[AkhirZaman.org] Dalam kehidupan di sekitar-Nya, Yesus terus-menerus mencari ilustrasi-ilustrasi yang dapat mempermudah-Nya untuk membagikan kebenaran tentang Tuhan.
Pernahkah anda melihat truk-truk dengan tangki besar yang cantik menjelaskan pada anda bahwa “Susu itu Indah”? tunggu, masing-masing mereka mengandung susu yang berasal dari ratusan sapi, semuanya dicampur! Bahkan jika salah satu dari sapi-sapi tersebut sakit, maka semua susu tersebut akan memiliki kuman. Oh ya, kabar lebih baik lagi, masih hamper mustahil untuk menemukan sapi perah yang benar-benar sehat.
Mengapa Tidak Mengkonsumsi Susu?
- Selama proses pasteurisasi – proses memanaskan susu dengan suhu yang sangat tinggi, seluruh enzim yang berharga dihancurkan. (Laktase untuk mengasimilasi laktosa; galaktase untuk mengasimilasi galaktosa; fosfatase untuk mengasimilasi kalsium).
- Bahkan setelah dipasteurisasi, susu masih memiliki kadar bakteri yang tinggi – 100.000 bakteri dalam setiap sendok tehnya.
- Susu mengandung anti-biotik dan obat-obatan binatang.
- Susu adalah sebuah daging cair dan mengandung banyak sekali nanah.
- Produk yang terbuat dari susu mengandung kadar protein yang sangat tinggi dan menyebabkan kehilangan kalsium dalam jumlah tinggi dan menuntuk ke osteoporosis.1
- Susu dan produknya mengandung jumlah lemak trans yang tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
- Kasein, yang menyusun 80% protein dalam susu sapi, mendorong terjadinya kanker pada setiap tahap pengembangannya.
Kalsium
Kalsium dalam susu sapi pada dasarnya tidak berguna karena tidak memiliki cukup magnesium didalamnya (Negara-negara dengan jumlah konsumsi susu tertinggi juga memiliki angka osteoporosis tertinggi)2. Kalsium? Darimanakah susu mendapatkan kalsium untuk tulang-tulang mereka yang besar itu? Ya… dari tumbuh-tumbuhan! Kalsium yang sapi konsumsi dari tumbuh-tumbuhan memiliki kadar magnesium yang besar. – dibutuhkan oleh tubuh untuk menyerap dan menggunakan kalsium.
Alergi
Seorang remaja laki-laki di rumah sakit dengan rasa sakit dibagian tulang dan otot, asma bronkial, sakit dibagian perut, sakit kepala dan lingkaran hitam dibawah matanya mengalami perubahan yang cukup besar atau substansial dalam dua hari ketika susu dan coklat dihilangkan dari makanannya. Ketika susu diberikan padanya lagi tiga minggu selanjutnya, gejala yang sama pun kembali.
– EG Weinberg and M Tuchinda, “Allergic Tension Fatigue Syndrome”
Annals of Allergy, 31 :209-11, 1973
Citied in Let Food be Thy Medicine, by Alex Jack
Anemia
Anak-anak kecil kadang kala mengalami anemia karena kehilangan zat besi yang signifikan dari perdarahan diusus. Studi menunjukkan bahwa lebih dari setengah perdarahan usus pada anak-anak adalah reaksi tubuh terhadap susu. Banyak studi mengukur kadar haemoglobin (zat besi) dari orang-orang yang memiliki perbedaan dalam pola makan. Kelompok vegetarian menunjukkan sebuah kadar yang konsisten yang lebih baik dibandingkan pemakan daging. Kelompok orang yang sedang menuju permasalahan adalah orang-orang yang memakan banyak produk susu, makanan berlemak, gula dan junk food.
– Wilson J, Journal of Paediatrics, 1974, 84:335, 1974
Cited in Dien for a New America by John Robbins
Arthritis
Dua puluh lima pasien yang mengalami asma bronkial diberikan pola makan vegetaris yang ketat dan hasilnya menunjukkan 71% mengalami perubahan dalam waktu empat bulan dan 92 persen dalam waktu satu tahun. Pola makan eksperimental yang menghindari daging, makanan yang terbuat dari susu, telur dan ikan, juga gula, coklat, garam dan makanan lainnya.
– O Lindahl, et al, “Vegan Diet Regimen with Reduced Medication in the Treatment of Cronchial Asthma”,
Journal of Asthma, 22:45-55, 1985
Cited in Let Food be Thy Medicine, by Alex Jack
Kanker
Studi di enam belas Negara, berdasarkan statistk World Health Organization, menemukan sebuah korelasi yang tinggi antara konsumsi protein hewani, terutama yang berasal dari daging sapi dan produk susu, dengan kematian akibat limfoma (kanker limfosit).
