MEMINTA UNTUK MEMBERI

Ways to give Copy

 

[AkhirZaman.org] Kristus senantiasa menerima dari Bapa agar Ia dapat menyampaikannya kepada kita. “Firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku,” kata-Nya,” melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.” “Anak Manusia  datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” 1 Bukan bagi diri Nya sendiri, melainkan buat orang lain, Ia tinggal, berpikir dan berdoa. Dari jam jam yang digunakan dengan Allah Ia datang pagi demi pagi, untuk membawa terang dari sorga kepada manusia. Setiap hari Ia menerima baptisan yang segar dari Roh Kudus. Setiap subuh merekahnya hari yang baru, Tuhan membangunkan Dia dari tidur-Nya, jiwa dan bibir-Nya diurapi dengan rahmat, agar rahmat itu dapat diberikan-Nya kepada orang lain.

Perkataan Tuhan yang disampaikan pada-Nya segar dari istana sorga, perkataan yang akan dituturkan disesuaikan kepada orang yang lelah dan yang tertindas. “Tuhan Allah telah memberikan kepada-Ku,” kata-Nya, “lidah seorang murid, supaya dengan perkataan Aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaran-Ku untuk mendengar seperti seorang murid.”2 Murid-murid Kristus amat terkesan oleh doa-Nya dan oleh kebiasaan-Nya berhubungan dengan Allah. Pada suatu hari ketika mereka sesaat tidak bersama Yesus, mereka mendapati Dia sedang berdoa. Ketika tampak Ia tidak menyadari kehadiran mereka, Ia terus berdoa dengan nyaring suara-Nya. Hati murid-murid sangat terharu. Ketika Ia selesai berdoa, mereka berkata, “Tuhan ajarlah kami berdoa.”

Untuk menjawabnya, Kristus mengulangi doa Tuhan sebagaimana yang telah diberikan-Nya di atas bukit. Kemudian dalam sebuah perumpamaan Ia menggambarkan pelajaran yang ingin diberikan-Nya untuk mengajar mereka.

“Jika seorang di antara kamu,” kata-Nya, “pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.

Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” Di sini Kristus mewakili si pemohon yang memohon agar dia dapat memberi lagi. Ia harus mendapat roti itu, kalau tidak ia tidak dapat memberikan keperluan orang yang letih kemalaman dalam perjalanan. Meski tetangganya tidak mau diganggu, ia tidak akan menolak permohonannya; sahabatnya harus ditolong dan akhirnya sikapnya itu diberi pahala; keperluannya dipenuhi.

Demikian pula murid-murid harus mencari berkat berkat dari Allah. Dalam memberi makan kepada orang banyak dan di dalam khotbah mengenai roti dari sorga, Kristus telah membukakan kepada mereka pekerjaan mereka di mana mereka bekerja sebagai wakil-wakil-Nya. Mereka harus memberikan roti hidup kepada orang banyak. Ia yang telah menetapkan pekerjaan mereka, melihat betapa sering iman mereka akan dicobai. Acapkali mereka akan ditempatkan dalam kedudukan-kedudukan yang tidak diharapkan, dan akan menyadari kekurangmampuan mereka sebagai manusia. Jiwa-jiwa yang lapar akan roti hidup akan datang kepada mereka dan mereka sendiri akan merasa kekurangan dan tidak berdaya. Mereka harus menerima makanan rohani, kalau tidak mereka tidak mempunyai apa-apa untuk diberikan.

Tetapi mereka tidak boleh membiarkan satu jiwa pergi tanpa diberi makan. Kristus memimpin mereka kepada sumber persediaan. Orang yang didatangi sahabatnya datang untuk dilayani, bahkan pada jam yang tidak masuk akal, di tengah malam, namun tidak menolaknya. Dia tidak mempunyai apa apa untuk dihidangkan, tetapi dia pergi kepada orang lain yang mempunyai makanan dan mendesakkan permohonannya sampai tetangganya memberikan keperluannya. Dan apakah Allah, yang sudah mengirimkan hamba-hamba-Nya untuk memberi makan kepada orang yang lapar, tidak akan memenuhi keperluan mereka bagi pekerjaan-Nya sendiri?

