Bantuan untuk Hati yang Miskin dan Sombong Rohani

Bantuan untuk Hati yang Miskin dan Sombong Rohani

Lahir dari Atas

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. ~ Matius 5:3.

https://images.playground.com/Miskin rohani

Kemiskinan rohani adalah kondisi yang diakui oleh mereka yang merasa kekosongan jiwa yang mendalam dan menyadari bahwa mereka tidak memiliki kebaikan dalam diri mereka sendiri. Dengan memandang kepada Yesus, kita dapat menemukan kebenaran dan kekuatan yang sejati.

Mazmur 51:17 mengatakan, Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah.

Mengakui Kemiskinan Rohani

Setiap orang yang merasakan kemiskinan rohani dapat menemukan kebenaran dan kekuatan dengan memandang kepada Yesus. Mazmur 51:17 mengajarkan bahwa korban sembelihan kepada Allah adalah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan dipandang hina oleh-Nya.

Hati yang benar-benar rendah hati adalah hati yang menyadari kemiskinan rohaninya sendiri dan beralih kepada Kristus untuk mendapatkan kebenaran. Penting untuk mengakui kekurangan kita dan mencari kekuatan dalam Sang Juru Selamat.

Mengosongkan Diri untuk Kristus

Seseorang harus mengosongkan diri dari keegoisan sebelum dia bisa sepenuhnya menjadi seorang yang percaya kepada Yesus. Ketika keegoisan ditinggalkan, Tuhan dapat menjadikan seseorang sebagai ciptaan baru.

Jika seseorang berdosa terhadap Allah yang suci dan penuh belas kasihan, mereka harus bertobat dengan tulus dan mengakui kesalahan mereka dengan air mata penyesalan dan kepahitan jiwa. Inilah yang Allah tuntut; Dia tidak menerima apa pun kecuali hati yang hancur dan roh yang remuk.

Mengosongkan diri bukanlah tugas yang mudah. Ini memerlukan refleksi diri yang mendalam dan kemauan untuk melepaskan kesombongan. Ketika kita melakukan ini, kita membuka diri terhadap kuasa transformasi Kristus.

Kebutuhan Akan Hati yang Hancur dan Menyesal

Allah menuntut hati yang hancur dan roh yang remuk dari manusia. Dia tidak menerima apa pun kecuali jiwa yang kosong dan menyesal. Hati yang keras dan sombong berusaha untuk mendapatkan keselamatan melalui usaha sendiri, tetapi hanya kebenaran Kristus yang dapat membawa kita ke surga.

Allah tidak dapat memulihkan manusia sampai mereka mengakui kelemahan mereka dan sepenuhnya menyerahkan diri kepada kendali-Nya.

Memiliki hati yang hancur berarti menyadari kemiskinan rohani kita dan kebutuhan akan intervensi ilahi. Melalui pengakuan ini, kita dapat benar-benar mengalami kasih karunia dan pengampunan Allah.

Menyerahkan Hati yang Keras dan Sombong

Satu-satunya alasan mengapa kita mungkin tidak mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang telah lalu adalah karena kita tidak mau merendahkan hati yang sombong dan mematuhi syarat-syarat Tuhan.

Tuhan memahami kelemahan dan godaan kita. Ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan roh yang remuk, Dia menerima pertobatan kita dan berjanji untuk berdamai dengan kita saat kita memegang kekuatan-Nya.

Menyerahkan hati yang sombong melibatkan melepaskan rasa cukup diri dan mempercayai pemeliharaan Allah. Tindakan penyerahan ini penting untuk pertumbuhan rohani dan menerima berkat Allah.

Sukacita Dalam Pertobatan

Betapa bersyukurnya kita harusnya atas belas kasihan Tuhan! Persembahan yang paling manis dan dapat diterima oleh Allah adalah melembutkan hati yang keras melalui penyangkalan diri, mengangkat salib, dan mengikuti jejak Yesus. Inilah jalan menuju sukacita dan damai sejati dalam Tuhan.

Pertobatan membawa sukacita karena memulihkan hubungan kita dengan Allah. Ketika kita berpaling dari dosa dan menerima pengampunan Tuhan, kita merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang mendalam.

Langkah Praktis untuk Merangkul Kemiskinan Rohani

Untuk merangkul kemiskinan rohani, kita harus mengambil langkah-langkah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk doa rutin, membaca Alkitab, dan berpartisipasi dalam ibadah komunitas. Selain itu, mempraktikkan kerendahan hati dalam interaksi kita dengan orang lain membantu kita menjaga hati yang rendah hati.

  • Doa Harian: Berkomunikasi dengan Tuhan secara rutin membantu kita tetap terhubung dengan kehendak-Nya dan mengingatkan kita akan ketergantungan kita pada-Nya.
  • Membaca Alkitab: Mempelajari kitab suci memberikan panduan dan memperkuat iman kita.
  • Ibadah Komunitas: Berinteraksi dengan sesama orang percaya mendorong pertumbuhan rohani dan tanggung jawab.
  • Mempraktikkan Kerendahan Hati: Memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat menumbuhkan semangat rendah hati.

Peran Komunitas dalam Pertumbuhan Rohani

Menjadi bagian dari komunitas iman sangat penting untuk pertumbuhan rohani. Persekutuan dengan sesama orang percaya memberikan dukungan, dorongan, dan tanggung jawab. Ini membantu kita tetap fokus pada perjalanan rohani kita dan menyediakan peluang untuk melayani orang lain.

  1. Dukungan dan Dorongan: Berbagi perjuangan dan kemenangan kita dengan orang lain membantu kita tetap termotivasi.
  2. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab kepada orang lain mendorong kita untuk hidup sesuai dengan iman kita.
  3. Peluang Pelayanan: Melayani orang lain di komunitas mencerminkan kasih Kristus dan mengajarkan kerendahan hati.

Kesimpulan

Allah memanggil kita untuk mengakui kemiskinan rohani kita dan menyerahkan hati kita yang sombong kepada-Nya. Dengan melakukan itu, kita membuka diri untuk menerima kebenaran dan kuasa Kristus, menjadi ciptaan baru, dan mengalami pengampunan serta damai sejati. Hati yang patah dan remuk adalah yang paling diterima oleh Allah, membawa kita kepada sukacita sejati dalam mengikuti Kristus.

Sumber

The Faith I Live By, 136.1-8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top