Riset tersebut mengindikasikan bahwa daging sapi dan makanan yang terbuat dari susu meningkatkan resiko terjadinya limfosarkoma (keganasan dijaringan limfoid) dan Hodgkin’s Disease (salah satu penyakit limfoma) sebesar 70 dan 61%, sedangkan biji-bijian sereal menurunkan resiko tersebut sebesar 46 dan 38%.
Para periset dari universitas Harvard menanyakan ratusan perempuan yang menmiliki kanker ovari (indung telur) untuk merekam secara detil apa yang biasanya mereka makan. Ada satu hal yang mereka makan lebih sering dari pada perempuan yang tidak memiliki kanker, yakni produk susu, terlebih khusus yang seharusnya “menyehatkan” seperti yoghurt.
Masalahnya adalah gula yang terdapat dalam susu, bukannya lemak dari susu. Sehingga itu tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan produk bebas lemak.
– A S Cunningham, “Lymphomas and Animal Protein Consumption”, Lancet, 2:1184-86, 1976
Cited in the Cancer Prevention Diet, by Michio Kushi
Katarak
Populasi yang mengkonsumsi banyak susu dan produknya memiliki tingkat yang tinggil dalam pembentukan katarak.
Masalahnya tampaknya merupakan gula dari susu, laktosa. Di saluran pencernaan, laktosa dihancurkan berkeping-keping menjadi bagian yang kecil, menghasilkan dua molekul gula sederhana, glukosa dan galaktosa. Ketika konsentrasi galaktosa dalam darah meningkat, itu dapat masuk ke dalam lensa mata. Disitu, galaktosa berdegradasi kedalam berbagai bentuk produk limbah molecular yang menyebabkan kekeruhan di lensa.
Anak yang sementara menyusui pada umumnya dapat menangani galktosa, seiring dengan bertambahnya usia, banyak dari kita kehilangan sebagian besar kemampuan untuk memecah galaktosa. Bahkan dibeberapa kasus yang jarang terjadi tentang kecacatan genetik pada anak-anak yang tidak dapat memecah galaktosa. Anak-anak ini dapat terbentuk katarak ditahun pertama hidupnya.
– Couet C, Jan P Derby G, “Lactose and Cataract in Humans: a review”, Journal of the Americal Collece of Nutrients, 10(1):79-86, 1991
Cited in Food for Life, by Dr Neal Barnard
Kenakalan dan tindak kriminal
Konsumsi susu yang berlebihan berhubungan dengan kenakalan remaja. Para peneliti di University of Washingtong menemukan bahwa para pelaku pelanggaran pria mengkonsumsi rata-rata 64 ons susu per hari, sedangkan pada control group3 rata-rata mengkonsumsi 30 ons. Untuk anak perempuan, angka tersebut mencapai 35 dan 17 ons.
“Di beberapa keadaan” mereka melaporkan, “menghilangkan susu dari makanan mereka dapat menghasilkan perubahan yang dramatis pada tingkahlaku, khususnya untuk anak yang hiper-aktif.
– Alexander Schauss, Diet, Crime and Deliquency
Diabetes Anak-anak
Protein susu sapi dapat memasuki aliran darah bayi dan merangsang terbentuknya antibody-anti bodi yang, pada gilirannya, menghancurkan sel-sel pankreatik yang menghasilkan insulin. Diabetes menjadi nyata ketika 80-90% dari sel beta yang menghasilkan insulin dirusakkan.
Peneliti menemukan tingkat anti-bodi yang tinggi terhadap bagian tertentu dari protein susu sapi… di setiap satu dari 142 anak diabetes yang mereka teliti. Protein susu sapi bahkan dapat jauh menjangkau bayi yang masih menyusu jika si ibu meminum susu.
– Scott F W, “Cow, Milk and Insulin-Dependent Diabetes Melitus …”
American Journal of Clinical Nutrition 50:728-30, 1989
Cited in Food for Life, by Dr Neal Barnard
Multiple Sclerosis4
Anak-anak yang diberi minum susu formula yang terbuat dari susu sapi tumbuh dewasa dengan kerentanan yang lebih tinggi mengalami multiple sclerosis dibandingkan dengan yang diberikan air susu ibu.
Susu sapi mengandung hanya 1/5 asam linoleat/LA (sejenis asam lemak esensial tak jenuh termasuk dalam omega 6) dari susu ibu, dan susu sapi skim/rendah lemak adalah susu yang benar-benar kosong dari zat nutrisi yang pentiing ini. Asam linoleat (LA) sangat penting untuk sistem saraf manusia, yang adalah suatu hal yang rusak pada multiple sclerosis
– Agranoff, B. “Diet and the Geographical Distribution of Multiple Sclerosis”, Lancet, 2:1061, 1974
Cited in Diet for a New America by John Robbin
Osteoporosis
Mungkin yang paling menejutkan dari semuanya, susu ditemukan berkontribusi dalam terjadinya osteoporosis – penyakit yang seharusnya sangat dicegah olehnya.