Tetapi tetangga yang mementingkan diri dalam perumpamaan ini tidak menggambarkan tabiat Allah. Pelajaran ini ditarik, bukan dengan persamaan, tetapi dengan perbedaan. Seorang yang mementingkan diri akan mengabulkan permohonan yang mendesak, untuk membebaskan dirinya dari orang yang mengganggu tidurnya. Tetapi Allah suka memberi. Ia penuh dengan kasih sayang dan Ia ingin mengabulkan permohonan orang yang datang kepada-Nya dalam iman. Ia memberikan kepada kita agar kita dapat melayani orang lain dan dengan demikian menjadi seperti Dia.

Kristus berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Juruselamat melanjutkan: “Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti? Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? atau jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang terbaik kepada anak anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya?”

Untuk menguatkan keyakinan kita kepada Allah, Kristus mengajarkan kepada kita untuk menyebut Dia dengan sebuah nama yang baru, sebuah nama yang dijalin dengan hubungan yang paling erat dari hati manusia. Ia memberikan kepada kita kesempatan untuk menyebut Allah Yang Maha Kuasa dengan panggilan Bapa kita. Nama ini, yang diucapkan kepada Dia, dan tentang Dia, adalah sebuah tanda dari kasih dan kepercayaan kita kepada-Nya, dan suatu janji dari perhatian serta hubungan-Nya kepada kita. Berbicara memohon persetujuan atau berkat-Nya, adalah seperti musik dalam telinga-Nya. Agar kita tidak memikirkan hal itu sebagai tekebur untuk menyebut Dia perantaraan nama ini, Ia telah mengulanginya berkali kali. Ia ingin agar kita mengenal nama itu.

Allah menganggap kita sebagai anak-anak-Nya. Ia telah menebus kita dari dunia yang ceroboh ini dan telah memilih kita untuk menjadi anggota dari keluarga kerajaan, putera dan puteri Raja sorga. Ia mengundang kita supaya berharap kepada-Nya dengan kepercayaan yang lebih dalam dan lebih kuat daripada kepercayaan seorang anak kepada bapanya yang di dunia ini. Orang tua mencintai anak-anaknya, tetapi kasih Allah adalah lebih besar, lebih luas, lebih dalam daripada kemampuan kasih manusia. Tak dapat diukur. Jadi kalau orang tua di dunia tahu bagaimana untuk memberikan pemberian pemberian yang baik kepada anak-anaknya, apalagi Bapa kita yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya?

Pelajaran-pelajaran Kristus mengenai doa harus dipikirkan dengan teliti. Ada ilmu tentang Ilahi dalam doa dan gambarannya menampilkan prinsip-prinsip yang perlu dipahami semua orang. Ia menunjukkan bagaimana roh yang benar dari doa, Ia mengajarkan perlunya ketabahan dalam mempersembahkan permohonan kita kepada Allah dan memberikan kepastian kepada kita tentang kerelaan-Nya untuk mendengar dan menjawab doa.

Doa kita janganlah bersifat permintaan yang mementingkan diri, hanya untuk kepentingan diri kita sendiri. Kita harus meminta agar kita dapat memberi. Azas kehidupan Kristus haruslah menjadi azas kehidupan kita. “Demi mereka,” kata-Nya “Aku menguduskan diri Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.”3

Pengabdian yang sama, pengorbanan diri yang sama, penaklukkan yang sama kepada tuntutan firman Allah, yang terlihat dalam Kristus, harus terlihat dalam diri hamba-hamba-Nya. Tugas kita kepada dunia bukanlah untuk menyembah atau memperkenankan diri kita sendiri; kita harus muliakan Allah dengan jalan bekerja sama dengan Dia untuk menyelamatkan orang yang berdosa. Kita harus meminta berkat-berkat dari Allah agar kita dapat berhubungan dengan orang lain. Kemampuan untuk menerima dapat dipertahankan hanyalah dengan jalan memberi. Kita tidak dapat terus menerus menerima harta sorga tanpa menyampaikannya pula kepada orang yang ada di sekeliling kita.

