Usus halus
Mari kita lanjutkan pelajaran tentang sistem pencernaan. Seka-rang kita mengikuti makanan yang keluar dari lambung menuju usus halus. Usus halus pada orang dewasa rata-rata berukuran sepanjang 21-22 kaki (sekitar 7 meter). Usus ini melingkar dan melipat sehingga cukup mengisi perut bagian bawah. Bagian pertama dari usus halus, kira-kira sepanjang satu kaki dan ber-bentuk C, disebut usus dua belas jari (duodenum).Bagian tengah disebut jejenum, dan bagian terakhir disebut ileum.
Pylorus, otot melingkar (sphincter)
Antara lambung dan usus dua belas jari terdapat sebuah otot melingkar (sphincter) yang disebut pylorus. Ini adalah kata Yuna-ni yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘penjaga pintu.’ Pylorus memeriksa makanan yang dicerna dalam lambung dan pada ren-tang waktu yang tepat mengizinkan makanan yang telah disiap-kan masuk ke dalam usus halus untuk dicerna seluruhnya. Keti-ka lambung kosong, pintu ini tetap terbuka. Air atau cairan lain yang bersuhu tubuh atau dekat dengan suhu tubuh akan masuk langsung ke dalam usus halus.
Ketika proses pencernaan dimulai dengan mengunyah ma-kanan. Cairan-cairan lambung dikeluarkan ke dalam lambung. Cairan-cairan ini menyentuh pylorus yang menyebabkan pylorus membuka dan menutup. Pintu ini harus tetap tertutup agar ma-kanan tetap ada di dalam lambung sampai makanan itu cukup di-cerna dan siap dikirim ke dalam usus halus. Baru setelah cairan-cairan dalam lambung yang bersifat asam telah dinetralkan oleh cairan empedu alkalin dan cairan pankreas, maka pylorus me-ngendor dan mengizinkan makanan masuk. Melalui metode ini, hanya makanan dalam jumlah kecil yang diizinkan masuk ke da-lam usus halus pada saat tertentu. Di sini terjadi penyelesaian dan penyempurnaan pekerjaan pencernaan makanan.
Masalah karena keasaman tak seimbang
Dalam pelajaran sebelumnya, kita mengetahui masalah yang timbul dalam lambung akibat terlalu banyak atau terlalu sedikit asam. Keadaan ini juga berpengaruh kepada pylorus dan meng-ganggu usus halus. Jikalau terlalu banyak asam, pylorus akan berkontraksi begitu kencang sehingga makanan tidak dapat ma-suk ke dalam usus dua belas jari. Makanan yang tertahan dalam lambung ini mendorong kelenjar lambung untuk mengeluarkan lebih banyak asam. Ini kemudian akan menyebabkan gerakan otot lambung menjadi lebih keras dan asam didorong melalui kerongkongan ke mulut. Sebaliknya, ketika kurang banyak cairan asam dalam lambung, pylorus akan tetap terbuka dan makanan melewati lambung sebelum pencernaan terjadi. Akibatnya, pen-cernaan dalam usus halus menjadi terhambat. Seringkali, ketika ini terjadi, gerakan perut akan terjadi dalam waktu 30 menit sete-lah makanan, mengeluarkan makanan yang baru saja dimakan.
Cairan-cairan pencernaan
Hati dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaan ke dalam usus dua belas jari melalui saluran empedu. Pankreas menuang-kan setengah hingga satu liter cairan ke dalam usus dua belas jari setiap hari. Hati menghasilkan cairan hijau pekat yang dise-but cairan empedu yang membantu mencerna lemak dengan melarutkannya dalam air. Kita akan mempelajari hati, pankreas dan kantong empedu secara lebih lengkap dalam pelajaran se-lanjutnya. Usus dua belas jari melewatkan makanan ke bagian usus halus berikutnya. Dua bagian terakhir dalam usus halus memiliki jutaan kelenjar pada dinding-dindingnya yang mengelu-arkan sekitar dua setengah liter cairan pencernaan setiap hari untuk membantu pencernaan.
Villia
Dinding-dinding usus halus memiliki sekitar lima juta villia (kalau satu disebut villus). Villi tersebut, berupa tonjolan-tonjolan seperti jari-jari kecil, menyerap sari makanan dari campuran seperti sup dalam usus yang kemudian dikirim oleh darah ke seluruh tubuh. Dalam setiap villus, terdapat jaringan pembuluh kapiler. Asam amino dan gula sederhana melewati dinding-dinding villia ke da-lam pembuluh-pembuluh kapiler. Terdapat juga pembuluh-pem-buluh limfa di dalam setiap villus yang menyerap zat makanan berlemak. Villia harus dijaga supaya tetap dalam kondisi siap kerja agar penyerapan makanan untuk tubuh berlangsung. Villia dapat tersumbat karena terlalu banyak konsentrasi protein. Be-gitu pula, minyak mineral tidak dapat diserap karena bersifat pe-lumas dan melapisi villia sehingga tidak dapat menyerap makan-an ke dalam darah. Villia tersebut begitu kecil sehingga satu villus hanya dapat menyerap satu ons cairan dalam 60 tahun. Bersama-sama, villia berfungsi secara benar menyerap makanan sekitar tiga liter cairan dalam sehari.
Selulosa
Ketika sari makanan diserap ke dalam villi, yang tersisa dari makanan berupa selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Selulosa melewati usus halus masuk ke dalam usus besar atau colon, di sini selulosa bercampur dengan unsur sam-pah lainnya yang dibuang oleh darah ke dalam usus besar, lalu dikeluarkan dari dalam tubuh. Kita akan melanjutkan pelajaran tentang sistem pencernaan dalam pelajaran selanjutnya.
Oleh: Celeste Lee, “UNDERSTANDING BODY ORGANS & THE EIGHT LAWS OF HEALTH”, Abundant Life Ministry