MAKANAN DAN KESEHATAN (2)

mknbrsma Copy

 

[AkhirZaman.org] Adalah satu kesalahan kalau makan hanya sekadar memuaskan selera, tetapi tidak boleh ada kelalaian ditunjukkan terhadap kualitas makanan atau cara menghidangkannya. Kalau makanan yang disantap itu tidak dengan senang hati, tubuh tidak begitu mendapat khasiatnya. Makanan harus dipilih dengan hati-hati dan dihidangkan dengan cerdik dan terampil.

Untuk membuat roti, tepung terigu putih yang halus bukanlah yang terbaik. Penggunaannya tidak menyehatkan dan tidak ekonomis. Roti tepung halus kurang mengandung unsur gizi seperti yang terdapat dalam roti yang terbuat dari tepung kasar. Tepung putih sering menjadi penyebab sembelit dan kondisi yang tidak sehat lainnya.

Penggunaan soda atau bubuk pengembang tepung (baking powder) dalam pembuatan roti berbahaya dan tidak perlu. Soda menimbulkan peradangan lambung dan sering meracuni seluruh tubuh. Banyak ibu rumah tangga berpikir bahwa mereka tidak dapat membuat roti dengan baik tanpa soda, tetapi ini salah. Jika mereka mau repot mempelajari cara-cara yang lebih baik, maka roti mereka akan lebih menyehatkan, dan dengan cita rasa yang alami roti itu akan lebih lezat.

“Berfirmanlah Allah: Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” Kejadian 1:29

Dalam pembuatan roti yang beragi, susu tidak boleh digunakan sebagai pengganti air. Penggunaan susu berarti tambahan biaya, dan itu justru membuat roti jadi kurang sehat. Roti campur susu tidak dapat mengikat gula terlalu lama setelah dibakar jika dibandingkan dengan roti yang menggunakan air, dan roti susu itu lebih cepat berfermentasi dalam lambung.

Roti harus ringan dan manis. Jangan biarkan roti terasa masam sedikit pun. Ukuran roti harus kecil dan dipanggang secara merata agar sedapat mungkin kuman-kuman ragi dimusnahkan. Roti apapun yang masih panas dan baru diangkat sukar dicerna. Roti seperti itu jangan disajikan di meja makan. Namun aturan ini tidak berlaku untuk roti yang tidak beragi. Roti segar yang terbuat dari jelai tanpa ragi, dan dipanggang dalam oven yang cukup panas, lezat dan sekaligus menyehatkan.

Biji-bijian yang digunakan untuk bubur harus dimasak beberapa jam. Tetapi makanan lunak atau encer kurang menyehatkan dibanding makanan yang kering, yang perlu dikunyah dengan seksama. Roti yang dipanggang ulang adalah salah satu jenis makanan yang paling mudah dicerna dan sangat lezat. Hendaknya roti biasa dipotong-potong dan dikeringkan dalam oven hangat sampai seluruh kelembabannya hilang. Kemudian dibiarkan sampai warnanya menjadi sedikit kecoklatan seluruhnya. Kalau disimpan dalam sebuah wadah yang kering roti ini dapat disimpan lebih lama daripada roti biasa, dan kalau dipanaskan kembali sebelum dimakan akan sama segarnya dengan roti baru.

Biasanya terlalu banyak gula digunakan dalam makanan. Kue, puding manis, kue-kue kering, agar-agar, selai, semuanya adalah penyebab aktif dari gangguan pencernaan. Khususnya berbahaya ialah kue tar dan puding di mana susu, telur, dan gula adalah bahan utamanya. Penggunaan susu dan gula secara bebas dan bersama-sama haruslah dihindari.

Kalau menggunakan susu maka bahan itu harus disterilkan dengan baik; kalau menuruti amaran ini, akan berkurang bahaya menderita penyakit akibat penggunaannya. Mentega kurang berbahaya kalau dimakan bersama roti yang dingin ketimbang digunakan dalam masakan; tetapi, sebagai aturan, lebih baik menyingkirkannya sama sekali. Keju masih lebih diragukan; sama sekali tidak cocok untuk dimakan.