Dalam perumpamaan ini si pemohon berulang-ulang ditolak, tetapi ia tidak memadamkan maksudnya itu. Begitu juga doa kita tidak selalu kelihatan dijawab dengan segera; tetapi Kristus mengajarkan supaya kita tidak boleh berhenti berdoa. Doa tidak akan membuat sesuatu perubahan dalam diri Allah; doa adalah untuk membawa kita ke dalam persesuaian dengan Allah. Bila kita menyampaikan permohonan kepada-Nya, Ia bisa melihat bahwa kita perlu bagi menyelidik hati kita dan bertobat dari dosa. Oleh sebab itu Ia membawa kita melalui ujian dan percobaan. Ia membawa kita melalui kerendahan hati, agar kita dapat melihat apa yang menghalangi pekerjaan Roh Kudus-Nya melalui kita.

Ada syarat-syarat supaya janji Allah dipenuhi, dan doa tidak pemah dapat menggantikan tempat kewajiban. “Jikalau kamu mengasihi Aku,” kata Kristus, “kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”4

Orang yang menyampaikan permohonannya kepada Allah, menuntut janji-janji-Nya sedangkan mereka tidak mentaati syarat-syaratnya, berarti menghina Yehuwa Mereka membawa nama Kristus sebagai otoritas-Nya untuk kegenapan janji itu, tetapi mereka tidak melakukan perkara-perkara yang akan menunjukkan iman dalam Kristus dan cinta kepada-Nya.

Banyak orang kehilangan keadaan yang berkenan kepada Bapa. Kita perlu memeriksa dengan teliti tingkah laku percaya yang kita gunakan untuk mendekati Allah. Kalau kita tidak menurut, kita membawa kepada Tuhan suatu catatan untuk dibayar padahal kita belum memenuhi syarat-syarat yang akan memungkinkan itu dibayar kepada kita. Kita mempersembahkan kepada Allah janji-janji-Nya dan meminta Dia untuk memenuhinya, padahal dengan berbuat demikian la akan menghina nama-Nya sendiri.

Janji-Nya adalah: “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”5 Dan Yohanes berkata: “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah.”6

praise Copy

Satu dari perintah Kristus yang terakhir kepada murid-murid-Nya ialah, “Supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu.”7 Apakah kita menurut perintah ini ataukah kita memanjakan sifat sifat yang kasar yang tidak menyerupai sifat Kristus? Jika dalam sesuatu cara kita telah menyusahkan atau melukai orang lain, adalah kewajiban kita untuk mengakui kesalahan kita dan mencari perdamaian. Ini adalah suatu persiapan yang penting agar kita boleh datang di hadapan Allah dalam iman, untuk meminta berkat-Nya.

Masih ada masalah lain yang terlalu sering dilalaikan oleh orang yang mencari Tuhan dalam doa. Apakah engkau jujur kepada Allah melalui nabi Maleakhi Tuhan berkata, “Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan

Sebagai Pemberi segala berkat, Allah menuntut sebagian dari semua yang kita miliki. Ini persediaan bagi-Nya untuk menunjang pengabaran injil. Dan dengan mengembalikan ini kepada Allah, kita harus menunjukkan penghargaan kita kepada pemberian-Nya. Tetapi bila kita menahan dari Dia apa yang menjadi milik-Nya, bagaimanakah kita dapat menuntut berkat-Nya? Kalau kita menjadi penatalayan yang tidak setia dalam perkara perkara yang di dunia, bagaimanakah kita dapat berharap Dia mempercayakan kepada kita perkara perkara sorga? Barangkali di sinilah terletak rahasia doa yang tidak dijawab.

