[AkhirZaman.org] Kita sedang menghadapi krisis terakhir dalam sejarah dunia ini dengan cepatnya dan penting sekali kita mengerti bahwa manfaat pendidikan yang diberikan oleh sekolah-sekolah kita harus berbeda dengan yang diberikan oleh dunia.
Dalam perasaan yang paling tinggi, pekerjaan pendidikan dan pekerjaan penebusan satu adanya; karena dalam pendidikan, sebagaimana dalam penebusan, “tiada dasar lain yang dapat diletakkan oleh seorang pun juga selain dari yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Guna mengembalikan manusia kepada keserasian dengan Tuhan, guna mengangkat dan mempertinggi derajat sifat akhlaknya sehingga ia dapat lagi memantulkan peta Khalik, adalah maksud utama segala pendidikan dan disiplin dalam kehidupan. Pekerjaan ini sangat penting sehingga Juruselamat meninggalkan istana surga, dan datang sendiri ke dunia ini, agar Ia dapat mengajarkan kepada manusia bagaimana memperoleh kelayakan untuk kehidupan yang lebih tinggi.
Sangatlah mudahnya hanyut ke dalam berbagai rencana, metode, dan adat istiadat duniawi dan tidak lagi memikirkan tentang gentingnya masa dimana kita hidup, atau tentang pekerjaan besar yang harus dilaksanakan, lebih daripada orang-orang pada zaman Nuh. Bahaya akan selamanya ada bahwa para pendidik kita akan mengalami hal yang sama seperti orang Yahudi, menyesuaikan diri dengan adat istiadat, kebiasaan, dan tradisi yang tidak diberikan Tuhan. Dengan ketabahan hati dan keteguhan ada orang yang berpaut pada kebiasaan lama dan kegemaran akan berbagai-bagai pelajaran yang tidak perlu, seakan-akan keselamatan mereka bergantung kepada perkara-perkara ini. Dalam berbuat demikian mereka berbalik dari pekerjaan Allah yang khusus dan memberikan kepada para siswa dan mahasiswa suatu pendidikan yang tidak memadai dan salah.
Harus ada pria dan wanita yang cakap untuk bekerja di gereja-gereja dan melatih orang-orang muda kita untuk bidang-bidang pekerjaan khusus, agar jiwa-jiwa dapat dibawa kepada Yesus. Sekolah-sekolah yang kita dirikan harus memikirkan tujuan ini, dan bukannya mengikuti sistem sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi-organisasi dunia atau menurut sistem berbagai seminari dan perguruan tinggi yang duniawi. Sekolah-sekolah kristen haruslah tinggi derajatnya, di mana sifat tidak beriman tidak akan diajarkan atau disokong. Para siswa dan mahasiswa harus dididik dalam Kekristenan yang praktis, dan Kitab Suci harus menjadi buku pelajaran yang tertinggi, dan paling penting.
Gereja mempunyai suatu pekerjaan khusus dalam mendidik dan melatih anak-anaknya agar, dalam bersekolah atau dalam sesuatu pergaulan, mereka tidak dipengaruhi oleh orang-orang yang bejat kebiasaannya. Dunia penuh dengan kejahatan dan tidak menghiraukan tuntutan Tuhan. Kota-kota sudah menjadi seperti Sodom, dan anak-anak kita dikelilingi banyak kejahatan setiap hari. Mereka yang bersekolah di sekolah umum sering bergaul dengan orang-orang lain yang telah bertumbuh tanpa mendapat pendidikan yang benar, orang-orang yang selain waktu yang digunakan di ruang kelas, dibiarkan mendapat pendidikan di jalan. Hati orang muda sangatlah mudah dikesani dan jika keadaan di sekitarnya tidaklah baik, Setan akan menggunakan anak-anak yang dilalaikan ini untuk mempengaruhi mereka dengan lebih meyakinkan. Dengan demikian, jika orang tua kristen terlambat membentengi mereka dengan pelajaran tentang melawan kejahatan , maka jiwa anak-anak mereka menjadi bejat.
Di mana saja terdapat umat Tuhan, hendaknya diupayakan suatu tempat untuk didirikannya sekolah kristen walau tidak berasrama di mana anak-anak dan orang-orang muda diajar. Disana haruslah terdapat seorang guru Kristen, sebagai seorang misionaris yang penuh penyerahan, yang akan mendidik anak-anak sedemikian rupa untuk menuntun mereka menjadi misionaris.
