Fosil Yang Masih Hidup

Fosil Yang Masih Hidup

AkhirZaman.org: Pada tahun 1938, seekor ikan yang tidak biasa ditemukan di jaring dekat muara Sungai Chalumna di Afrika Selatan beberapa hari sebelum Natal.

Museum di kota kecil London Timur mendapat informasi perihal ikan tersebut dari Kapten Hendrick Goosen dan krunya karena mereka menganggap ikan itu cukup aneh.

Miss Marjorie Courtenay-Latimer, direktur museum, menyebut ikan tersebut dengan sebutan ikan terindah yang pernah ia lihat, berukuran sekitar lima feet dan berwarna biru muda pucat dengan motif warna-warni perak.

Coelacanth

Ikan itu harus segera dikirim ke museum, tetapi Marjorie tidak paham jenisnya. Saat melihat-lihat beberapa buku referensi yang ada, Marjorie mendapatkan sebuah gambar yang membuatnya penasaran.

Temuannya sangat mirip dengan ikan prasejarah yang sudah lama punah!

Setelah itu, ia memberitahukan temuan luar biasa ini kepada ahli ichthyologist terkenal dari Afrika Selatan, Dr. J.L.B. Smith.

Segera setelah beliau tiba, Profesor Smith menyadari bahwa ikan tersebut adalah seekor coelacanth [dibaca SEE-le-kanth].

Ikan tersebut akhirnya mendapatkan gelar “temuan zoologi paling mengesankan dalam abad ini.” Mereka menyebutnya sebagai “fosil yang hidup”.

Mata Rantai Yang Hilang

Coelacanth, Courtenay-Latimer, dan Dr. Smith menjadi populer seketika. Sebanyak 20.000 orang dilaporkan menghadiri pertunjukan publik satu hari yang telah dijadwalkan.

Ikan coelacanth lainnya telah ditangkap selama bertahun-tahun, terutama di Indonesia.

Ikan ini merupakan fosil yang masih hidup dari spesies yang menurut catatan fosil telah ada lebih dari 400 juta tahun yang lalu, jauh sebelum dinosaurus.

Dinosaurus telah mengalami penanggalan ulang jutaan tahun dari waktu yang sebelumnya diyakini telah punah pada 65 juta tahun yang lalu.

Teori Evolusi

Bagaimana coelacanth dilaporkan lenyap selama lebih dari 80 juta tahun dan muncul kembali dalam keadaan hidup dan sehat di abad ke-20?

Coelacanth, dengan “telurnya” yang berkembang menjadi anggota tubuh, juga telah diajarkan sebagai mata rantai yang hilang dalam teori evolusi.

Meskipun ada beberapa temuan ilmiah baru yang bertentangan dengan teori evolusi, berbagai bukti mengenai kerangka kerja evolusi masih terus dikumpulkan.

Penjelasan dari Firman Tuhan yang berbunyi Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi. [Kejadian 1:1] merupakan kerangka kerja yang paling jelas dan paling dapat diandalkan untuk memahami alam semesta kita.

AYAT INTI

Dapatkah engkau menarik keluar Lewiatan dengan kail, atau lidahnya dengan tali yang kaubentangkan? Ayub 41:1 [KJV]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top