Makanan yang setengah matang dan tidak dimasak dengan seksama merusak darah dengan melemahkan organ-organ pembuat darah. Itu mengacaukan tubuh dan membawa penyakit, disertai dengan gangguan pada saraf dan watak yang jelek. Korban-korban dari makanan yang tidak dimasak sampai matang jumlahnya ribuan bahkan puluhan ribu. Mungkin perlu juga dituliskan pada batu nisannya: “Mati karena makanan yang tidak dimasak dengan baik;” “Mati karena penyalahgunaan perut.”

bljrmsak CopyAdalah tugas yang suci bagi mereka yang memasak makanan untuk belajar bagaimana caranya menghidangkan makanan yang menyehatkan. Banyak jiwa yang hilang sebagai akibat dari cara memasak yang tidak baik. Diperlukan kearifan dan kepedulian untuk membuat roti yang baik; tetapi dalam sepotong roti yang baik ada pengajaran yang lebih baik daripada yang banyak orang pikirkan. Hanya sedikit sekali jurumasak yang baik. Wanita muda merasa bahwa memasak itu adalah suatu pekerjaan kasar seperti juga pekerjaan rumah lainnya, karena alasan ini maka banyak gadis yang menikah dan mengurus rumahtangga hanya mempunyai sedikit pengetahuan tentang tugas-tugas seorang istri dan seorang ibu.

Masak-memasak bukanlah ilmu yang ringan, dan itu adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan yang praktis. Itulah ilmu yang harus dipelajari oleh semua wanita, dan harus diajarkan dalam satu cara yang menguntungkan kaum yang lebih miskin. Untuk membuat makanan jadi lezat dan dalam waktu yang sama makanan itu sederhana dan menyehatkan, menuntut keterampilan. Para Jurumasak harus mengetahui bagaimana menghidangkan makanan sederhana dengan cara yang juga sederhana dan menyehatkan, supaya makanan itu terasa lebih enak dan sekaligus lebih menyehatkan karena kesederhanaannya.

Setiap wanita yang menjadi kepala keluarga namun tidak memahami seni memasak yang sehat harus bertekad mempelajari hal yang begitu penting untuk kesejahteraan keluarganya. Di banyak tempat sekolah memasak sehat memberikan kesempatan untuk mendapat petunjuk mengenai hal ini. Wanita yang belum memiliki bantuan untuk keperluan ini harus ikut belajar dari jurumasak yang terampil dan tekun dalam usahanya mengadakan perbaikan sampai dia menjadi ahli di bidang ilmu masak-memasak ini.

Keteraturan waktu makan adalah sangat penting. Harus ada waktu makan yang ditentukan untuk setiap kali makan. Pada saat itu biarlah setiap orang memakan apa yang diperlukan tubuh dan jangan lagi makan apa-apa sampai tiba waktu makan berikutnya. Banyak orang yang makan pada waktu tubuh tidak membutuhkan makanan, pada waktu yang tidak teratur, dan di antara waktu makan, karena kemauan mereka tidak mempunyai cukup kemauan untuk menolak kecenderungan itu. Bila mengadakan perjalanan ada sebagian orang yang selalu mencari sesuatu untuk dimakan yang bisa diperolehnya. Ini sangat berbahaya. Sekiranya orang-orang yang mengadakan perjalanan itu makan secara teratur makanan sederhana yang bergizi, maka mereka tidak akan merasa begitu melelahkan dan tidak juga menderita begitu rupa.

Satu kebiasaan buruk lain yaitu makan dekat sebelum pergi tidur. Waktu makan yang teratur barangkali sudah dilakukan; tetapi karena merasa lemas lalu makan lagi. Oleh memanjakannya maka praktik yang salah ini menjadi kebiasaan yang sering begitu kuat sehingga dianggap mustahil untuk bisa tidur tanpa makanan. Sebagai akibat dari makan malam yang terlalu larut, proses pencernaan terus berlangsung selama waktu tidur. Tetapi walaupun perut terus-menerus bekerja, namun tugasnya tidak terlaksana dengan baik. Tidur sering terganggu dengan mimpi buruk, dan pagi hari orang itu bangun dengan tubuh yang tidak segar dan tidak ada selera untuk sarapan. Apabila kita berbaring untuk istirahat, lambung seharusnya sudah selesai bekerja, supaya seperti juga organ-organ tubuh yang lain lambung itu dapat menikmati istirahat. Bagi orang-orang yang kebiasaannya banyak duduk, makan malam terlalu larut lebih berbahaya lagi. Bagi mereka, gangguan yang terjadi sering menjadi awal dari penyakit yang berakhir dengan kematian.

Dalam banyak kasus, rasa lemas yang menimbulkan minat untuk makan dirasakan karena alat pencernaan telah dibebani tugas berat sepanjang siang hari. Sehabis makan, alat-alat pencernaan itu memerlukan istirahat. Paling sedikit lima sampai enam jam waktu antara waktu makan, dan kebanyakan orang merencanakan untuk mencobanya akan mendapati bahwa dua kali makan sehari lebih baik daripada tiga kali makan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top