Waktu Terbaik untuk Memulai Disiplin

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Anak anak yang Tidak Menurut adalah Suatu Tanda Zaman Akhir. Salah satu tanda dari “zaman akhir” adalah anak anak yang tidak menurut kepada orang tua mereka. Dan apakah orang tua menyadari tanggung jawab mereka? Banyak orang tua tampaknya kehilangan pandangan akan pengawasan yang teliti yang mereka harus selalu berikan terhadap anak anak mereka, dan membiarkan mereka memanjakan diri dalam nafsu yang jahat dan tidak menurut kepada mereka.1

Anak anak adalah pusaka dari Tuhan, dan kecuali orang tua memberikan kepada mereka suatu pendidikan yang akan menyanggupkan mereka untuk memelihara jalan Tuhan, mereka mengabaikan tugas yang khidmat itu. Bukanlah kehendak atau maksud Tuhan bahwa anak anak itu akan menjadi kasar, tidak sopan tidak menurut, tidak tahu berterima kasih, tidak suci, keras kepala, sombong, menyukai kepelesiran lebih daripada menyukai Allah. Alkitab mengatakan bahwa keadaan masyarakat seperti ini akan menjadi satu tanda daripada zaman akhir.2

Orang Tua yang Suka Memanjakan Tidak Layak untuk Peraturan Sorga. Di dalam sorga ada keteraturan yang sempurna, keserasian dan keselarasan yang sempurna. Jikalau orang tua mengabaikan untuk menjadikan anak anak mereka tunduk kepada wewenang yang patut di dunia ini, bagaimanakah mereka dapat mengharapkan bahwa mereka akan dapat dianggap layak untuk hidup bersama dengan malaikat malaikat suci di dalam satu dunia yang penuh damai dan keserasian.3

Mereka yang tidak menghormati peraturan atau disiplin di dalam hidup ini tidak akan menghormati peraturan yang dijalankan di sorga. Mereka tidak akan pernah dapat diizinkan masuk ke dalam sorga, oleh karena semua orang yang layak untuk masuk ke dalam sorga akan menyukai peraturan dan menghormati disiplin. Tabiat yang dibentuk di dalam dunia ini akan menentukan nasib untuk masa yang akan datang. Bilamana Kristus datang, Ia tidak akan mengubahkan tabiat siapapun juga…. Orang tua seharusnya jangan mengabaikan tugas yang menjadi bagian mereka untuk menjadi keuntungan anak anak mereka. Mereka harus mendidik anak anak mereka demikian rupa sehingga mereka dapat menjadi satu berkat kepada masyarakat di dunia ini dan dapat menuai pahala hidup kekal di dunia yang akan datang.4

Kapan Disiplin Harus Dimulai. Pada saat seorang anak mulai memilih kemauan dan jalannya, pada saat itulah pendidikannya dalam hal disiplin harus dimulai. Hal ini bisa disebut sebagai satu pendidikan yang tidak disadari. Pada saat itulah, dimana satu pekerjaan, secara sadar dan berkuasa, harus dimulai. Beban yang terbesar daripada pekerjaan ini seharus terletak di atas bahu ibu. Dialah yang memberikan pengawasan yang pertama kepada anak itu, dan ia harus meletakkan dasar dari satu pendidikan yang akan menolong anak itu untuk memperkembangkan satu tabiat yang kuat dan simetris….

Sering anak anak bayi sekalipun menunjukkan satu kemauan yang keras. Jikalau hal ini tidak ditaklukkan ke bawah satu wewenang yang lebih bijaksana daripada keinginan anak yang tidak terlatih itu, maka setan akan menguasai pikiran dan membentuk kecenderungan yang sesuai dengan kemauannya.5

Dengan mengabaikan pekerjaan untuk mendisiplin dan mendidik sehingga satu kecenderungan yang rusak dikuatkan berarti orang tua melakukan satu kesalahan yang paling gawat terhadap anak anak itu; oleh karena mereka akan bertumbuh dengan sifat mementingkan diri, kejam dan tidak disenangi. Mereka tidak dapat menikmati sahabat sahabat mereka lebih baik daripada orang yang lainnya; oleh sebab itu mereka akan selalu dipenuhi oleh ketidakpuasan. Pekerjaan ibu harus mulai pada tahun tahun pertama hidup seorang anak, yang berarti tidak memberikan kesempatan bagi setan untuk menguasai pikiran dan kecenderungan kecenderungan anak anak mereka yang masih kecil itu.6

Cegah Pemunculan yang Pertama Kejahatan. Orang tua, engkau harus memulai pelajaran yang pertama tentang disiplin pada waktu anak anakmu itu masih sebagai bayi dalam pangkuanmu. Ajar mereka untuk menyerahkan kemauan mereka kepada kemauanmu. Hal ini dapat dilakukan dengan lemah lembut sambil mengatakan sikap yang tegas. Orang tua harus dapat mengendalikan dengan sepenuhnya akan roh mereka sendiri dan, dengan lemah lembut tetapi dengan tegas, menaklukkan kemauan anak itu sehingga dia tidak akan mengharapkan sesuatu yang lain kecuali menyerah kepada kemauan mereka.

