannya masing-masing tentang Tuhan dan setan. Apa pun paham yang dipercayainya, setan adalah kuasa kegelapan dan jahat, dan tidak ada seorangpun yang suka apabila disebut berpihak kepada setan; dan Tuhan adalah kuasa terang dan baik, dan semuanya ingin disebut berpihak kepadaNya. Jadi orang Katolik ingin dikatakan bahwa dirinya adalah anak Allah. Begitu juga orang-orang Protestan, Metodis, Pentakosta, Saksi Yehovah, Baptis, Islam, Budha, Hindu, Kebatinan, Spiritualis, peramal, dukun, mau pun kelompok lainnya. Semuanya ingin disebut berpihak kepada Allah.
Tetapi pada pandangan Allah, yang manakah di antara mereka yang menyebut dirinya umat Allah adalah umat Allah yang sebenarnya? Yang dapat menjawab pertanyaan ini sesungguhnya hanyalah adalah Tuhan saja sendiri. Sebenarnya Tuhan telah memberikan jawabanNya kepada kita. Ia berkata bahwa Ia masih mempunyai banyak ‘domba-domba di kandang yang lain’. Dengan kalimat ‘yang lain’ artinya bahwa Tuhan sebenarnya sudah menyatakan bahwa ada ‘kandang induknya’. Kandang induknya itulah yang diserahi kebenaran firman kebenaranNya. Kandang induk itulah yang harus menggenapi firmanNya! Kepada kandang induk itulah akhirnya semua domba-domba yang berada di kandang lain akan dibawa berkumpul. Siapakah gembala di kandang induk itu? Bukan Petrus, sang manusia. Tetapi Gembalanya adalah YESUS KRISTUS sendiri!
Kandang itu merupakan kaabah kesucianNya! Di situlah Yesus bertahta melalui kebenaranNya yang dilindungi Roh Kudus senantiasa! Bukan manusia atau pun sekelompok manusia yang bertahta di kaabah Allah! Ini kebenaran! Itulah sebabnya Kesaksian Yesus Kristus menegur setiap lapisan umatNya – dari yang paling bawah sampai kepada yang paling atas. Semuanya patut bertobat setiap hari dan mengasihi kebenaranNya. Kebenaran ini hanya SATU saja. Tidak ada dua atau pun setengah-setengah. Kebenaran inilah yang paling sukar ditemukan oleh manusia. Tetapi walau pun sukar, kalau si manusianya mau merendahkan hatinya secara total kepada pimpinan Roh Kudus, dia akan dapat menemukannya.
Banyak orang dan gereja mengaku mempunyai kebenaran. Masing-masing mengaku mempunyai kebenaran. Kemungkinannya selalu ada. Tetapi semuanya itu harus diperiksa dengan kerendahan dan ketulusan hati. Dalam mempersoalkan Injil keselamatan, berdebat tidak akan ada gunanya. Kalau itu benar .. ya.. pasti benar, dan kalau itu salah, bagaimana pun tidak dapat dijadikan benar. Manusia harus tunduk kepada kebenaran Allah yang SATU demi keselamatannya. Bagaimana pun beratnya untuk mengakui KEBENARAN dikarenakan rasa tinggi hati dan rasa besar diri kita, kita harus berani memilih untuk merendahkan hati demi keselamatan kita. Yang diangkat tinggi oleh Yesus bukannya orang-orang yang merasa dirinya benar, melainkan orang-orang yang rela menrendahkan dirinya demi meninggikan nama Tuhan. Itulah jalan yang dipilih Allah untuk pembenaran manusia. Semua yang ingin diselamatkan haruslah melalui proses pengecilan dan penghilangan diri sendiri. Jalan mengecilkan diri kita itu bermacam-macam. Hanya Tuhan saja yang mengetahui jalan yang paling cocok bagi diri kita masing-masing. Saksi Kristus menyatakan :
“Apakah yang diartikan dengan dibenarkan oleh iman? Itu adalah pekerjaan Allah dalam menaruh kemuliaan manusia di dalam debu, dan melakukan bagi manusia apa yang tidak dapat dilakukannya dengan kuasanya sendiri.” (Review & Herald, September 16, 1902)
Yang mau diselamatkan, pasti mau dicuci bersih oleh Tuhan! Kemuliaan manusia harus sama sekali dikuburkan dalam debu. Itulah arti baptisan yang sesungguhnya! Tetapi berapa banyakkah di antara kita yang sudah dibaptis dengan air, tetapi belum mau dibaptis dengan Roh Kudus? Apakah ada jalan keselamatan di situ? Tidak ada! Roh Kudus akan mematikan segenap rasa besar diri kita. Apabila Roh Kudus telah bekerja di dalam diri kita sepenuhnya, maka hilanglah itu yang namanya mudah tersinggung, mudah marah, yang suka mengata-ngatai orang lain, yang suka membicarakan kelemahan orang lain, dan sebagainya. Semuanya itu akan hilang dan itu akan digantikan secara otomatis dengan buah-buah Roh (Galatia 5:22-23). Apabila hal ini kita cegah dan kita tidak mau, maka kita tidak akan mempunyai bagian di dalamnya!
Roh Kudus tidak pernah memandang manusia secara lahiriah. Semuanya, kecil-besar, tinggi kedudukannya atau anggota awam, akan direndahkan kemuliaannya di dalam debu agar Roh Allah dapat bekerja. Ada kebenaran, dan kebenaran firman Allah tidak dapat diremehkan tanpa konsekuensi. Kita tidak berkata bahwa kitalah yang memiliki kebenaran, tetapi hendaklah kita menyelidiki kebenaran firman Allah. Kita tidak ingin berdebat. Kita hanya ingin menunjuk kepada jalan yang ada harapan.
KRISTUS HARUS DITINGGIKAN! Ini bukan sekedar teori. Kalah-menang tidak ada harganya. Yang berharga adalah menemukan Yesus dan kebenaranNya. Dapatkah kebenaranNya ditemukan? Sesungguhnya dapat.
Dimana ada kebenaran? Kebenaran hanya ada di dalam Yesus Kristus. Kita semua belum cukup bersungguh-sungguh untuk mecari kebenaran itu. Yang selalu kita debatkan adalah paham kita masing-masing. Itu tidak akan menyelamatkan kita. Yang hanya dapat menyelamatkan kita adalah Injil Kristus kalau kita mencarinya dengan segenap hati kita. Kita masih banyak membohongi diri kita sendiri. Kita masih cinta pada diri sendiri. Gengsi dan harga diri masih selalu kita tutupi dengan dalih “demi Tuhan”. Saudara-saudara, dapatkah Tuhan ditipu? Tidak, Saudara. Kalau begitu, mengapa sekarang ini … kita tidak datang kepada Dia dengan penyesalan bahwa selama ini sebenarnya kita masih belum mengasihi Dia dengan cukup? Waktu sudah menunjukkan jauh larut malam. Mari kita masing-masing menggugah diri kita supaya Roh Suci masih dapat menyentuh hati kita yang jahat ini. Jangan biarkan kesombongan hati kita merajalela terus. Biarlah hati kita yang keras ini, mau dilunakkan oleh sentuhan Roh Suci. Biarlah setiap hari kita mau merendahkan hati dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada bimbinganNya. Biarlah Dia saja yang boleh menuntun kita di jalan kebenaran dan hidup sampai pada akhir pintu gerbang sorga dan bertemu dengan Tuhan kita yang kekasih, YESUS KRISTUS! Dialah tujuan utama kita dalam kehidupan sementara kita di dunia ini!