[AkhirZaman.org] Alkitab menuliskan tentang satu dosa yang tidak dapat diampuni. Mungkin hal yang paling menyedihkan di dunia ini adalah ketika seseorang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, di mana dia tidak ada lagi kesempatan untuk kembali kepada Tuhan.
Mari kita membaca mengenai dosa yang tidak dapat diampuni ini dari Matius 12:30-32. Ayat 31 mengatakan, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” Jadi Yesus menutup wilayah netral. Kita harus memilih antara berserah sepenuhnya kepada Dia, atau kita melawan Dia. Orang Kristen yang setengah hati sebenarnya melawan Tuhan!
Jelas disini, yaitu penyerahan yang tidak sepenuhnya kepada Yesus untuk setiap aspek kehidupan kita, ada hubungannya dengan dosa yang tidak dapat diampuni. Karena setelah menutup wilayah netral ini, Yesus berbicara mengenai dosa yang tidak dapat diampuni.
Sekarang ayat 31, 32: “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.”
Tampak Alkitab menyatakan dosa yang tak dapat diampuni itu berkaitan dengan hujat menentang Roh Kudus. Jelas disini, ada sebuah garis di mana di dalam pengalaman Kekristenan kita, jika kita melewati garis itu, berarti kita telah pergi terlalu jauh; yang berarti kita telah melewati garis batas dari belas kasihan Tuhan dan penghakiman-Nya, juga penghukuman-Nya. Dan ini bukanlah keputusan yang berubah-ubah ketika Tuhan mengatakan, “Baiklah, Saya sudah cukup lama bersabar, Saya sudah selesai.” Tidak. Bukanlah demikian.
Dosa yang tidak dapat diampuni adalah sesuatu yang kita lakukan, di mana kita menempatkan diri kita jauh dari jangkauan Tuhan.
Dalam sebuah Helicopter, ada yang namanya PNR: Point of No Return (Tidak dapat kembali lagi). Ketika tim penyelamat melakukan penyelamatan di laut, fasilitas ini harus dihidupkan dan jika alarm untuk PNR berbunyi itu tandanya helicopter itu harus segera kembali ke pangkalan karena bahan bakar yang tersisa di helikopter tersebut hanya cukup untuk kembali ke pangkalan. Walaupun mereka telah melihat orang yang perlu ditolong tinggal beberapa meter saja, mereka tetap tidak bisa lanjut menolong dia sebab helikopter itu bisa jatuh sebelum tiba di pangkalan, dan tetap tidak ada yang selamat. Saudaraku, akan ada waktu dimana kita berada diposisi yang tak dapat terjangkau lagi, dan itulah situasi di mana dosa yang tidak dapat diampuni.
Kalau begitu pertanyaannya: Apakah dosa yang tak dapat diampuni itu? Apakah itu pembunuhan? Tidak ingat, Musa melakukannya. Apakah pennyangkalan terhadap Kristus? Tidak, Petrus melakukannya. Atau apakah bunuh diri? Tidak. Tuhan yang tau apa penderitaan hidup ini dan apa upah yang Dia sediakan, sebab Simson pun bunuh diri.
(Tiga contoh di atas bukan berarti boleh dilakukan, atau kita pasti mendapat keampunan ketika melakukannya sedangkan kita tahu dan melakukannya dengan penuh kesadaran). Alkitab mengatakan 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia [Yesus] adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.“ Setiap dosa yang kita bersedia untuk akui, Allah bersedia untuk ampuni. Nah, kalau itu benar, bagaimana bisa ada dosa yang tidak dapat diampuni? Berarti, dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa yang tidak diakui, dan yang tidak mau bertobat. Karena jika kita mengaku, kita dapat diampuni. Kita melihat bahwa dari Matius 12:31 dimana Yesus berkata, “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.”
Dosa Yang Tidak Diampuni adalah bukan JENIS dosa, tetapi lebih seperti kepada TINGKATAN dosa, penolakan yang terus-menerus atas pekerjaan Allah dalam kehidupan kita, sampai akhirnya kita tidak bisa lagi merespon pimpinan-Nya. Ini adalah pelanggaran terhadap Roh Kudus. Untuk memahami apakah dosa melawan Roh Kudus ini, kita perlu memahami apa fungsi Roh Kudus. Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Keilahian, dan ada tiga hal yang Roh Kudus lakukan dalam semua kehidupan kita. Dan kita akan mempelajarinya.
Ketiganya tidak dalam urutan tertentu, karena Roh Kudus bekerja dalam cara yang berbeda dalam kehidupan setiap orang yang berbeda.
1. Yang pertama kita temukan dalam Yohanes 14:26, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan MENGAJARKAN segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Jadi apa yang Roh Kudus akan lakukan? Dia akan mengajar kita. Apa yang akan Dia ajarkan? Kebenaran atau Tradisi? Kebenaran.