Bahkan studi-studi itu oleh the National Dairy Council yang bertujuan untuk menunjukkan manfaat susu bagi perempuan yang rentan memiliki osteoporosis, diakhir studi tersebut menunjukkan sesuatu yang sangat berbeda.
Di satu studi yang disponsori oleh Dairy Council, perempuan yang meminum tiga gelas berukuran 8 ons susu rendah lemak tiap hari dalam setahun tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan pada keseimbangan kalsium. Mereka masih dalam tingkat keseimbangan kalsium yang negative bahkan setelah mengikuti rezim/aturan tersebut setahun penuh.
Ilmuwan yang memimpin uji coba tersebut mengatakan osteoporosis wanita-wanita itu terus berkembang disebabkan oleh… peningkatan rata-rata asupan protein 30% pada saat penambahan susu.
– Recker R, “The effects of Milk Supplementation on Calcium Metabolism, Bone Metabolism and Calcium Balance”, American Journal of Clinical Nutrition, 41:254,1985
Kalsium di dalam kale (sejenis kol) dan sayuran hijau lainnya lebih efisien terserap daripada kalsium pada susu
– Robert P Heaney and Connie M Weacer, “Cacium Absoption form Kale”,
American Journal of Clinical Nutrition, 51:656-57, 1990
Susu mengandung kalsium… tapi juga tinggi dala protein dan pola makan yang tinggi protein, terlebih khusus protein hewani, menyebabkan banyak kalsium yang diekskresikan (dibuang). Daging juga mengandung jumlah fosfor yang besar, yang dapat menganggu keseimbangan kalsium.
– Hegsted R B, Bardeng H S, Zemel M B, Linkswiller H M,
“Urinary calcium and calcium balance in young men as affected by level of protein and phosphorus intake”,
Journal of Nutrition, 111:553-62, 1981
- Protein hewani membuat tubuh bersifat asam, sedangkan kecenderungan tingkat pH tubuh adalah 7.3 (basa), sehingga membuat tubuh untuk “membasakan”nya dengan cara mengeluarkan kalsium dari tulang yang menuntun kepada penurunan kadar kalsium dalam tulang sehingga kepadatannya berkurang yang akan menjadi osteoporosis.
- Untuk menyerap kalsium, tubuh membutuhkan magnesium dan fosfor.
- Control group adalah Sebuah kelompok yang digunakan sebagai pembanding dalam percobaan kontrol.
- Salah satu penyakit auto imun – kekeliruan sistem imun dalam menyerang tubuh sendiri yang dikira benda asing – yang menyerang myelin (selubung yang melindungi serabut saraf pada sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mempercepat transfer informasi). Hasilnya adalah beberapa (multiple) cedera yang menimbulkan bekas luka (sclerosis = pengerasan) pada myelin yang memperlambat transmisi informasi saraf dan menganggu saraf motorik dan sensorik.
533Susu dan gula dalam kuantitas yang banyak, kalau dimakan sama-sama adalah berbahaya. Bahan itu memasukkan kotoran kedalam tubuh. Hewan sumber susu tidak selamanya sehat. Mungkin binatang itu sakit. Seekor sapi mungkin begitu sehat di pagi hari tetapi bias mati di sore hari. Berarti sapi itu jatuh sakit di pagi hari dan air susunya juga jadi rusak, tetapi engkau tidak mengetahuinya.
534, 535Susu dan gula dalam jumlah banyak … merusak tubuh dan menganggu alat pencernaan, lalu mempengaruhi otak … cenderung mengakibatkan fermentasi di dalam perut, dengan demikian itu berbahaya.
606Saya telah mendapat terang bahwa waktunya tidak lama lagi sebelum kita meninggalkan makanan yang berasal dari hewan. Penyakit berkembang biak dengan cepat. Kutuk Allah ini melanda bumi karena manusia telah mengutuknya.
Kita melihat bahwa hewan sedang dihinggapi banyak penyakit. Bumi ini sendiri sudah tercemar. Kita mengetahui bahwa waktunya akan tiba bahwa penggunaan susu dan telur bukanlah yang terbaik. Tetapi waktunya belum tiba. Kita tahu bahwa kalau sudah tiba waktu itu, Tuhan akan menyediakan … Diseluruh dunia akan diadakan persediaan pengganti susu dan telur. Tuhan akan memberikan petunjuk kapan kita akan meninggalkan bahan makanan ini.
– Petunjuk Diet dan Makanan Anda / Counsels on Diet and Food
Ellen G White, 1938