[AkhirZaman.org] Setelah suami saya meninggal, hanya TUHAN lah penolong saya untuk menjalankan bisnis peternakan kami. Suami saya memiliki jaminan polis asuransi ganda yang jumlahnya sangat besar mengingat kematiannya yang disebabkan oleh kecelakaan. Jumlah itu dapat membantu saya menjalankan peternakan kami selama beberapa tahun.
Pengacara kami pergi ke kantor pemerintahan dan mempersiapkan banyak dokumen. Karena begitu luasnya wilayah negara bagian kami, maka dokumen-dokumen tersebut harus diserahkan kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat. Setelah pengacara kami menyerahkan semua dokumen tersebut kepada dua pemerintahan itu, dia bekata, “Jika pemerintah pusat menyetujui semua dokumen ini, maka pemerintah negara bagian kemungkinan besar juga akan menyetujuinya.” Pemerintah pusat ternyata menyetujuinya, namun negara bagian Washington tidak. Pemerintah negara bagian menunda tindakan lanjutnya.
Pengacara kami memberitahu saya, “ Myrna, jika pemerintah negara bagian menolaknya, maka pemerintah pusat akan berkata, ‘Kita pasti telah melewatkan sesuatu. Kita harus mengkaji ulang dokumen-dokumen mereka.’”
Dan jika ini benar-benar terjadi, maka proses tersebut mungkin akan memakan hampir semua uang asuransi yang telah saya terima untuk membayar pajak negara. Setelah saya mempelajari hal ini, saya terus merasa kuatir lalu saya berdoa dan berdoa. Setiap malam saya berdoa, “TUHAN, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Tolonglah saya dalam proses ini.” Keesokan harinya, saya membawa kekuatiran itu sapanjang hari. Saya kuatir. Saya menangis. Saya kuatir dan terus menerus berdoa.
Pada suatu Sabat, dalam khotbahnya pendeta kami berkata demikian, “Engkau tidak melakukan apa yang TUHAN mau untuk kau lakukan. Engkau tidak membiarkanNya untuk mengambil alih permasalahanmu. Engkau membawanya terus menerus setiap hari. Singkirkan itu.” Sepanjang perjalanan pulang, saya menangis dan berdoa, “TUHAN, seperti itulah saya! Saya terlalu banyak kuatir! Saya tidak sanggup lagi. Tolong Engkau ambil alih semua ini, dan saya akan menerima apapun yang akan Kau lakukan.” Saya merasakan kedamaian yang belum pernah saya rasakan semenjak kematian suami saya.
Seperti biasa, sepulang dari gereja, saya membuka kotak surat saya. Lalu melihat-lihat sekilas surat-surat tersebut. Saya menemukan sepucuk surat dari pengacara saya. Yang menjadi kebiasaan, saya tidak pernah membuka surat selain surat pribadi pada hari Sabat. Saya berpikir, saya mau tahu apa yang pengacara saya tuliskan dalam surat tersebut.
Saya membuka surat tersebut dan membacanya, “Myrna, semuanya beres. Pemerintah negara bagian telah memutuskan untuk menyetujuinya.”
Itu belum semuanya. Saat kau membereskan masalah dengan Negara Bagian, kau harus melampirkan tanda terima bersamanya. Itu sebagai bukti bagi pemerintah bahwa kau membayar pajak-pajakmu. Lalu jika mereka menerimanya, semuanya akan beres. Pemerintah mengembalikan semua tanda terima itu. Saya hanya perlu membayar jasa pengacara saya saja untuk semua proses ini. Bisa dilihat, TUHAN memiliki sesuatu yang lebih indah bagi saya ketika saya membiarkanNya mengambil alih masalah saya. Bahkan jauh sebelumnya, Dia tahu bahwa saya akan menyerahkan seluruh masalah itu kepadaNya. TUHAN sangatlah istimewa bagi saya. Dia tidak selalu berkata ‘ya’, tapi Ia memberitahu bahwa Ia senantiasa mendengarkan! Selalu!
Oleh : Myrna Lighthouse