Tetapi Tuhan dalam kemurahan-Nya yang besar siap sedia mengampuni dan Ia berkata, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, . . . apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, . . . Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman Tuhan semesta alam.” 9

Demikianlah pula dengan setiap tuntutan Allah lainnya. Semua pemberian-Nya dijanjikan dengan syarat penurutan. Allah memiliki sorga yang penuh dengan berkat bagi orang yang mau bekerja sama dengan Dia. Semua orang yang menurut Dia dapat dengan keyakinan menuntut kegenapan janji-janji-Nya .

Tetapi kita harus menunjukkan percaya yang teguh, dan tidak menyimpang kepada Allah. Acapkali Ia bertangguh menjawab kita, untuk menguji iman kita atau menguji kemurnian keinginan kita. Sesudah memohon sesuai dengan firman-Nya, kita harus percaya kepada janji-Nya dan mendesakkan permohonan kita dengan suatu ketentuan yang tidak akan ditolak.

Allah tidak berkata: Mintalah sekali dan engkau akan menerimanya. Ia memohon agar kita minta. Tetap berdoa tanpa mengenal lelah. Permohonan yang tekun membawa si pemohon itu ke dalam sikap yang lebih sungguh sungguh dan memberikannya suatu keinginan yang lebih besar untuk menerima perkara perkara yang dimintanya. Kristus berkata kepada Marta di kubur Lazarus, “Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.” 10
Tetapi banyak orang yang tidak mempunyai iman yang hidup. Itulah sebabnya mereka tidak melihat lagi kuasa Allah. Kelemahan mereka adalah akibat dari ketidak percayaannya. Mereka lebih banyak menaruh iman mereka dalam pekerjaan mereka sendiri dari pada dalam pekerjaan Allah bagi mereka. Mereka menaruh harap pada dirinya sendiri. Mereka membuat rencana dan berangan angan, tetapi berdoa sedikit dan hanya mempunyai kepercayaan yang sedikit kepada Allah. Mereka kira bahwa mereka mempunyai iman, tetapi itu hanyalah dorongan hati pada saat itu. Gagal untuk menyadari keperluannya sendiri, atau kerelaan Allah untuk memberi, mereka tidak tabah menghadapkan permohonan mereka kepada Tuhan.

Doa kita harus setekun dan tetap seperti permohonan sahabat yang sangat memerlukannya yang meminta roti di tengah malam. Semakin tekun dan ikhlas permintaan kita, semakin dekat persatuan rohani kita dengan Kristus. Kita akan menerima berkat berkat yang bertambah sebab kita mempunyai iman yang semakin bertambah.

Bagian kita adalah untuk berdoa dan beriman. Berjagalah dan berdoa. Berjaga dan bekerja sama dengan Allah yang mendengar doa. Ingat bahwa “kami adalah kawan sekerja Allah.”11 Berbicara dan berbuat sesuai dengan doamu. Hal ini akan membuat perbedaan yang nyata pada dirimu apakah percobaan akan membuktikan imanmu asli, atau akan menunjukkan bahwa doamu hanya dalam bentuk rupa saja.

Apabila kekacauan dan kesukaran kau hadapi jangan mengharapkan pertolongan dari manusia. Percaya dengan segenap hati kepada Allah.

Kebiasaan menceritakan kesulitan kesulitan kita kepada orang lain, hanya menjadikan kita lemah, dan tidak mendatangkan kekuatan kepada orang-orang itu. Di atas mereka terletaklah beban kelemahan rohani kita, yang tak dapat mereka ringankan. Kita mencari kekuatan dari manusia yang bersifat salah dan fana, padahal kita dapat memperoleh kekuatan dari Allah yang kekal dan tiada kesalahan.