Kita mempunyai suatu tanggung jawab yang serius dan suci kepada Tuhan untuk mengasuh anak-anak kita bagi-Nya dan bukannya bagi dunia; mengajar mereka agar tidak menyerah kepada dunia, melainkan mengasihi dan takut akan Tuhan, dan memeliharakan segala hukum-Nya. Mereka harus diberi kesan bahwa mereka diciptakan menurut peta Khalik dan bahwa mereka harus dibentuk menurut teladan Kristus. Perhatian yang paling tekun harus diberikan pada pendidikan yang akan memberikan pengetahuan akan keselamatan, dan akan menyesuaikan kehidupan dan tabiat dengan rupa Ilahi.
Guna memenuhi keperluan para pengerja, Tuhan menghendaki agar pusat-pusat pendidikan didirikan di berbagai-bagai negeri di tempat para mahasiswa yang berbakat dapat dididik dalam cabang-cabang pengetahuan yang praktis dan dalam kebenaran Kitab Suci. Bila orang-orang ini mengambil bagian dalam pekerjaan, mereka akan memberi corak pada pekerjaan kebenaran zaman ini di ladang-ladang baru.
Sebagai gereja, sebagai perseorangan, kalau kita mau mengadakan lebih banyak usaha untuk pendidikan orang muda kita, mereka akan lebih dilayakkan untuk berbagai-bagai cabang pekerjaan besar yang diamanatkan kepada kita. Kita harus mengadakan rencana-rencana yang lebih bijaksana agar pikiran cerdas dari mereka yang berbakat dapat dikuatkan dan didisiplin, dan dihaluskan menurut derajat yang tertinggi, agar pekerjaan Kristus jangan terhalang karena kekurangan pengerja yang cakap, yang akan melakukan pekerjaan mereka dengan tekun dan setia.
Ibu dan bapa harus bekerja sama dengan guru, bekerja sungguh-sungguh untuk pertobatan anak-anak mereka. Biarlah mereka berusaha memelihara perhatian rohani di rumah tangga dalam keadaan segar dan sehat dan mengasuh anak-anak mereka dalam pemeliharaan dan nasihat Tuhan. Biarlah mereka mencurahkan sebagian waktu setiap hari untuk belajar dan menjadi murid dengan anak-anak mereka. Dengan demikian mereka dapat menjadikan jam belajar itu menyenangkan dan menguntungkan, dan akan bertambahlah keyakinan mereka pada metode ini untuk menyelamatkan anak-anak mereka.
Banyak bapa dan ibu sudah keliru karena tidak menyokong usaha guru yang setia. Orang-orang muda dan anak-anak, dengan pengertian yang belum sempurna dan pertimbangan yang belum berkembang, tidak selamanya sanggup memahami segala rencana dan metode guru. Meskipun demikian, bila mereka membawa laporan ke rumah tentang apa yang dikatakan atau dilakukan di sekolah, hal ini diperbincangkan oleh orang tua dalam lingkungan keluarga, dan kelakuan guru dikritik habis-habisan. Dalam hal ini anak-anak memahami pelajaran yang tidak mudah terhapus dari ingatan. Setiap kali mereka diberi larangan yang tidak biasa mereka alami, atau dituntut belajar keras, mereka datang kepada orang tua mereka yang kurang bijaksana untuk mendapat simpati dan pemanjaan. Dengan demikian suatu roh kegelisahan dan ketidakpuasan dipelihara, segenap sekolah menderita pengaruh yang menurunkan moril, dan beban guru dijadikan jauh lebih berat. Tetapi kerugian besar diderita oleh para korban salah urus oleh orang tua. Cacat tabiat yang seharusnya diperbaiki oleh pendidikan yang benar, ditinggalkan dalam keadaan kian bertambah kuat, bertahun-tahun lamanya, sehingga merusakkan orang yang bersangkutan.
