[AkhirZaman.org] Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel telah sepakat untuk menormalisasi hubungan, dengan Israel setuju untuk menangguhkan rencana kontroversialnya untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki, dalam sebuah langkah yang mengejutkan, terutama bagi Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang membantu menengahi pembicaraan kedua negara, menyebut kesepakatan antara Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan itu “momen yang benar-benar bersejarah” dan terobosan menuju perdamaian.
“Sekarang es telah pecah, saya berharap lebih banyak negara Arab dan Muslim akan mengikuti Uni Emirat Arab,” katanya kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih sebagaimana dilansir BBC. Dia mengatakan akan ada upacara penandatanganan di Gedung Putih dalam beberapa pekan mendatang.
Ini menandai kesepakatan damai Israel-Arab ketiga sejak deklarasi kemerdekaan Israel pada 1948, setelah Mesir dan Yordania.
Hingga saat ini Israel belum memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab. Tetapi kekhawatiran bersama terhadap Iran telah menyebabkan kontak tidak resmi di antara mereka.
Para pemimpin Palestina dilaporkan terkejut. Seorang juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan kesepakatan itu sama dengan “pengkhianatan”. Palestina juga menarik duta besarnya untuk UEA.
Dalam pidatonya di televisi, Netanyahu mengatakan dia telah “menunda” rencana aneksasi Tepi Barat, tetapi rencana itu tetap ada dan tidak berubah. Aneksasi akan membuat beberapa wilayah Tepi Barat secara resmi menjadi bagian dari Israel.
“Tidak ada perubahan dalam rencana saya untuk menerapkan kedaulatan kami ke Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dalam koordinasi penuh dengan AS. Saya berkomitmen untuk itu. Itu tidak berubah. Saya ingatkan Anda bahwa saya adalah orang yang menempatkan masalah kedaulatan atas Yudea dan Samaria di atas meja. Masalah ini tetap di atas meja,” katanya.
Netanyahu mengatakan Israel akan bekerja sama dengan UEA dalam mengembangkan vaksin virus corona, energi, air, perlindungan lingkungan, dan banyak bidang lainnya.
https://bit.ly/2PZKLaQ
Dalam berita di atas, Amerika berperan menengahi dalam pembicaraan perdamaian antara UEA dan Israel, dan Amerika akan memiliki pengaruh yang lebih besar lagi dalam mengendalikan negara-negara di dunia sesuai Nubuatan Alkitab. Untuk pembahasan Amerika dalam Nubuatan silahkan klik di sini.
Sejarah akan berulang. Agama palsu akan ditinggikan. Hari pertama dalam pekan, suatu hari kerja biasa yang tidak memiliki kesucian apa pun, akan ditegakkan seperti halnya patung di Babel itu. Segala bangsa, bahasa dan kaum akan diperintahkan untuk menyembah sabat palsu itu. . . . Perintah yang memaksakan penyembahan hari itu akan disebarkan di seluruh dunia.— 7BC 976 (1897).
Begitu Amerika, negeri kebebasan beragama itu, akan bersatu dengan Kepausan dalam menekan hati nurani dan memaksakan manusia untuk menghormati sabat yang palsu, maka rakyat setiap negara di bumi ini akan dituntun untuk mengikuti contohnya.— 6T 18 (1900).