HUBUNGAN CARA MAKAN DENGAN MORAL (Pencemaran Moral pada Zaman Dahulu)
[AkhirZaman.org] Manusia yang hidup sebelum Air Bah makan daging hewan dan memuaskan nafsu sampai piala kejahatan penuh, sehingga Allah membersihkan bumi ini dari pencemaran moral dengan Air Bah….
Sejak kejatuhan manusia dosa merajalela. Sementara masih ada yang tetap setia kepada Allah, mayoritas dari mereka telah mencemarkan kehidupan mereka di hadapan Nya. Pemusnahan Sodom dan Gomorah disebabkan oleh kejahatan penduduknya. Mereka tidak mengekang selera sehingga dengan nafsu yang sudah merajalela, begitu merosotnya akhlak mereka, dosa mereka begitu keji sehingga piala kejahatan begitu penuh, dan kemudian mereka dihanguskan oleh api dari surga.
Dosa yang sama muncul di zaman kita sehingga murka Allah dicurahkan ke dunia ini seperti pada zaman Nuh. Sekarang ini laki-laki dan perempuan mengubah cara makan dan minum kepada kerakusan dan kemabukan. Dosa yang merajalela, pemanjaan selera yang salah, telah membakar nafsu laki-laki pada zaman Nuh sehingga terjadilah kemerosotan moral sampai kejahatan dan kekerasan mereka naik ke surga dan Allah menyucikan bumi ini dari pencemaran moral oleh Air Bah.
Dosa kerakusan dan kemabukan melumpuhkan kepekaan moral penduduk Sodom sehingga kejahatan itu nampaknya menjadi kesenangan laki-laki dan perempuan di kota maksiat itu. Kristus memberi amaran kepada dunia: “Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari di mana Anak Manusia menyatakan diri Nya.”
Kristus meninggalkan bagi kita suatu pelajaran yang sangat penting. Dalam pengajaran Nya, Dia tidak mendorong kita supaya bermalas-malas. Contoh yang diberikan Nya bertentangan dengan hal ini. Kristus adalah seorang pekerja yang bersungguh- sungguh. Hidup Nya penuh dengan penyangkalan diri, kerajinan, kesabaran, keterampilan dan penghematan. Dia dapat memaparkan di hadapan kita bahaya makan dan minum yang memuncak. Dia menyatakan akibat dari penyerahan diri kepada pemanjaan selera. Kuasa moral dilemahkan, sehingga dosa tidak tampak berbahaya. Kejahatan dianggap remeh, nafsu kebinatangan menguasai pikiran, sampai seluruhnya membusuk tanpa prinsip dan kata hati. Kemudian Allah dihinakan. Semua ini adalah karena makan dan minum terlalu banyak. Kondisi seperti inilah dikatakan Nya akan muncul sebelum kedatangan Nya yang kedua kali. Apakah laki laki dan perempuan akan diberikan amaran? Apakah mereka mau mengasihi terang, atau mau menjadi hamba selera dan nafsu? Kristus menghadapkan kepada kita sesuatu yang tinggi untuk diusahakan lebih daripada apa yang akan kita makan, apa yang akan kita minum, atau apa yang akan kita pakai. Makan minum dan berpakaian begitu berlebihan sampai menjadi kejahatan, ini adalah salah satu dosa yang besar di zaman akhir yang menjadi salah satu tanda kedatangan Kristus. Waktu, uang dan kekuatan yang menjadi milik Tuhan, yang telah dipercayakan kepada kita, telah diboroskan dalam pakaian yang mewah dan kesenangan nafsu yang diselewengkan, yang menurunkan daya tahan tubuh dan membawa penderitaan dan kemerostoan. Tidak mungkin mempersembahkan tubuh kita sebagai suatu korban yang hidup kepada Allah sementara tubuh itu dipenuhi dengan kejahatan dan penyakit oleh pemanjaan kita yang penuh dosa itu.
Kejahatan Merajalela Karena Selera yang Tidak Terkendali
Banyak orang merasa heran bahwa umat manusia begitu merosot dalam hal fisik, mental dan moral. Mereka tidak memahami bahwa itu adalah pelanggaran terhadap aturan dan hukum Allah, dan pelanggaran terhadap hukum kesehatan yang menghasilkan kemerosotan sedemikian. Pelanggaran akan hukum Allah telah menjauhkan tangan Allah yang penuh kemakmuran itu.