Engkau tidak perlu pergi ke ujung bumi untuk mencari hikmat, karena Allah dekat. Bukanlah kecakapan yang engkau miliki sekarang ini, atau yang akan kau miliki nanti, yang akan mendatangkan sukses kepadamu. Tetapi yang memberi sukses adalah apa yang dapat diperbuat Allah bagimu. Kita perlu mempunyai keyakinan yang kurang terhadap apa yang dapat dilakukan manusia, lalu lebih banyak menaruh keyakinan dalam apa yang dapat diperbuat Allah bagi setiap jiwa yang percaya. Ia ingin engkau menjangkau Dia melalui Iman. Ia ingin memberikan pengertian kepadamu dalam masalah duniawi dan juga dalam masalah rohani. Ia dapat mempertajam pikiran. Ia dapat memberikan akal budi dan kepandaian. Kerahkan talentamu untuk bekerja, minta hikmat dari Allah, dan itu akan diberikan kepadamu.

Peganglah firman Kristus sebagai jaminanmu. Belumkah Ia mengundang engkau supaya datang kepada-Nya? Jangan biarkan dirimu berbicara dalam cara yang tiada harapan, dan dengan cara yang mengecewakan. Jika toh engkau berbuat demikian, engkau akan kehilangan banyak perkara. Oleh memandang kepada rupa-rupa persungutan waktu kesulitan dan kesusahan datang, engkau memberikan bukti imanmu yang sakit dan lemah. Berbicara dan bertindak seolah-olah iman tak terkalahkan. Tuhan kaya dalam sumber; Ia memiliki dunia ini. Pandanglah ke arah sorga dalam iman. Pandanglah kepada-Nya yang mempunyai terang dan kuasa dan kekuatan.

Dalam iman yang sejati terdapat suatu kegembiraan, prinsip yang teguh dan tujuan yang terarah, sehingga waktu maupun kerja keras tidak dapat memperlemahnya. “Orang orang muda menjadi lemah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”12 Banyak orang yang rindu hendak menolong orang lain, tetapi mereka merasa bahwa mereka tidak mempunyai kekuatan rohani atau terang untuk diberikan. Biarlah mereka menyampaikan permohonannya ke takhta rahmat. Memohon akan Roh Kudus. Allah berdiri siap atas setiap janji yang telah dibuat-Nya. Dengan Alkitab di dalam tanganmu katakanlah, “Telah kuperbuat sebagaimana telah Engkau katakan. Aku mempersembahkan janji-Mu.” “Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Kita tidak saja harus berdoa dalam nama Kristus, tetapi oleh ilham Roh Kudus. Ia menerangkan apa artinya bila dikatakan bahwa Roh itu sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”13 Doa yang demikian berkenan pada Allah untuk menjawabnya. Bila dengan tekun dan ikhlas kita menghembuskan sebuah doa dalam nama Kristus, maka dalam ketekunan itu terdapat sebuah janji dari Allah bahwa Ia sudah akan menjawab doa kita “lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan.”14 Kristus telah berkata, “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” “Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.”15 Dan Yohanes yang kekasih, di bawah ilham Roh Kudus, berbicara dengan jelas dan pasti: “Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.”16 Jadi desakkanlah permohonanmu kepada Bapa dalam nama Yesus. Allah akan menghormati nama itu.

Pelangi yang mengelilingi takhta adalah suatu jaminan bahwa Allah benar adanya, bahwa dalam Dia tidak berubah-ubah, juga tidak ada bayang-bayang. Kita telah berdosa terhadap Dia, dan tidak layak bagi-Nya, namun Ia sendiri telah menempatkan dalam bibir kita permohonan-permohonan yang paling indah, “Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami janganlah membatalkannya!”17 Bila kita datang kepada-Nya mengaku ketidaklayakan dan dosa kita, Ia telah berjanji sendiri untuk mendengar seruan kita. Kehormatan dari takhta-Nya ditinggalkan untuk menggenapi sabda-Nya bagi kita.

Seperti Harun yang melambangkan Kristus, Juruselamat kita membawa nama dari segenap umat-Nya dalam hati-Nya di tempat yang Suci. Imam Besar kita mengingat semua perkataan perantaraan mana Ia telah memberikan dorongan kepada kita supaya percaya. Ia selalu mengingat janji-Nya.

