Orang-orang Berusia Lanjut
[AkhirZaman.org] Para lansia (orang lanjut usia) juga memerlukan pengaruh-pengaruh keluarga yang bermanfaat. Di rumah-rumah saudara dan saudari di dalam Kristus, mereka dapat memperoleh kebanyakan dari apa yang hilang dari rumah mereka sendiri. Jika didorong untuk ambil bagian dalam kepentingan-kepentingan dan tugas-tugas rumahtangga maka hal itu akan menolong mereka merasa bahwa kegunaan mereka belum berakhir. Buatlah mereka merasa bahwa kegunaan mereka itu berarti, dan bahwa masih ada sesuatu yang mereka dapat lakukan untuk melayani orang lain, dan ini akan menggembirakan hati mereka dan menambah semangat hidup mereka.
Sejauh mungkin, biarlah mereka yang rambutnya sudah memutih dan langkah kakinya sudah goyah menunjukkan bahwa sambil mendekati liang kubur mereka berada bersama-sama dengan para sahabat dan dalam pergaulan yang akrab. Biarlah mereka itu berbakti di antara orang-orang yang telah mereka kenal dan kasihi. Biarlah mereka diperhatikan oleh tangan-tangan yang pengasih dan lembut.
Bilamana mereka dapat melakukannya, haruslah itu menjadi kesempatan bagi anggota-anggota setiap keluarga untuk melayani kaum kerabat mereka sendiri. Apabila hal ini tidak dapat dilakukan maka tugas itu menjadi beban gereja, dan hal itu harus diterima sebagai suatu kesempatan maupun sebagai kewajiban. Semua orang yang memiliki roh Kristus akan menaruh perhatian yang tulus bagi mereka yang lemah dan lanjut usia.
Hadirnya salah seorang dari mereka yang tak berdaya ini di rumah kita adalah satu kesempatan berharga untuk bekerjasama dengan Kristus dalam pelayanan kemurahan-Nya dan untuk mengembangkan ciri-ciri seperti tabiat-Nya. Pergaulan antara yang tua dan yang muda membawa satu berkat. Yang muda dapat memancarkan sinar kegembiraan ke dalam hati dan hidup orang yang tua. Mereka yang mempertahankan hidup yang semakin lemah memerlukan manfaat hubungan dengan pengharapan dan kebugaran orang yang muda. Dan orang yang muda dapat tertolong dengan kebijakan dan pengalaman dari yang tua. Lebih dari itu semua, mereka perlu mempelajari pelajaran pelayanan yang tidak mementingkan diri. Kehadiran seorang yang memerlukan simpati dan kesabaran serta kasih pengorbanan diri akan menjadi suatu berkat yang tidak ternilai kepada banyak keluarga. Itu akan mempermanis dan menghaluskan kehidupan rumah tangga dan menciptakan dalam diri yang tua dan yang muda anugerah Kristus yang akan memperindah tabiat mereka dengan keelokan dan kekayaan harta surga yang tak akan binasa.
Ujian Tabiat
“Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,” Kristus berkata, “dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya.” “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Markus 14:7; Yakobus 1:27
Dengan menempatkan orang-orang miskin dan yang tidak berdaya di antara mereka, untuk menjadi tanggungjawab mereka, Kristus menguji orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-Nya. Dengan kasih sayang dan pelayanan kita terhadap anak-anak-Nya yang berkekurangan, kita membuktikan ketulusan kasih kita kepada-Nya. Mengabaikan mereka berarti menyatakan diri kita sebagai murid-murid yang palsu, orang asing bagi Kristus dan bagi kasih-Nya.
Kalau segala sesuatu yang dapat dilakukan sudah dilaksanakan dalam menampung anak-anak yatim piatu di rumah-rumah, masih sangat banyak yang menuntut perhatian. Banyak di antara mereka itu menerima warisan kejahatan. Mereka tidak meyakinkan, tidak menarik, suka melawan, tetapi mereka sudah dibayar dengan darah Kristus, dan pada pemandangan-Nya mereka itu sama berharga seperti anak-anak kita sendiri. Kecuali ada tangan menolong diulurkan kepada mereka, maka mereka akan bertumbuh dalam kebodohan dan terseret ke dalam kekejian dan kejahatan. Banyak di antara anak-anak ini dapat diselamatkan melalui pekerjaan panti asuhan.
Agar lebih efektif panti-panti asuhan seperti itu harus semirip mungkin menuruti rencana sebuah rumah tangga Kristen. Gantinya mendirikan yang berukuran besar untuk menampung banyak orang, hendaklah didirikan panti-panti kecil di pelbagai tempat. Gantinya didirikan di kota-kota besar, bangunlah panti itu di pedesaan di mana ada sebidang tanah untuk diolah dan anak-anak diperkenalkan langsung dengan alam dan dapat beroleh manfaat dari latihan industri.
Mereka yang bertanggung jawab atas lembaga seperti itu haruslah pria dan wanita yang berjiwa besar, berbudaya, dan suka berkorban; yaitu pria dan wanita yang melakukan pekerjaan itu berdasarkan kasih kepada Kristus dan yang melatih anak-anak bagi Dia. Di bawah pengawasan demikian banyak tunawisma yang mereka yang terabaikan dapat disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan mereka sendiri menghormati Kristus, dan giliran mereka nanti akan menolong orang lain.