Makan dan minurn secara tidak bertarak, pemanjaan nafsu kebinatangan, telah melumpuhkan perasaan sehingga perkara-perkara suci disamakan dengan perkara-perkara yang biasa.
Mereka yang membiarkan diri mereka diperhamba oleh selera yang rakus, sering melangkah lebih dan merendahkan derajat mereka oleh pemanjaan nafsu, yang dirangsang karena makan dan minum tidak bertarak. Mereka melepaskan nafsu kebinatangan sehingga intelek dan kesehatan sangat menderita. Pertimbangan sehat menjadi rusak karena kebiasaan kejahatan yang melampaui batas.
Makan dan minurn tidak teratur, berpakaian dengan tidak pantas, merendahkan pemikiran dan mencemarkan hati, dan juga memperbudak sifat jiwa yang agung sampai mencapai pada taraf nafsu kebinatangan.
Janganlah orang yang mengaku saleh menganggap sepele kesehatan tubuh, dan memuji diri mereka bahwa kurang pertarakan bukanlah dosa dan tidak mempengaruhi kerohanian. Ada hubungan erat antara alam fisik dan alam moral. Standar kebajikan ditinggikan atau direndahkan oleh kebiasaan fisik. Makan makanan terbaik secara berlebihan akan menghasilkan kondisi perasaan moral yang lemah. Jikalau makanan itu bukanlah yang paling menyehatkan, pengaruhnya lebih berbahaya lagi. Kebiasaan apa saja yang tidak meningkatkan kegiatan organ tubuh, merendahkan pemikiran yang cerdas dan agung. Kebiasaan makan dan minurn yang salah akan menyebabkan pemikiran dan perbuatan yang salah. Pemanjaan selera mendukung sifat kebinatangan dan menguasai pikiran dan roh.
“Hindarkan nafsu daging yang berperang melawan jiwa,” adalah bahasa rasul Petrus. Banyak menganggap amaran ini hanya berlaku kepada orang yang amoral; tetapi itu mempunyai makna yang lebih luas. Itu melindungi kita dari setiap pemuasan selera dan nafsu yang berbahaya. Amaran ini menyangkut penggunaan bahan perangsang dan narkotika seperti teh, kopi, tembakau, alkohol, dan morfin. Pemanjaan seperti ini dapat digolongkan di antara nafsu dan membawa pengaruh jahat terhadap tabiat moral. Makin cepat kebiasaan berbahaya ini dibentuk, makin besar pengaruhnya terhadap korban dalam perbudakan nafsu, maka semakin pasti mereka merendahkan standar kerohanian.
Engkau perlu bertarak dalam segala hal. Peliharalah kuasa pemikiran yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan sifat kebinatangan lebih lambat. Tidak mungkin bagimu menambah kekuatan rohani sementara selera dan nafsumu tidak dikuasai sepenuhnya. Rasul yang diilhamkan itu berkata: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan, aku sendiri ditolak.”
Saudaraku, bangkitlah dan biarkanlah pekerjaan roh Allah mencapai lebih dalam bukan hanya di luar. Biarlah itu menyusup ke dalam mencapai titik tolak setiap kegiatan. Yang dikehendaki adalah prinsip yang teguh dan kekuatan dalam kegiatan rohani sebagaimana dalam hal hal jasmani. Engkau masih kurang bersungguh sungguh. Oh, betapa banyak yang rendah dalam ukuran kerohanian karena mereka tidak mau menyangkal hawa nafsu mereka! Saraf otak dilumpuhkan oleh karena makan terlalu banyak. Ketika orang yang seperti itu memasuki rumah Allah pada hari Sabat, mereka tidak dapat menahan rasa kantuk. Ajakan yang paling serius tak dapat membangkitkan intelek yang sudah tumpul dan lemah. Kebenaran dapat dihadapkan dengan perasaan yang mendalam tetapi itu tidak dapat merangsang pemikiran atau menerangi pengertian. Apakah mereka sudah belajar dalam segala perkara demi kemuliaan Allah?