Semua orang yang mencari Dia akan mendapatkannya. Semua orang yang mengetuk pintu akan dibukakan pintu bagi mereka. Kepada seseorang tidak akan dijawab, Jangan menyusahkan Aku; pintu sudah tertutup; Aku tidak mau membukanya. Tidak seorang pun akan diberitahu, Aku tidak dapat menolongmu. Orang yang meminta roti di tengah malam untuk memberi makan kepada jiwa-jiwa yang lapar akan berhasil.

Dalam perumpamaan itu, orang yang mencari roti dari orang asing menerima “sebanyak yang diperlukannya,” dan di dalam ukuran apa Allah akan berikan kepada kita agar kita dapat memberikannya pula kepada orang lain? “Menurut pemberian kasih karunia Allah.”l8 Malaikat malaikat memandang dengan perhatian yang penuh untuk melihat bagaimana manusia memperlakukan sesamanya. Bila mereka melihat suatu simpati menyerupai simpati Kristus yang ditunjukkan bagi orang yang berdosa, mereka datang ke sisinya, dan mengingatkan kata-kata untuk berbicara yang sama seperti roti hidup kepada jiwa itu. Demikianlah “Allah akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”l9 Kesaksianmu yang asli dan sesungguhnya akan dijadikan berkuasa dalam kuasa kehidupan yang akan datang. Firman Tuhan akan berada dalam dalam mulutmu seperti kebenaran dan kesucian.

Usaha pribadi bagi orang lain harus didahului oleh banyak doa sembuny- sembunyi, karena ia memerlukan hikmat yang besar untuk mengerti ilmu penyelamatan jiwa-jiwa. Sebelum berhubungan dengan manusia, berhubungan dulu dengan Kristus. Di takhta rahmat sorga terdapat persiapan untuk digunakan melayani manusia.

family-running-happiness Copy

Hendaklah hatimu terbuka untuk merindukan Allah, Allah yang hidup. Kehidupan Kristus telah menunjukkan apa yang dapat diperbuat manusia dengan jalan turut serta dalam sifat ilahi. Segala sesuatu yang diterima Kristus dari Allah kita juga bisa memilikinya. Kemudian minta dan terima. Dengan iman yang tabah dari Yakub, dengan ketetapan yang pantang menyerah dari Elia, tuntutlah bagi dirimu segala sesuatu yang telah dijanjikan Allah.

Hendaklah pikiran Allah yang mulia mencekam pikiranmu. Hendaklah kehidupanmu dijalin oleh rantai yang tersembunyi kepada kehidupan Dia yang “telah berfirman: Dari dalam gelap akan terbit terang” rela untuk bersinar dalam hatimu, “untuk membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.” Roh Kudus akan membawa perkara perkara dari Allah dan menunjukkannya kepadamu, menyampaikannya sebagai suatu kuasa yang hidup ke dalam hati yang menurut. Kristus akan memimpinmu sampai ke ambang pintu kebakaan. Engkau dapat memandang kemuliaan di balik tirai dan menyatakan kepada manusia kelimpahan-Nya yang pernah hidup untuk mengadakan pengantaraan bagi kita.

Berdasarkan Lukas 11:1 13; (1) Yohanes 12:24; Mat. 20:28; (2) Yesaya 50:4; (3) Yohanes 17:19; (4) Yohanes 14:15, 21; (5) Yohanes 15:7; (6) 1 Yohanes 3:3 5 (7) Yohanes 13:34; (8) Mal. 3:7, 8: (9) Mal. 3:10 12; (10) Yohanes 11:40; (11) 1 Kor. 3:9; (12) Yes. 40:30, 31; (13) Roma 8:26; (14) Efes. 3:20; (15) Mark. 11:24; Yohanes 14:13; (16).1 Yohanes 5:14 15; (17) Yer. 14:21; (18) Efes. 4:7, (19) Fil. 4:19 (20) 2 Kor. 4:6.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top