Orang tua, engkau belum memulainya tepat pada waktunya. Pemunculan yang pertama daripada nafsu amarah tidak ditaklukkan, dan anak anak itu menjadi keras kepala, yang akan menjadi bertambah tambah dengan bertumbuhnya mereka dan menjadi semakin kuat.7

“Terlalu Muda untuk Dihukum?” Eli tidak mengurus keluarganya sesuai dengan peraturan Allah bagi pemerintahan keluarga. Ia mengikuti pertimbangannya sendiri. Bapa yang suka memanjakan itu mengabaikan kesalahan dan dosa dosa anak anaknya pada masa kecil mereka, sambil menghibur dirinya dengan mengatakan bahwa pada satu waktu mereka dengan sendirinya akan dapat mengalahkan kecenderungan kecenderungan mereka yang jahat. Sekarang ini banyak orang yang sedang melakukan kesalahan yang sama. Mereka merasa bahwa mereka mengetahui satu jalan yang lebih baik untuk mendidik anak anak mereka daripada apa yang telah diberikan Allah di dalam Firman Nya. Mereka menguatkan kecenderungan kecenderungan yang salah di dalam diri mereka, sambil mengemukakan dalih, “Mereka itu terlalu muda untuk dihukum. Tunggu sampai mereka lebih dewasa dan dapat diajak bertukar pikiran.” Dengan demikian kebiasaan kebiasaan yang salah dibiarkan menjadi lebih kuat hingga semuanya itu menjadi dirinya yang kedua. Anak anak bertumbuh tanpa kekang. Dengan tabiat yang akan menjadi kutuk seumur hidup mereka dan cenderung akan dihasilkan kembali di dalam diri orang lain.

Tidak ada kutuk yang lebih besar terhadap rumah tangga selain daripada membiarkan anak muda mengikuti jalan mereka sendiri. Bilamana orang tua memenuhi segala keinginan anak anak mereka dan memanjakan mereka di dalam hal hal yang mereka tahu bukan akan menjadi kebajikan bagi anak anak itu, maka dengan segera anak anak itu akan kehilangan rasa hormat bagi orang tua mereka, kehilangan segala hormat terhadap wewenang Allah atau manusia, dan dituntun menjadi tawanan kemauan setan.8

Dahulukan Pendidikan Rumah Tangga daripada Urusan urusan Lainnya. Banyak orang yang memberikan contoh kepada anak anak mereka dari para pendeta, guru guru dan orang orang lainnya yang terkenal oleh karena pengetahuan dan kesalehan mereka, dengan mengatakan bahwa jikalau orang orang tersebut, dengan segala keuntungannya yang lebih besar, gagal dalam pemerintahan keluarga mereka, maka orang orang yang berada dalam keadaan yang kurang menguntungkan tidak perlu berharap akan berhasil. Pertanyaan yang harus dijawab adalah, Sudahkah orang orang itu memberikan kepada anak anak mereka apa yang menjadi hak mereka  teladan yang baik, pengajaran yang setia, dan pengekangan yang sepatutnya? Dengan melalaikan hal hal yang perlu ini, dimana orang tua seperti itu memberikan kepada masyarakat anak anak yang tidak seimbang dalam pikiran, tidak sabar terhadap pengendalian, dan bodoh dalam tugas tugas yang praktis dalam hidup. Di dalam hal ini mereka sedang merusakkan dunia ini dengan cara yang melebihi segala kebajikan yang dapat dilaksanakan oleh usaha mereka. Anak anak itu menurunkan tabiat mereka yang rusak itu sebagai satu warisan kepada keturunan mereka, dan pada saat yang sama teladan dan pengaruh mereka yang jahat itu akan merusak masyarakat dan mengacaukan gereja. Kita tidak bisa beranggapan bahwa seseorang, bagaimanapun besarnya kesanggupan dan kegunaannya, sedang memberikan pelayanan yang terbaik kepada Allah dan kepada dunia ini sementara waktunya itu digunakan untuk hal hal yang lain, dengan mengabaikan anak anak mereka sendiri.9

Kerja Sama Sorga Dijanjikan. Allah akan memberkati satu disiplin yang baik dan benar. Tetapi “tanpa Aku,” kata Kristus, “engkau tidak dapat berbuat sesuatu.” Penghuni sorga tidak dapat bekerja sama dengan bapa dan ibu yang lalai untuk mendidik anak anak mereka, yang membiarkan setan mengendalikan anak anak bayi yang masih kecil itu, sebagai satu alat yang dengannya ia dapat bekerja melawan pekerjaan Roh Kudus.l0

Oleh: Ellen White

1. Review and Herald, 19 Sept. 1854.

2. Signs of the Times, 17 Sept. 1894.

3. Testimonies for the Church. Jilid 4, hal. 199.

4. Idem, hal. 429.

5. Letter 9, 1904

6. Naskah 43, 1900.

7. Testimonies for the Church, Jilid 1, hal. 218.

8. Patriarchs and Prophets, hal. 578, 579.

9. Signs of the Times, 9 Febr. 1882.

10. Naskah 126, 1897.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top