6. Armageddon – Pemberitaan Roh Tentang Perkara-Perkara Yang Akan Datang
[AkhirZaman.org] Kebenaran merupakan satu lingkaran rantai yang berdiri atas banyak mata-mata rantainya. Kalau satu mata rantai terputus dan hilang, walaupun rantai itu dapat diusahakan untuk disambung dengan cara-cara kita, rantai itu tidak kembali pada keadaan asal mulanya. Rantai itu mungkin menjadi terlalu pendek untuk dapat mengerakkan roda peginjilan menurut perputaran dan kecepatan yang sudah direncanakan Roh. Kita harus memberi mata rantai aslinya yang sudah hilang dan menempatkan mata rantai itu kembali ke dalam susunan rantainya.
Dengan cara ini barulah kita akan melihat apa yang dilihat nabi Yehezkhiel dalam bukunya pasal 1 ayat 15-21. “Aku melihat, sungguh, di atas tanah di samping masing-masing dari keempat makhluk-makhluk hidup itu ada sebuah roda. Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain. Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan; mereka tidak berbalik kalau berjalan. Mereka mempunyai lingkar dan aku melihat, bahwa sekeliling lingkar yang empat itu penuh dengan mata. Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan, roda-roda itu juga berjalan di samping mereka; dan kalau makhluk-makhluk hidup itu terangkat dari atas tanah, roda-roda itu turut terangkat. Ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, dan roda-rodanya sama-sama terangkat dengan mereka, sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya. Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan, roda-roda itu berjalan; kalau mereka berhenti, roda-roda itu berhenti; dan kalau mereka terangkat dari tanah, roda-roda itu sama-sama terangkat dengan mereka; sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya.” Roda-roda berputar di dalam roda-roda, bergerak ke atas, ke bawah, ke depan dan ke belakang secara harmonis tanpa benturan karena semua digerakkan dengan irama-iramanya sendiri-sendiri yang ditentukan oleh Roh.
Mengapa kita didorong untuk mencari hubungan secara pribadi dengan Yesus Kristus? Tiap roda harus dapat berputar sendiri oleh kuasa Roh. Tidak ada bahaya di sini. Sebab kalau penggerak roda-roda itu adalah Roh Kebenaran yang satu, semua roda akan bergerak dengan kecepatan dan arah yang ditentukan Roh. Maka, satu roda dapat bergerak di dalam roda yang lainnya tanpa benturan dan pekerjaan Yesus di dalam bilik yang mahasuci sebagai Imam Besar akan terselesaikan.
Tetapi kalau masing-masing anggota tidak mengenal Yesus secara perorangan, dan anggota-anggota itu tidak berada di bawah kendali Roh Suci oleh kebenaranNya, roda-roda itu akan sukar berputar. Roda-roda itu macet. Kalau sebagian roda macet atau jalan arahnya berbeda dengan arah roda-roda lainnya, akan terjadi benturan-benturan yang menimbulkan kesulitan-kesulitan. Yang sangat penting untuk diperhatikan dalam gambar yang dilihat Yehezkiel adalah unsur Roh
Suci yang menjadi pusat pengendali. Roh Suci tidak mungkin akan menjadi pusat pengendali apabila kebenaranNya diabaikan. Inilah kuncinya!
Organisasi dapat mengeluarkan instruksi-instruksi, tetapi kalau yang menerima intruksi-instruksi masih hanya sekedar beragama saja, yaitu hanya sekedar menjadi pendukung-pendukung organisasi tanpa mempunyai hubungan yang hidup dengan Yesus, maka roda-roda itu tidak akan berputar dengan mulus. Sebaliknya, kalau yang mengeluarkan instruksi-instruksi itu sendiri instruksi yang tidak seirama dengan kemauan Roh, artinya kalau yang mengeluarkan intruksi-instruksi itu sendiri masih sekedar beragama saja, atau hanya sebagai pendukung organisasi dan belum mempunyai pengalaman pribadi dengan Yesus, roda-roda juga tidak akan berputar sebagaimana yang dikehendaki Roh.
Perhatikan bahwa ada roda-roda yang besar dan ada roda-roda yang kecil. Roda berputar di dalam roda secara terpisah tetapi sangat harmonis. Roda-roda yang besar mengibaratkan pimimpin yang di atas, roda-roda yang kecil mengibaratkan yang ada di bawah sampai kepada anggota-anggota awamnya. Roda-roda yang mana yang harus berputar atas kendali Roh? Dari yang terbesar sampai yang terkecil, tidak boleh ada satu roda yang berputar atas kemauan sendiri. Juga tidak boleh berputar atas kendali roda yang lain. Semua harus berputar seirama atas kendali Roh. Semua diminta untuk menaklukkan diri di bawah pengusaan Roh.
Oleh sebab itu, apabila segala sesuatu dipertimbangkan dan diperhatikan, obat yang dapat menyembuhkan penyakit Laodikea adalah satu saja, yaitu supaya kebenaran firman Tuhan dipulihkan kembali dan kebenaran itu dipercaya oleh kita semua.