Banyak orang menyepelekan penghematan dan menyamakannya dengan kekikiran dan kepicikan. Tetapi penghematan itu sejalan dengan kedermawanan yang paling luas. Sebenarnya tanpa penghematan tidak mungkin ada kedermawanan yang sejati. Kita harus menabung agar dapat memberi.
Tidak ada yang dapat melakukan kebajikan yang sesungguhnya tanpa penyangkalan diri. Hanya dengan kehidupan yang sederhana, penyangkalan diri, dan penghematan yang ketat memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan yang telah ditentukan kepada kita sebagai wakil-wakil Kristus. Kesombongan dan ambisi duniawi harus disingkirkan dari hati kita. Dalam segala pekerjaan kita prinsip tidak mementingkan diri yang dinyatakan dalam hidup Kristus harus dijalankan. Pada dinding rumah kita, pada lukisan-lukisan, pada perabotan rumah tangga, kita harus membaca, “Membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah.” Pada lemari pakaian kita haruslah terbaca tulisan, seakan ditulis oleh tangan Allah, “Apabila engkau melihat orang telanjang supaya engkau memberi dia pakaian.” Di ruang makan, di atas meja makan yang penuh dengan makanan, kita harus melihat goresan, “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar.” Yesaya 58:7
Seribu pintu kegunaan terbuka di hadapan kita. Sering kita menangisi sedikitnya sumber yang tersedia, tetapi sekiranya orang-orang Kristen semuanya bersungguh-sungguh, niscaya mereka dapat melipatgandakan sumber itu seribu kali. Adalah kekikiran dan pemanjaan diri yang menghalangi jalan kepada kegunaan itu.
Berapa banyak uang telah dibelanjakan untuk hal-hal yang sekadar berhala, perkara-perkara yang menyita pikiran, waktu dan tenaga yang seharusnya dimanfaatkan untuk kegunaan yang lebih tinggi! Berapa banyak uang yang sudah disia-siakan untuk rumah dan perabot mewah, untuk kesenangan-kesenangan diri, makanan mewah yang tidak menyehatkan, dan pemanjaan yang merugikan! Berapa banyak yang telah diboroskan untuk hadiah-hadiah yang tidak membawa keuntungan bagi siapapun! Orang-orang yang mengaku dirinya Kristen sekarang ini memboroskan lebih banyak uang dan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang tidak perlu, dan sering menyusahkan, lebih banyak dibanding dengan yang mereka gunakan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari tangan si penggoda.
Banyak orang yang mengaku Kristen membelanjakan uang begitu banyak untuk membeli pakaian sehingga tidak ada lagi yang dapat disisihkan untuk kebutuhan orang lain. Perhiasan dan pakaian mahal-mahal yang mereka pikir harus dimiliki, tanpa peduli akan kebutuhan orang-orang yang dengan susah payah menyediakan pakaian yang paling sederhana untuk diri mereka.
Saudara-saudari, kalau engkau mau menyesuaikan caramu berpakaian dengan peraturan yang diberikan dalam Alkitab, niscaya engkau akan mempunyai kelimpahan untuk membantu saudari-saudarimu yang lebih miskin. Engkau bukan hanya memiliki uang, tetapi juga waktu. Seringkali inilah yang paling dibutuhkan. Ada banyak orang yang dapat engkau tolong dengan saran-saranmu dan dengan kebijaksaan serta kecakapanmu. Tunjukkanlah bagaimana caranya berpakaian dengan sederhana tetapi menarik. Banyak wanita yang tetap menjauh dari rumah Allah karena merasa malu mengenakan pakaian yang sudah lusuh dan memudar warnanya yang sangat berbeda dari pakaian orang lain. Banyak jiwa yang peka merasakan kehinaan dan ketidakadilan yang pahit oleh sebab perbedaan ini. Dan karenanya banyak yang terbawa untuk meragukan realitas agama dan mengeraskan hati terhadap injil itu.
Kristus menyuruh kita, “Kumpulkanlah remah-remah supaya tidak ada yang terbuang.” Sementara ribuan orang setiap hari binasa oleh kelaparan, pertumpahan darah, kebakaran dan malapetaka, itu membuat setiap orang seperti ini berusaha supaya tidak ada yang terbuang, agar tidak ada yang dibelanjakan untuk yang tidak perlu, agar dengan itu dia bisa menguntungkan seorang manusia.
Adalah salah membuang-buang waktu kita, salah jika menyia-nyiakan pikiran kita. Kita kehilangan setiap detik yang kita gunakan untuk memikirkan keperluan diri sendiri. Kalau setiap detik dinilai dan dimanfaatkan dengan benar, maka kita pasti mempunyai waktu untuk segala yang kita perlu lakukan bagi diri atau bagi dunia ini. Dalam membelanjakan uang, dalam pemakaian waktu, tenaga dan kesempatan, hendaklah setiap orang Kristen meminta kepada Allah bimbingan. “Tetapi apabila ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Yakobus 1:5
“Berilah, dan kamu akan diberi”
“Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang -orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat.” Lukas 6:35
“Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.” Amsal 28:27
“Berilah, dan kamu akan diberi: satu takaran yang baik yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38