2. Hal kedua yang Roh Kudus lakukan dalam setiap kehidupan kita. Yohanes 16:13, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan MEMIMPIN kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Apa yang akan Roh Kudus lakukan? Dia akan menuntun atau memimpin kita kepada semua kebenaran, kepada Yesus, Firman Tuhan dan Hukum. Karena ketiga hal tersebut adalah kebenaran.
3. Hal ketiga yang Roh Kudus lakukan dalam semua kehidupan kita, akan kita temukan di dalam Yohanes 16:7, 8, “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu (Roh Kudus) tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan MENGINSAFKAN dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.”
Kata menginsafkan secara harfiah berarti meyakinkan (Terjemahan KJV “reprove” = convict = Meyakinkan). Jadi Roh Kudus akan meyakinkan kita tentang dosa.
Dalam cara yang bagaimana manusia seringkali mengabaikan atau melawan pekerjaan Roh Kudus?
• Kita bisa mendukakan Dia (Roh Kudus). Kita akan membaca bahwa dari Efesus 4:30, “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”
Jadi kita bisa mendukakan Roh Kudus. Dan perhatikan bahwa Roh Kudus-lah yang akan memateraikan kita sampai kepada hari penyelamatan. Setiap kali kita berkata “tidak” kepada Tuhan, kita sedang mendukakan Roh Kudus.
• Tapi dari perbuatan kita ada hal kedua yang disebut melawan terhadap Roh Kudus. Dan itu adalah menolak pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita. Mari kita baca tentang itu dari Kisah Para Rasul 7:51 ketika Stefanus mengatakan, “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.”
Apa yang para pemimpin Yahudi lakukan? Mereka menolak pekerjaan Roh Kudus. Itulah hal kedua yang kita lakukan pada waktu kita melawan Roh Kudus.
Tapi pertanyaannya: Mengapa dosa melawan Roh Kudus adalah dosa yang tidak dapat diampuni? Anda lihat, Roh Kudus adalah Tuhan yang mengajar kita, Tuhan yang membimbing kita, Tuhan yang meyakinkan kita, dan Tuhan yang menyatukan kita bersama di dalam kebenaran.
Ketika kita mengatakan “tidak” atau mengatakan “tidak sekarang” terhadap Roh Kudus, berarti kita juga sesungguhnya mengatakan “tidak” atau “tidak sekarang” kepada Allah. Dan Tuhan tidak akan memaksa siapa pun karena pemaksaan adalah jalan terakhir setiap agama palsu. Setiap agama yang mencoba untuk memaksa orang untuk menerima pengajarannya adalah bukan agama yang benar. Tetapi Tuhan menghormati kebebasan memilih kita. Ketika kita mengatakan “tidak” atau “tidak sekarang” kepada Tuhan, maka Tuhan berkata, “Baiklah, Aku menerima pilihan kamu.” Dan Tuhan mundur. Tapi dalam kasih kemurahan-Nya, Dia sering memanggil lagi ke hati kita pada titik yang sama, tetapi mungkin panggilan itu tidak sekuat yang sebelumnya. Dan kalau kita kembali lagi mengatakan ““tidak” atau “tidak sekarang,” Tuhan berkata kembali, “Baiklah, Aku menerima pilihan kamu.”
Anda melihat bahwa tindakan pendukaan dan penolakan kitalah yang sedikit demi sedikit kita mendorong Allah menjauh dari kehidupan kita. Mari kita ilustrasikan. Misalkan Anda lelah dengan orang yang menelepon Anda dan Anda mematikan ponsel Anda. Apa yang telah anda lakukan? Anda telah memotong saluran dimana seharusnya melalui itu orang dapat berkomunikasi dengan Anda. Ini bukan berarti bahwa orang-orang tidak mencoba untuk menghubungi Anda, Cuma Anda telah memutuskan hubungan dengan mematikan ponsel Anda. Ini sama seperti ketika seseorang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Ini bukan berarti bahwa Allah tidak memanggil, tapi manusialah yang telah memotong sambungan, dan mereka tidak dapat mendengar panggilan.
Mari kita ilustrasikan hal ini dengan cara lain. Ini seperti ketika Anda terus menekan tombol “snooze” atau tunda pada alarm jam Anda. Apa yang terjadi jika Anda menekan tombol itu beberapa kali atau terus menerus? Anda akan tidur sepanjang alarm. Bukan berarti alarm tidak berdering, tapi anda sudah terbiasa dengan alarm itu sehingga Anda tidak lagi memperhatikan suaranya. Itulah yang terjadi ketika seseorang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Mereka telah sangat terbiasa mengabaikan suara Roh Kudus, sehingga mereka tidak lagi mendengar panggilan-Nya ke dalam hati mereka.
Tapi sekali lagi pertanyaannya: Bagaimana cara orang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni? Ada tiga cara. Namun kita akan lanjutkan dalam artikel Dosa Yang Tidak Dapat Diampuni (2).