Sebelum manusia dapat menjadi bijaksana dengan sebenarnya, mereka harus menyadari ketergantungan mereka kepada Tuhan, dan dipenuhi dengan akal budi-Nya. Allah adalah sumber kuasa intelek serta kuasa rohani. Orang-orang terbesar yang telah mencapai apa yang dianggap oleh dunia sebagai prestasi yang menakjubkan dalam ilmu pengetahuan jangan hendaknya dibandingkan dengan Yohanes yang kekasih atau rasul Paulus. Bila kuasa pikiran dan rohani disatukan, tercapailah ukuran kedewasaan yang tertinggi. Mereka yang berbuat demikian akan diterima Allah sebagai pekerja bersama-sama dengan Dia dalam melatih pikiran.16
Pekerjaan terpenting lembaga-lembaga pendidikan kristen pada masa ini ialah memberikan bagi dunia suatu teladan yang akan menghormati Tuhan. Malaikat-malaikat yang suci harus mengawasi pekerjaan itu dengan perantaraan manusia dan setiap departemen harus mendapat cap keunggulan Ilahi.
KITAB SUCI Dalam Pendidikan Kristen
Sebagai suatu sarana dalam melatih daya pikiran, Kitab Suci lebih berhasil daripada sesuatu buku yang lain, atau pun gabungan seluruh buku yang lain. Kebesaran pokok uraiannya, kesederhanaan ucapannya yang agung, keindahan gaya bahasanya, menghidupkan dan mengangkat derajat pikiran lebih dari segala sesuatu. Tiada pelajaran lain dapat memberikan kuasa pikiran sedemikian seperti usaha menyelami kebenaran wahyu yang mengherankan itu. Pikiran yang dengan demikian dihubungkan dengan pikiran Ilahi tak dapat tiada akan berkembang dan bertambah kuat.
Malahan lebih besar pula kuasa Kitab Suci dalam perkembangan sifat rohani. Manusia yang diciptakan untuk bersekutu dengan Allah, dapat memperoleh kehidupan dan perkembangan sejati dan persekutuan seperti itu. Karena diciptakan untuk memperoleh kegembiraannya yang tertinggi dalam Tuhan, ia tidak dapat memperoleh dari sumber lain hal yang dapat menenangkan kerinduan hatinya, yang dapat memuaskan lapar dan dahaga jiwa. Ia yang dengan roh yang ikhlas dan dapat diajar mempelajari Sabda Allah, berusaha menyelami kebenarannya, akan dihubungkan dengan Khaliknya; dan, kecuali oleh pilihannya sendiri, kemungkinannya untuk berkembang tidak ada batasnya.26
Biarlah ayat-ayat Kitab Suci yang lebih penting yang ada hubungannya dengan pelajaran dihafal baik-baik, bukan sebagai suatu tugas, melainkan sebagai suatu kesempatan istimewa. Meskipun pada mulanya daya hafal kurang baik, namun dengan melatihnya pasti akan bertambah kuat, sehingga lambat laun engkau akan menyukai kebiasaan menghafal sabda kebenaran. Dan kebiasaan itu akan ternyata paling menolong pertumbuhan rohani.27
Bahaya Menyekolahkan Anak-anak Terlalu Muda
Sebagaimana penghuni Eden belajar dari lembaran buku alam, sebagaimana Musa mengenali tulisan Allah di lembah-lembah dan gunung-gunung Arabia, dan Yesus di bukit-bukit Nazaret, demikian juga anak-anak dewasa ini dapat belajar dari Dia. Yang tidak kelihatan digambarkan oleh yang kelihatan. Sedapat-dapatnya, biarlah sejak kecilnya seorang anak tinggal di tempat di mana ia selamanya mendapat kesempatan melihat buku alam yang ajaib ini.
Ruangan sekolah mereka seharusnya alam terbuka, di tengah bunga-bungaan dan burung-burung, dan buku pelajaran mereka ialah kekayaan alam. Secepat yang dapat dipahami oleh pikiran mereka, orang tua seharusnya membukakan kepada mereka buku alam Tuhan yang besar itu. Pelajaran-pelajaran ini, yang diberikan di tengah keadaan sekitar seperti itu, tidak akan segera dilupakan.