Seorang pendeta bernama R. F. Cottrell mengatakan bahwa sekitar tahun 1852 pernah diterbitkan sebuah buku lagu yang berjudul Adventist Hymna yang pertama. Dalam buku itu terdapat sebuah nyanyian judul “Armageddon”.
Yang menjadi sebab di dalam buku nyanyian itu dicantumkan lagu yang berjudul Armageddon, karena ada sekelompok umat Tuhan yang pada saat itu kita menaruh harapan besar pada Armageddon sebagai “kabar baik” bagi kita. Armageddon merupakan salah satu landasan kepercayaan yang seharusnya kita pegang teguh.
Namun sepertinya nyanyian itu sudah tidak ada lagi. Mengapa? Tentunya karena atas pertimbangan manusia sudah dianggap tidak cocok lagi. Tidak cocok dalam hal apa? Tentu macam-macam sebabnya. Salah satu sebab adalah bahwa sebagai satu umat konsep tentang Armageddon sudah berubah dari konsep yang orisinal.
Apakah Armageddon itu? Kita menemukannya di dalam Wahyu 16: 16. Ayat itu berbicara tentang pertentangan atau kesukaran yang akan dihadapi umat Tuhan dari dunia (ayat 14) pada masa-masa terakhir sebelum kedatangan Tuhan oleh karena mereka mempertahankan kemurnian iman mereka hanya berlandaskan di atas Alkitab saja.
Kembali kepada nyanyian yang berjudul Armageddon itu. Apa yang diajarkan oleh nyanyian yang orisinal itu? Coba kita perhatikan dari tulisan Pendeta Cottrell :
“Nyanyian ‘Armageddon’perlu diperhatikan baik karena apa yang dikatakan maupun karena apa yang ditinggal tidak terkatakan. Tiga ayat yang pertama, menekankan bagian yang dimainkan oleh Kristus dan malaikat-malaikat dalam peperangan besar yang terakhir itu dengan kata-kata yang didasarkan Wahyu 14 : 14-20 dan 19 : 11-21. Ayat yang keempat menunjuk pada krisis yang akan dihadapi umat Allah dalam peperangan itu, dalam ayat kelima, kekalahan terakhir dari orang-orang jahat dilukiskan dengan bahasa kiasan yang dipinjam dari Wahyu 19 : 17, 18. Yang keenam, memuliakan Kristus sebagai pemenang di lembah Yosafat, sedangkan ayat yang terakhir menceriterakan puncak peperangan itu manakala orang-orang saleh bangkit dan naik ke langit untuk bertemu dengan Tuhan mereka.”( Pioneer Views on Daniel Eleven and Armageddon)
Berbeda dengan kebanyakan paham Armagedon sekarang, sesungguhnya tidak ada sepatahpun yang menghubungkan Armageddon dengan perang internasional di antara bangsa. Armageddon adalah ekor dari pekabaran tiga malaikat. Kalau kita semua bersatu dengan Roh Kudus, dan kita sudah dijiwai oleh kasih Kristus karena pengenalan kita secara pribadi dengan Dia, kita akan memanggil dunia untuk menyembah Allah yang benar yang menjadikan langit dan bumi dengan segala isinya dan yang sudah mengasingkan Sabat sebagai hari tanda ke-KhalikanNya itu.
Pekabaran ini akan membangkitkan amarah setan, yang akan memaksa suatu tanda yang kontra dengan tanda ke-Khalikan Allah. Akan timbul krisis bagi umat Allah. Tetapi krisis itu tidak akan menghentikan jalannya pekabaran tiga malaikat. Dengan kuasa Roh Suci yang datang sebagai Hujan Akhir, panggilan kepada dunia malah terjadi dengan suara yang nyaring. Segenap bumi akan dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Pekabaran malaikat yang ketiga akan sampai kepada ujung bumi dan pekerjaan Yesus akan terselesaikan. Aniaya sebagaimana yang dituturkan Yesus akan terjadi, tetapi Yesus sudah menjanjikan kemenangan, maka kemenangan akan terjadi.
Armageddon tidak terpisah dari pekabaran tiga malaikat (Wahyu 14:6-11). Armageddon adalah hasil dari pekabaran tiga malaikat. Armageddon adalah sebagian dari Injil yang akan dibawa ke seluruh muka bumi sebelum Yesus datang. Armageddon merupakan peperangan besar yang terakhir antara Yesus dan setan, di antara pengikut-pengikut Yesus dan pengikut-pengikut setan, di antara yang menyembah Allah dan yang menyembah binatang serta patungnya, yang memelihara hukum-hukum Allah (tentunya juga Sabat) dan yang tunduk kepada tanda binatang (pemeliharaan hari Minggu) dan bilangan namanya.
Pertanyaan : Mungkinkah kita ikut serta dalam pemberitaan pekabaran Malaikat yang ketiga kalau kita tidak meyakini akan makna pekabaran itu termasuk resiko yang akan kita hadapi dalam perang besar Armageddon ??