Penyebab Kelemahan Fisik dan Mental
[AkhirZaman.org] Sebagai satu umat, dengan segala pengetahuan kita tentang reformasi kesehatan, kita sering makan terlalu banyak. Pemanjaan selera adalah penyebab utama kelemahan fisik dan mental dan hal ini meletakkan sebagian besar dasar kelesuan yang nyatanya terdapat di mana-mana.
Banyak orang yang telah menerima reformasi kesehatan meninggalkan segala sesuatu yang merusak. Tetapi, apakah karena mereka sudah meninggalkan perkara-perkara ini sehingga mereka dapat memakan makanan sebanyak yang mereka sukai? Mereka menghadapi meja makan; tanpa memikirkan berapa banyak makanan yang mereka harus makan, mereka menyerah kepada selera. sehingga mereka makan secara berlebihan. Kemudian perut itu memaksa diri harus melakukannya, sambil mengeluh karena beban yang ditimpakan kepadanya pada sisa hari itu. Semua makanan yang dimasukkan ke dalam perut menjadi beban alam, dan perut tidak dapat mengolah keuntungan dari padanya. Makanan yang berkelebihan itu menghambat perputaran mesin tubuh. Alat pencernaan terganggu dan tak dapat melakukan tugasnya, dengan baik. Alat-alat tubuh yang penting dibebani oleh sesuatu yang tidak perlu. Kuasa saraf otak dikerahkan ke bagian perut untuk menolong alat pencernaan melaksanakan tugasnya, yaitu membuang sejumlah makanan yang seyogianya tidak diperlukannya….
Pengaruh apakah yang diberikan oleh kebiasaan makan terlalu banyak kepada perut? Perut itu semakin lelah, alat pencernaan dilemahkan, dan akhirnya muncullah penyakit setelah serentetan kejahatan. Kalau, orang itu sudah diserang penyakit sebelumnya, maka, mereka mengalami lebih banyak kesulitan, dan tenaga inti semakin berkurang setiap hari. Mereka mengerahkan kuasa vital mereka, untuk tugas yang tidak perlu untuk mengolah makanan yang mereka masukkan ke dalam perut. Betapa mengerikan kondisi seperti ini!
Kita mengetahui sesuatu tentang penyakit perut dari pengalaman. Kita mengalaminya dalam lingkungan keluarga; kita merasa bahwa, itu adalah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti. Apabila seorang mengalami kejang perut, dia sangat menderita secara fisik dan mental. Sahabat-sahabatnya juga pasti menderita kecuali mereka, bersikap brutal.
Beberapa orang berkata: “Apa yang saya makan bukanlah urusanmu, atau apa yang saya inginkan?” Adakah di sekitarmu ada yang menderita kejang perut? Cobalah mengganggu mereka dengan cara apa saja. Betapa alamiah untuk seorang menjadi cerewet. Mereka merasa, tidak enak dan anak-anak merekapun nampaknya bersikap tidak baik. Mereka tidak bisa,
berbicara dengan tenang kepada anak:-anak. Mereka tidak bisa bertindak dengan tenang di rumah tanpa anugerah khusus. Semua orang di sekitar mereka, terpengaruh dengan penyakit mereka sendiri. Semua orang telah menderita akibat kesalahan mereka. Mereka menghamparkan bayangan gelap. Sekarang bukankah kebiasaan Anda dalam hal makan dan minum mempengaruhi orang lain? Tentu saja ya. Maka engkau harus berhati-hati memelihara dirimu agar tetap sehat dalarn kondisi puncak agar engkau dapat melayani Allah dengan sempurna dan engkau, dapat melakukan tugas untuk masyarakat dan keluarga.
Reformator kesehatan juga dapat berbuat kesalahan dalam hal kuantitas makanan. Mereka memakan makanan berkualitas yang menyehatkan tetapi dengan cara yang tidak sederhana.
Tuhan telah memberitahukan pada saya bahwa secara umum kita mengisi perut dengan makanan yang terlalu banyak. Banyak orang tidak merasa nyaman karena makan terlalu banyak, dan akhirnya mereka jatuh sakit. Tuhan tidak membawa hukuman ini kepada mereka. Mereka mengundangnya sendiri. Allah menginginkan agar mereka menyadari bahwa rasa sakit adalah akibat pelanggaran.
Banyak orang makan terlalu cepat. Yang lain memakan makanan yang tidak cocok. Sekiranya mereka mau mengingat betapa banyak kali mereka menyiksa diri pada waktu menyiksa perut, dan betapa dalam Kristus dihina apabila perut itu disalahgunakan. Maka mereka akan berani menyangkal diri dengan memberikan kesempatan pada perut untuk memulihkan kesehatannya. Sementara duduk mengelilingi meja makan, kita dapat melakukan pekerjaan penginjilan oleh makan dan minum demi kemuliaan Allah.
Mengantuk Sewaktu Acara Kebaktian
Apabila kita makan melewati batas kita berdosa terhadap tubuh kita sendiri. Pada hari Sabat, di dalam rumah Allah, orang yang gelojoh akan duduk dan tertidur sementara kebenaran Allah dikumandangkan. Mereka tidak bisa membuka matanya karena mengantuk. Mereka tidak dapat memahami khotbah yang diberikan. Apakah engkau pikir orang seperti ini memuliakan Allah melalui tubuh dan rohnya yang adalah milik Tuhan? Tidak, mereka tidak menghormati-Nya dan orang yang kejang perut, apakah sebabnya dia mengalami kejang perut? Karena hal itu yang sedang dilakukan, gantinya menganut keteraturan, dia telah membiarkan selera menguasai dirinya sehingga mau makan di antara waktu makan. Kalau kebiasaannya adalah kebanyakan duduk, dia tidak mendapat udara surga yang menguatkan untuk membantu pekerjaan pencernaan; boleh jadi dia tidak cukup melakukan gerak badan demi kesehatannya.
Janganlah kita menyediakan makanan yang lebih banyak pada hari Sabat atau ragam makanan yang lebih banyak dibanding hari-hari biasa. Gantinya, makanan haruslah lebih sederhana, lebih sedikit dimakan, supaya pikiran lebih jernih dan kuat untuk memahami perkara-perkara rohani. Gangguan pada perut berarti gangguan pada otak. Kata-kata yang paling indah boleh jadi didengar tetapi tidak dihargai, karena pikiran itu kacau oleh cara makan yang tidak benar. Jikalau makan terlalu banyak pada hari Sabat, banyak orang bertindak lebih banyak tetapi berpikir lebih sedikit, sehingga mereka tidak layak menerima keuntungan dari kesempatan yang mulia itu.