[AkhirZaman.org] “Naomi … Naomi … Naomi bangun … Tolong, tolong… … putri saya sudah mati …!” Teriakan histeris memecahkan kesunyian dari desa di hutan Papua pada suatu pagi.. Jhoni Santos adalah pemuda dari Timor Leste yang ikut ambil bagian dalam Gerakan 1000 Missionary pelatihan di Indonesia. Bersama-sama dengan temannya Fernando Krey mereka dikirim untuk bekerja di sebuah desa terpencil di Indonesia ditengah hutan Papua. Pada saat itu Jhoni sedang memberikan pelajaran Alkitab Jhoni kepada sekelompok anak-anak, sementara teman-Nya, Fernando sedang bermain dengan kelompok lain yang tidak jauh dari pondok itu. Mereka berlarian ke pondok dari mana suara itu terdengar dan menemukan gadis dengan nama Naomi dalam kondisi kaku, pucat, dingin dan tak bernyawa. Dia telah dijumpai ibunya dalam keadaan mati ketika ibunya datang membangunkan dia pagi itu seperti biasanya.
Jhoni adalah seorang mahasiswa jurusan ekonomi pada Universitas Klabat di Manado, Indonesia. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya dalam situasi itu. Jika mereka membawa gadis itu ke klinik terdekat, itu akan memakan waktu 3 hari untuk mencapai tempat tersebut. Tetapi itu tidak akan berguna, karena gadis itu sudah mati. Jhoni ingat cerita tentang bagaimana Elisa telah membangkitkan seorang anak yang sudah mati. Sebab itu dia berdoa dalam hatinya: “Tuhan Yesus … aku hanya seorang berdosa. Namun Anda adalah Tuhan yang besar yang tidak pernah berubah. Jadi lakukan sesuatu untuk anak ini. “Kemudian ia mengambil mayat itu dan memeluk dengan erat dengan kedua lengan. Semua orang di pondok itu tercengang dan menonton dengan kagum dan dalam keheningan.
Jhoni dan Fernando bernyanyi bersama, pertama Yesus Sahabat Terindah dan kemudian Ada Kuasa Dalam Darahnya. Kemudian mereka bergantian, kalau yang satunya menyanyi maka yang lainnya berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan bercucuran air mata meminta Tuhan melakukan keajaiban bagi mereka. Ini berlangsung selama lebih dari empat puluh menit. Tiba-tiba Jhoni merasa seolah-olah hatinya sendiri berhenti berdenyut selama beberapa menit karena ia terkejuta mendengar suara Fernando yang gembira berkata, “Hei, ini anak sudah bernapas lagi …!” Semua orang yang mengerumuninya dantang untuk memegang tangan gadis itu dan menyentuh tubuhnya dengan keheranan, dan benar saja dia sudah hidup kembali dan tersenyum pada mereka. Pondok kecil itu meledak dengan suara sorak-sorai dan orang-orang menari, dan mereka memuji Tuhan Tuhan dan bernyanyi dengan gembira. “Tuhan kami benar-benar indah dan handal! Puji Tuhan! “Semua orang berseru dengan air mata mengalir kebawah pipi mereka.
Empat bulan kemudian ketika sedang tidur di tengah malam, kesunyian telah rusak lagi dengan teriak histeris seorang ibu. Jhoni dan Fernando bangun dan berlari ke gubuk dari mana teriakan datang. Ketika mereka tiba, ada beberapa dukun sedang mereka melakukan upacara mantera-mantera di tubuh Naomi yang telah sakit sehari sebelumnya sehingga ibunya memutuskan untuk memanggil para dukun dikampung itu sebagai adat mereka di antara orang-orang yang masih percaya tahyul itu.
Jhoni berseru dengan marah kepada mereka, “Apa yang kamu buat? Apakah kamu belum memahami kuasa Tuhan kita? Bagaimana kamu masih percaya takhyul setelah menyaksikan kuasa Yesus? “
Jhoni dan Fernando mengangkat tubuh yang dingin dari Naomi dan memeluknya sambil mereka bergantian menyanyi dan berdoa supaya Tuhan melakukan mujizat lagi. Mereka menghimbau semua berdoa dengan sepenuh hati mereka, dengan bercucuran air mata dan mengaku dosa-dosa mereka. Jhoni berdoa bahwa dia akan lebih rela mati untuk Naomi jika tidak Tuhan akan mengabulkan doa-doa mereka. Hal ini terjadi selama dua jam. Kemudian tiba-tiba sambil terus berdoa Jhoni merasa ada jari yang menusuk tulang rusuknya. Dia terus berdoa dan bernyanyi meminta Tuhan untuk melakukan mujizat atau membiarkan dia mati. Sekali lagi ia merasa sebuah jari menusuk pada sisinya. Dan saat ini Jhoni membuka matanya untuk melihat siapa yang melakukannya. Dia terkejut ketika mengetahui bahwa Naomi telah membuka matanya dan sambil tersenyum padanya berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan Jhoni dan dan mencoba untuk bangkit berdiri.
Naomi masih hidup dan baik sampai saat ini. Tetapi itu bukan akhir cerita. Pamannya, Decky Suanso, begitu terkesan akan kejadian ini sehingga ia memutuskan untuk bergabung dengan 1000 Missionary Movement untuk mengikuti pelatihan menjadi pengabar injil sukarela. Dia bergabung dengan kelompok 5. Kebetulan saya termasuk salah satu yang turut memberikan latihan kepada kelompok itu selama 1 minggu tentang cara untuk bekerja di antara-umat Islam dan Buddha. Pastor Ji Sung Bae kemudian datangi ke desa itu untuk melakukan serangkaian KKR yang menghasilkan baptisan 47 orang di sana. Puji Tuhan, sungguh luar biasa kuasa Tuhan, dan betapa Dia tidak berubah dan menepati janjiNya asal kita setia dan berserah sungguh-sungguh kepadaNya.
Jhoni Santos & Fernando Krey
Missionaris di Papua
Sumber: 1000mmindonesia.tumblr.com