Kesehatan jasmani dan pikiran anak-anak bukan saja dibahayakan oleh mengirimnya ke sekolah terlalu lekas, tetapi juga mereka mengalami kerugian dalam segi pandangan akhlak. Mereka telah mendapat kesempatan berkenalan dengan anak-anak yang belum halus budi pekertinya. Mereka dilemparkan ke dalam masyarakat yang kasar, yang berdusta, bersumpah, mencuri, dan memperdayakan, dan yang suka membagikan pengetahuan kejahatan mereka kepada orang-orang yang lebih muda dari mereka. Anak-anak kecil, kalau dibiarkan tersendiri, akan lebih mudah memahami yang buruk daripada yang baik. Kebiasaan yang buruk paling cocok dengan hati yang biasa, dan hal-hal yang mereka lihat dan dengar pada masa bayi dan masa kanak-kanak sangat berkesan pada pikiran mereka; dan benih yang tidak baik yang tertabur dalam hati mereka akan berakar dan akan menjadi duri yang tajam yang melukai hati orang tua mereka.
Hasil-hasil Pendidikan Kristen
Sebagaimana anak-anak menyanyi di halaman bait suci, “ “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” (Mrk. 11:9), demikian juga pada akhir zaman ini suara anak-anak akan dinyaringkan untuk menyampaikan pekabaran amaran terakhir kepada dunia yang sedang binasa. Bila makhluk-makhluk yang cerdas di surga melihat bahwa manusia tidak lagi diperkenankan menyampaikan kebenaran, Roh Tuhan akan turun kepada anak-anak, dan mereka akan melakukan suatu pekerjaan dalam pemasyhuran kebenaran yang tidak dapat dilakukan oleh para pengerja yang lebih tua, karena jalan mereka akan dihalang-halangi.
Sekolah-sekolah gereja ditentukan Tuhan guna mempersiapkan anak-anak untuk pekerjaan besar ini. Di sinilah anak-anak harus diajar tentang kebenaran khusus untuk zaman ini, dan tentang pekerjaan pekabaran Injil yang praktis. Mereka harus menggabungkan diri dalam pasukan pengerja untuk menolong yang sakit dan yang menderita. Anak-anak dapat mengambil bagian sebagai misionaris dalam pekerjaan pengobatan, dan oleh yang kecil-kecil itu dapat menolong memajukan pekerjaan itu. Sumbangsih mereka mungkin kecil saja tetapi setiap pertolongan kecil-kecil, dan oleh usaha mereka banyak jiwa akan dimenangkan kepada kebenaran. Dengan perantaraan mereka pekabaran Tuhan akan diberitakan dan kesehatan-Nya yang menyelamatkan kepada segala bangsa. Dengan demikian biarlah sidang Tuhan itu menanggung beban untuk kawanan anak domba. Biarlah anak-anak dididik dan dilatih melakukan pekerjaan bagi Tuhan, karena mereka adalah warisan Tuhan.
Bila dijalankan dengan betul, sekolah-sekolah gereja akan menjadi sarana untuk meninggikan derajat kebenaran di tempat didirikannya sekolah-sekolah itu; karena anak-anak yang sedang mendapat pendidikan Kristen akan menjadi saksi-saksi bagi Kristus. Sebagaimana Yesus di bait suci memecahkan rahasia-rahasia yang tidak dapat dilihat oleh imam-imam dan penghulu-penghulu, demikian juga dalam pekerjaan penutupan di dunia ini anak-anak yang telah dididik dengan betul akan mengucapkan sabda itu dalam kesederhanaan mereka yang akan menjadi suatu keheranan bagi orang-orang yang sekarang ini berbicara tentang “pendidikan yang lebih tinggi.”
Hanya bila dikendalikan sepenuhnya oleh Roh Allah barulah talenta-talenta seseorang memberi manfaat yang sebesar-besarnya. Ajaran dan prinsip agama merupakan langkah-langkah pertama dalam mencari ilmu, dan justru menjadi dasar pendidikan yang benar. Pengetahuan dan ilmu harus dihidupkan oleh Roh Tuhan agar dapat memenuhi maksud yang paling mulia. Hanya orang Kristen dapat mempergunakan pengetahuan itu dengan betul. Ilmu pengetahuan harus dipandang dari segi agama, supaya dapat dihargai sepenuhnya. Hati yang diangkat derajatnya oleh anugerah Tuhan dapat menyelami nilai pendidikan sejati. Sifat-sifat Tuhan, sebagaimana yang kelihatan dalam ciptaan-Nya, dapat dihargai hanya bila kita mengenal Khalik…Pengetahuan adalah kuasa bila disatukan dengan kesalehan sejati.
Tanpa takut akan Allah tidak seorang pun dapat berbahagia dengan sesungguhnya.